Maria Fransisca Tambingon Ingin Kenalkan Budaya Papua ke Masyarakat Internasional
pada tanggal
Tuesday, 28 January 2014
JAKARTA - Cita cita awal Maria Fransisca Tambingon ingin menjadi pramugari. Tapi setelah mendengar isu yang kurang menarik akhirnya Maria mencoba ikutan pemilihan Putri Indonesia 2014. Dia tampil di ajang pencarian bakat itu untuk mewakili daerah Papua Timur.
“Awalnya saya ingin jadi pramugari pesawat terbang. Tapi setelah banyak mendengar tentang pramugari yang isunya kurang berkenan di hati, akhirnya saya mencoba mendaftarkan diri untuk menjadi peserta Putri Indonesia. Saya senang bisa mewakili dari Papua Timur. Di ajang ini pula, saya banyak mendapat pengalaman berharga,” tutur perempuan kelahiran Biak 11 Oktober 1995.
Fransisca bertekad bisa meraih penghargaan tertinggi. Dia kini sudah masuk di tingkat nasioanl. Walau begitu, Mahasiswi semester 2 jurusan Teknik Planologi Universitas Cendrawasih, Jayapura Papua ini tetap lapang dada andaikan tidak terpilih. Dia mengakui harus banyak belajar lagi, termasuk kepada Wulandhari Herman pemenang tahun sebelumnya.
Fransisca pun punya tekad dan niat yang lebih mulia. Di antaranya ingin melestarikan budaya Papua. “Siapa lagi kalau bukan kita yang melestarikan budaya sendiri. Papua itu kaya akan budaya, dan baru sebagian saya dikenal banyak orang. Untuk itu, saya bertekad ingin mengenalkan budaya Papua hingga ke masyarakat internasional,” ujarnya.[PikiranRakyat]
“Awalnya saya ingin jadi pramugari pesawat terbang. Tapi setelah banyak mendengar tentang pramugari yang isunya kurang berkenan di hati, akhirnya saya mencoba mendaftarkan diri untuk menjadi peserta Putri Indonesia. Saya senang bisa mewakili dari Papua Timur. Di ajang ini pula, saya banyak mendapat pengalaman berharga,” tutur perempuan kelahiran Biak 11 Oktober 1995.
Fransisca bertekad bisa meraih penghargaan tertinggi. Dia kini sudah masuk di tingkat nasioanl. Walau begitu, Mahasiswi semester 2 jurusan Teknik Planologi Universitas Cendrawasih, Jayapura Papua ini tetap lapang dada andaikan tidak terpilih. Dia mengakui harus banyak belajar lagi, termasuk kepada Wulandhari Herman pemenang tahun sebelumnya.
Fransisca pun punya tekad dan niat yang lebih mulia. Di antaranya ingin melestarikan budaya Papua. “Siapa lagi kalau bukan kita yang melestarikan budaya sendiri. Papua itu kaya akan budaya, dan baru sebagian saya dikenal banyak orang. Untuk itu, saya bertekad ingin mengenalkan budaya Papua hingga ke masyarakat internasional,” ujarnya.[PikiranRakyat]