Lembaga Pengembangan Masyarkat Amongmei dan Kamoro (LPMAK) adakan Kerjasama Pendidikan dengan Universitas Lampung
pada tanggal
Sunday, 9 February 2014
BANDAR LAMPUNG (LAMPUNG) - Sebanyak 8 warga Papua berkeliling di lingkungan Fakultas kedokteran (FK) Universitas Lampung (Unila). Terlihat dekan FK, Sutyarso mendampingi mereka melihat lihat berbagai fasilitas di fakultas yang belum lama mendapatkan akreditasi A ini.
Usai berkeliling, rombongan masyarakat adat yang tergabung dalam Lembaga Pengembangan Masyarkat Amongmei dan Kamoro (LPMAK) bertemu dangan Rektor Unila Sugeng P. Harianto di ruangan senat.
Johanes salah satu tokoh adat Amungme yang juga ketua LPMAK dihadapan rektor Unila mengungkapkan tujuan kedatanganya. Hari itu LPMAK menggagas sebuah kerjasama agar para putra daerahnya dapat melanjutkan pendidikan tingginya di Unila khususnya di fakultas kedokteran.
Johanes mengungkapkan di daerah Papua memang saat ini yang masih sangat terbatas adalah tenaga dokter. Sehingga melalui kerjasama denga sekitar 30 perguruan tinggi di Indonesia LPMAK memprioritaskan putra putri terbaik daerahnya dapat menjadi mahasiswa kedokteran. Johanes juga mengungkapkan kedepanya tak haya fakultas kedokteran akan tetapi semua fakultas dan bidang ilmu.
Kesempatan kerjaama tersebut nantinya akan diikat dalam suatu kerjasama dengan lemabag LPMAK dimana pembiayaan yang dibutuhkanoleh para mahasiswa akan menjadi tanggung jawabnya selaku ketua lembaga yang juga mengurusi peningkatan mutu, kesejahteraan dan pendidikan masyakat Timika.
Rektor Universitas Lampung Prof. Sugeng P Harianto menanggapi dengan baik kedatangan dan tawaran kerjasama masyarakat adat Papua tersebut.
Sugeng mengungkapkan sebagai lembaga perguruan tinggi, Unila akan menerima para putra putri semua daerah untuk belajar di kampus yang dipimpinnya. Untuk kerjasama tersebut Sugeng menjanjikan akan menindaklanjuti. Melalui PR I dan dekan FK Unila, Sugeng akan membahas mekanisme penseleksian mahasiswa Papua yang hendak menempuh pendidikan tingginya di Unila.
Sugeng menjelaskan adanya jalur khusus kerjasama untuk menerima mahasiswa. Untuk presentasenya sekitar 20 %.
Akan tetapi menurut Sugeng meski melalui jalur kerjasama tahap seleksi harus tetap dilakukan dalam setiap menerima mahasiswa. Karena menurut Sugeng dengan akreditasi A kuota FK unila juga terbatas hanya untuk 200 mahasiswa. [Lampost]
Usai berkeliling, rombongan masyarakat adat yang tergabung dalam Lembaga Pengembangan Masyarkat Amongmei dan Kamoro (LPMAK) bertemu dangan Rektor Unila Sugeng P. Harianto di ruangan senat.
Johanes salah satu tokoh adat Amungme yang juga ketua LPMAK dihadapan rektor Unila mengungkapkan tujuan kedatanganya. Hari itu LPMAK menggagas sebuah kerjasama agar para putra daerahnya dapat melanjutkan pendidikan tingginya di Unila khususnya di fakultas kedokteran.
Johanes mengungkapkan di daerah Papua memang saat ini yang masih sangat terbatas adalah tenaga dokter. Sehingga melalui kerjasama denga sekitar 30 perguruan tinggi di Indonesia LPMAK memprioritaskan putra putri terbaik daerahnya dapat menjadi mahasiswa kedokteran. Johanes juga mengungkapkan kedepanya tak haya fakultas kedokteran akan tetapi semua fakultas dan bidang ilmu.
Kesempatan kerjaama tersebut nantinya akan diikat dalam suatu kerjasama dengan lemabag LPMAK dimana pembiayaan yang dibutuhkanoleh para mahasiswa akan menjadi tanggung jawabnya selaku ketua lembaga yang juga mengurusi peningkatan mutu, kesejahteraan dan pendidikan masyakat Timika.
Rektor Universitas Lampung Prof. Sugeng P Harianto menanggapi dengan baik kedatangan dan tawaran kerjasama masyarakat adat Papua tersebut.
Sugeng mengungkapkan sebagai lembaga perguruan tinggi, Unila akan menerima para putra putri semua daerah untuk belajar di kampus yang dipimpinnya. Untuk kerjasama tersebut Sugeng menjanjikan akan menindaklanjuti. Melalui PR I dan dekan FK Unila, Sugeng akan membahas mekanisme penseleksian mahasiswa Papua yang hendak menempuh pendidikan tingginya di Unila.
Sugeng menjelaskan adanya jalur khusus kerjasama untuk menerima mahasiswa. Untuk presentasenya sekitar 20 %.
Akan tetapi menurut Sugeng meski melalui jalur kerjasama tahap seleksi harus tetap dilakukan dalam setiap menerima mahasiswa. Karena menurut Sugeng dengan akreditasi A kuota FK unila juga terbatas hanya untuk 200 mahasiswa. [Lampost]