Belum Juga Diumumkan, CPNS Formasi 2013 di Kabupaten dan Provinsi Papua Barat gelar Unjuk Rasa
pada tanggal
Friday, 28 February 2014
MANOKWARI - Hasil tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2013 di lingkup pemerintah Provinsi Papua Barat dan kabupaten/kota hingga sekarang belum juga diumumkan. Padahal, hasil seleksi dari provinsi dan kabupaten/kota lainnya di Indonesia sudah diumumkan.
Tak sabar menunggu, puluhan peserta tes CPNS menggelar aksi unjuk rasa secara marathon pada tiga lokasi yaitu di kantor Gubernur Papua Barat, DPR Papua Barat dan Kantor MRP Papua Barat, Rabu (26/02/2014).
"Tes tertulis dilaksanakan 4 November 2013 lalu dan provinsi lain sudah umumkan, tapi kenapa hasil dari Provinsi Papua Barat belum juga diumumkan. Torang (kami) sudah hampir empat bulan tunggu," ujar Koordinator aksi, Erikson Mandacan.
Seperti dilansir Radar Sorong, Kamis (27/02/2014), massa peserta test CPNS ini mulai berkumpul di lapangan untuk berorasi sejak pagi.
Sambil membawa beberapa pamflet, massa kemudian bergerak ke kantor gubernur, melewati Jalan Bandung dan Jalan Siliwangi. Aksi ini menarik perhatian warga sekitar. Sejumlah personel Polres Manokwari dipimpin Kabag Ops Kompol Heru Hidayanto mengawal aksi longmarch dan demo damai ini.
Di Kantor gubernur, pengunjuk rasa diterima Asisten III Bidang Administrasi, Frans Kosamah. Di hadapan massa, Asisten III tak banyak bicara, ia hanya mengatakan akan menyampaikan aspirasi desakan diumumkannya hasil test CPNS ini ke gubernur.
Dari kantor gubernur, massa beralih ke gedung DPRPB. Ketua Balegda (Badan Legislasi Daerah) DPRPB, Amos H May yang saat itu sedang menggelar rapat membahas Perdasus Pembagian Hasil Migas akhirnya menemui massa yang berunjuk rasa di gedung DPRPB.
Sama dengan Asisten III, Ketua Balegda DPRPB ini tak banyak menanggapi aspirasi para pengunjuk rasa. Alasannya, saat ini pimpinan DPRPB sedang berada di Jakarta terkait dengan pembahasan RUU (Rancangan Undang-Undang) Daerah Otonomi Baru (DOB) diantaranya calon Kota Manokwari, calon Provinsi Papua Barat Daya dan lainnya.
"Saya tidak bisa beri penjelasan banyak-banyak. Semua pimpinan sedang berada di Jakarta untuk bahas RUU pemekaran," ujar politisi Partai Golkar ini.
Amos May menyarankan kepada para pengunjuk rasa untuk menyiapkan aspirasi secara tulis untuk diserahkan, Senin mendatang (3 Maret). "Tulis aspirasi yang rapih dan serahkan. Kami DPRD hanya bersifat menerima dan menampung aspirasi untuk diteruskan ke gubernur," tambahnya.
Tak cukup berunjuk rasa di kantor gebernur dan DPRPB, massa melanjutkan aksi unjuk rasa ke kantor MRP PB di Jalan Rendani. Namun, massa kembali dibuat kecewa karena tak ada pimpinan dan anggota MRPB. Sempat terjadi berdebatan,bahkan massa mengancam akan memalang kantor lembaga cultural orang asli Papua [JPNN]
Tak sabar menunggu, puluhan peserta tes CPNS menggelar aksi unjuk rasa secara marathon pada tiga lokasi yaitu di kantor Gubernur Papua Barat, DPR Papua Barat dan Kantor MRP Papua Barat, Rabu (26/02/2014).
"Tes tertulis dilaksanakan 4 November 2013 lalu dan provinsi lain sudah umumkan, tapi kenapa hasil dari Provinsi Papua Barat belum juga diumumkan. Torang (kami) sudah hampir empat bulan tunggu," ujar Koordinator aksi, Erikson Mandacan.
Seperti dilansir Radar Sorong, Kamis (27/02/2014), massa peserta test CPNS ini mulai berkumpul di lapangan untuk berorasi sejak pagi.
Sambil membawa beberapa pamflet, massa kemudian bergerak ke kantor gubernur, melewati Jalan Bandung dan Jalan Siliwangi. Aksi ini menarik perhatian warga sekitar. Sejumlah personel Polres Manokwari dipimpin Kabag Ops Kompol Heru Hidayanto mengawal aksi longmarch dan demo damai ini.
Di Kantor gubernur, pengunjuk rasa diterima Asisten III Bidang Administrasi, Frans Kosamah. Di hadapan massa, Asisten III tak banyak bicara, ia hanya mengatakan akan menyampaikan aspirasi desakan diumumkannya hasil test CPNS ini ke gubernur.
Dari kantor gubernur, massa beralih ke gedung DPRPB. Ketua Balegda (Badan Legislasi Daerah) DPRPB, Amos H May yang saat itu sedang menggelar rapat membahas Perdasus Pembagian Hasil Migas akhirnya menemui massa yang berunjuk rasa di gedung DPRPB.
Sama dengan Asisten III, Ketua Balegda DPRPB ini tak banyak menanggapi aspirasi para pengunjuk rasa. Alasannya, saat ini pimpinan DPRPB sedang berada di Jakarta terkait dengan pembahasan RUU (Rancangan Undang-Undang) Daerah Otonomi Baru (DOB) diantaranya calon Kota Manokwari, calon Provinsi Papua Barat Daya dan lainnya.
"Saya tidak bisa beri penjelasan banyak-banyak. Semua pimpinan sedang berada di Jakarta untuk bahas RUU pemekaran," ujar politisi Partai Golkar ini.
Amos May menyarankan kepada para pengunjuk rasa untuk menyiapkan aspirasi secara tulis untuk diserahkan, Senin mendatang (3 Maret). "Tulis aspirasi yang rapih dan serahkan. Kami DPRD hanya bersifat menerima dan menampung aspirasi untuk diteruskan ke gubernur," tambahnya.
Tak cukup berunjuk rasa di kantor gebernur dan DPRPB, massa melanjutkan aksi unjuk rasa ke kantor MRP PB di Jalan Rendani. Namun, massa kembali dibuat kecewa karena tak ada pimpinan dan anggota MRPB. Sempat terjadi berdebatan,bahkan massa mengancam akan memalang kantor lembaga cultural orang asli Papua [JPNN]