Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) akan Operasikan Kapal Klinik Terapung
pada tanggal
Sunday, 9 February 2014
TIMIKA (MIMIKA) - Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) dalam waktu dekat akan mengoperasikan sebuah kapal klinik terapung untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga pesisir di Kabupaten Mimika, Papua.
Wakil Sekretaris Eksekutif LPMAK Bidang Program, Yohanis Arwakon mengatakan kapal klinik terapung tersebut sedang dalam tahap penyelesaian di PT Indo Raya Surabaya. Kapal berbahan alumunium yang seluruh materialnya didatangkan dari Australia dirakit oleh PT Indo Raya Surabaya.
Saat ini pengerjaan kapal sudah 80 persen dan diperkirakan akan berangkat dari Surabaya ke Timika pada April atau Mei mendatang. “Paling lambat bulan April atau Mei sudah bisa berangkat dari Surabaya ke Timika. Sekarang tidak bisa berlayar karena cuaca buruk di laut,” jelas Arwakon kepada wartawan, Kamis (06/02/2014).
Menurut dia, untuk pengadaan kapal klinik terapung tersebut, LPMAK menggelontorkan dana sekitar lebih dari Rp10 miliar. Biaya pembuatan kapal sedikit lebih mahal karena kapal klinik terapung tersebut tidak menggunakan baling-baling tetapi menggunakan jet air disesuaikan dengan kondisi perairan di wilayah pesisir Mimika yang sangat bergantung pada pasang surut.
Kapal dengan panjang 17 meter dan lebar lima meter itu dilengkapi berbagai fasilitas kesehatan sebagai fasilitas transportasi rujukan pasien dari Puskesmas di beberapa distrik (kecamatan). Pengoperasian kapal klinik terapung milik LPMAK ini rencananya akan melibatkan tenaga dokter, termasuk dokter spesialis, analis, bidan, perawat dan lainnya.
Kepala Biro Kesehatan LPMAK, Yusuf Nugroho beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa kapal klinik terapung tersebut difokuskan untuk melayani masyarakat Suku Kamoro yang tinggal di kampung-kampung pesisir Mimika mulai dari Potowayburu hingga Mimika Timur Jauh. Fasilitan klinik terapung ini nantinya akan memperkuat tugas Puskesmas dalam melayani kesehatan masyarakat yang tinggal di kampung-kampung pesisir yang selama ini sulit mendapatkan akses pelayanan kesehatan secara teratur. [SuluhPapua]
Wakil Sekretaris Eksekutif LPMAK Bidang Program, Yohanis Arwakon mengatakan kapal klinik terapung tersebut sedang dalam tahap penyelesaian di PT Indo Raya Surabaya. Kapal berbahan alumunium yang seluruh materialnya didatangkan dari Australia dirakit oleh PT Indo Raya Surabaya.
Saat ini pengerjaan kapal sudah 80 persen dan diperkirakan akan berangkat dari Surabaya ke Timika pada April atau Mei mendatang. “Paling lambat bulan April atau Mei sudah bisa berangkat dari Surabaya ke Timika. Sekarang tidak bisa berlayar karena cuaca buruk di laut,” jelas Arwakon kepada wartawan, Kamis (06/02/2014).
Menurut dia, untuk pengadaan kapal klinik terapung tersebut, LPMAK menggelontorkan dana sekitar lebih dari Rp10 miliar. Biaya pembuatan kapal sedikit lebih mahal karena kapal klinik terapung tersebut tidak menggunakan baling-baling tetapi menggunakan jet air disesuaikan dengan kondisi perairan di wilayah pesisir Mimika yang sangat bergantung pada pasang surut.
Kapal dengan panjang 17 meter dan lebar lima meter itu dilengkapi berbagai fasilitas kesehatan sebagai fasilitas transportasi rujukan pasien dari Puskesmas di beberapa distrik (kecamatan). Pengoperasian kapal klinik terapung milik LPMAK ini rencananya akan melibatkan tenaga dokter, termasuk dokter spesialis, analis, bidan, perawat dan lainnya.
Kepala Biro Kesehatan LPMAK, Yusuf Nugroho beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa kapal klinik terapung tersebut difokuskan untuk melayani masyarakat Suku Kamoro yang tinggal di kampung-kampung pesisir Mimika mulai dari Potowayburu hingga Mimika Timur Jauh. Fasilitan klinik terapung ini nantinya akan memperkuat tugas Puskesmas dalam melayani kesehatan masyarakat yang tinggal di kampung-kampung pesisir yang selama ini sulit mendapatkan akses pelayanan kesehatan secara teratur. [SuluhPapua]