Socrates Yoman Protes Polda Papua Terkait Foto Senjata di Cenderawasih Pos
pada tanggal
Thursday, 12 December 2013
KOTA JAYAPURA - Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua, Pdt. Socratez Sofyan Yoman melayangkan sikap protesnya kepada pimpinan Polda Papua soal senjata yang terpampang di halaman satu salah satu media harian di Papua, Cenderawasih Pos, Kamis, (05/12/2013). Melalui SMS yang dikirim kepada kedua petinggi Polda itu yang diforward kepada tabloidjubi.com, Sofyan Yoman mempertanyakan kebenaran senjata tersebut milik OPM atau KNPB.
“Saya harap, saya mohon anda harus berhenti berbohong dan bersandiwara. Anda harus berhenti menipu Tuhan, menipu rakyat atau umat Tuhan, menipu dirimu. Mata Tuhan di segala tempat dan dimana saja. Apakah anda mau tunjukan kepada publik Papua, Indonesia dan dunia internasional bahwa perjuangan rakyat dan bangsa Papua adalah dengan jalan kekerasan ?” tulis Yoman lewat pesan singkatnya itu, Kamis, (05/12/2013). Dia mempertanyakan siapa sebenarnya sumber kekerasan dan kejahatan kemanusiaan di Papua.
“Siapa yang membunuh umat Tuhan selama 50 tahun di Papua atas nama keamanan nasional ? Saya berdoa kepada Tuhan supaya murka, amarah dan kutuk dari Tuhan tidak menimpa saudara-saudara,” katal Yoman yang gerah terhadap situasi itu.
Pemimpin Redaksi SKH Suluh Papua, Amri juga mempertanyakan keterangan pihak kepolisian tentang korban penembakan di kampung Yongsu, Depapre, yang disampaikan di media lokal.
“Nyata-nyata ada foto korban, ada kuburan di Yongsu, ada pengakuan Agustina isteri Eduard, kok Polda di Cepos mereka bantah ada korban. Kalau begitu kuburan harus dibongkar kah untuk buktikan kebenarannya?” ujar Amri. [TabloidJubi| Detik]
“Saya harap, saya mohon anda harus berhenti berbohong dan bersandiwara. Anda harus berhenti menipu Tuhan, menipu rakyat atau umat Tuhan, menipu dirimu. Mata Tuhan di segala tempat dan dimana saja. Apakah anda mau tunjukan kepada publik Papua, Indonesia dan dunia internasional bahwa perjuangan rakyat dan bangsa Papua adalah dengan jalan kekerasan ?” tulis Yoman lewat pesan singkatnya itu, Kamis, (05/12/2013). Dia mempertanyakan siapa sebenarnya sumber kekerasan dan kejahatan kemanusiaan di Papua.
“Siapa yang membunuh umat Tuhan selama 50 tahun di Papua atas nama keamanan nasional ? Saya berdoa kepada Tuhan supaya murka, amarah dan kutuk dari Tuhan tidak menimpa saudara-saudara,” katal Yoman yang gerah terhadap situasi itu.
Pemimpin Redaksi SKH Suluh Papua, Amri juga mempertanyakan keterangan pihak kepolisian tentang korban penembakan di kampung Yongsu, Depapre, yang disampaikan di media lokal.
“Nyata-nyata ada foto korban, ada kuburan di Yongsu, ada pengakuan Agustina isteri Eduard, kok Polda di Cepos mereka bantah ada korban. Kalau begitu kuburan harus dibongkar kah untuk buktikan kebenarannya?” ujar Amri. [TabloidJubi| Detik]