Lukas Enembe jadi Ketua KONI Papua, Klemen Tinal Wakilnya
pada tanggal
Thursday, 12 December 2013
KOTA JAYAPURA - Musyawarah Olahraga Provinsi (MUSORPROV) KONI Papua akhirnya secara aklamasi memilih Lukas Enembe,SIP.MH sebagai ketua umum KONI Papua periode 2013 – 2017. Sementara jabatan Ketua Harian KONI dipegang oleh Klemen Tinal, SE.MM.
Dalam Musorprov yang berlangsung selama satu hari full itu, selanjutnya membentuk
badan formatur yang terdiri dari Lukas Enembe, Klemen Tinal, Toni Tesar mewakili KONI kabupaten dan John Rouw Banua mewakili Pengprov Cabang Olahraga, guna menyusun kepengurusan KONI Papua, periode empat tahun mendatang.
Terpilihnya Klemen Tinal ini, adalah atas penunjukkan langsung dari Ketua Umum Lukas Enembe, setelah musyawarah akbar komite olahraga itu berlangsung dengan dihujani interupsi.
Hal ini dikarenakan sebagian besar peserta menginginkan agar musyawarah ini menjadi luar biasa dan bukan musyawarah biasa. Para peserta menghendaki agar pengurus lama yang sudah dibekukan itu mempertanggung jawabkan keuangannya dan juga segala asset yang dimiliki KONI Papua.
Namun Steerring Committee (SC) yang diketuai oleh Yan Ayomi didampingi Hengki Sawaki, Carolus Bolly, Kenius Kogoya tetap bersikukuh mengikuti arahan Gubernur Papua agar menatap kedepan untuk suksesnya PON XX tahun 2020.
Selain itu juga masalah menyangkut kepengurusan KONI lama khususnya mengenai keuangan, sudah dilakukan audit oleh BPK.
Para peserta yang datang dari seluruh pengurus KONI Kabupaten/kota dan juga Pengurus cabang olahraga provinsi, mengkritisi mengenai masalah tata tertib pelaksanaan Musorprov.
Namun suasana yang menjurus kearah panas itu, akhirnya dapat diredam setelah Lukas Enembe, Klemen Tinal, Yunus Wonda, Timotius Murib memasuki arena musyawarah.
Akhirnya musyawarah berlangsung dan menunjuk John Ibo sebagai Ketua Sidang, Frits Yom sebagai Sekretaris didampingi anggota Yuni Wonda.
Musyawarah yang langsung berlangsung sehari penuh itu akhirnya, ditutup ketua umum Lukas Enembe yang menjelaskan bahwa Musorprov KONI Papua dilakukan untuk menyelamatkan prestasi olahraga di Papua dan prestasi olahraga Papua yang saat ini terpuruk.
"Potensi itu sesungguhnya kita miliki tapi akhir-akhir ini terjadi kemerosotan luar biasa dalam berbagai iven olahraga,"kata Lukas Enembe.
Lukas Enembe mengaku sebagai ketua umum KONI Papua yang baru, dirinya mempunyai keinginan olahraga sebagai program prioritas dalam visi misi gubernur. Sebab olahraga tidak mendapat kesempatan yang baik di era otsus.
"Dari dulu sejak manusia Papua di atas tanah ini olahraga Papua punya prestasi, tapi dalam perjalanan kita melupakan dua bidang ini bahkan dalam setiap APBD tidak mendapat anggaran yang besar, bahkan merupakan urutan paling bawah dalam pembagian dana otsus,"ujarnya.
Untuk itu lima tahun kedepan olahraga harus mendapat prioritas dengan anggaran yang cukup.
Lukas Enembe, meminta kepada seluruh bupati, ketua KONI kabupaten dan kota agar membina cabor yang ada dan potensi yang ada.
"Saya ingin tegaskan bahwa dana yang kita bagi 80:20 dapat digunakan untuk kemajuan olahraga dan seni budaya artinya saudara dapat menganggarkan, tapi lewat KONI,"tukasnya. [HarianPagiPapua]
Dalam Musorprov yang berlangsung selama satu hari full itu, selanjutnya membentuk
badan formatur yang terdiri dari Lukas Enembe, Klemen Tinal, Toni Tesar mewakili KONI kabupaten dan John Rouw Banua mewakili Pengprov Cabang Olahraga, guna menyusun kepengurusan KONI Papua, periode empat tahun mendatang.
Terpilihnya Klemen Tinal ini, adalah atas penunjukkan langsung dari Ketua Umum Lukas Enembe, setelah musyawarah akbar komite olahraga itu berlangsung dengan dihujani interupsi.
Hal ini dikarenakan sebagian besar peserta menginginkan agar musyawarah ini menjadi luar biasa dan bukan musyawarah biasa. Para peserta menghendaki agar pengurus lama yang sudah dibekukan itu mempertanggung jawabkan keuangannya dan juga segala asset yang dimiliki KONI Papua.
Namun Steerring Committee (SC) yang diketuai oleh Yan Ayomi didampingi Hengki Sawaki, Carolus Bolly, Kenius Kogoya tetap bersikukuh mengikuti arahan Gubernur Papua agar menatap kedepan untuk suksesnya PON XX tahun 2020.
Selain itu juga masalah menyangkut kepengurusan KONI lama khususnya mengenai keuangan, sudah dilakukan audit oleh BPK.
Para peserta yang datang dari seluruh pengurus KONI Kabupaten/kota dan juga Pengurus cabang olahraga provinsi, mengkritisi mengenai masalah tata tertib pelaksanaan Musorprov.
Namun suasana yang menjurus kearah panas itu, akhirnya dapat diredam setelah Lukas Enembe, Klemen Tinal, Yunus Wonda, Timotius Murib memasuki arena musyawarah.
Akhirnya musyawarah berlangsung dan menunjuk John Ibo sebagai Ketua Sidang, Frits Yom sebagai Sekretaris didampingi anggota Yuni Wonda.
Musyawarah yang langsung berlangsung sehari penuh itu akhirnya, ditutup ketua umum Lukas Enembe yang menjelaskan bahwa Musorprov KONI Papua dilakukan untuk menyelamatkan prestasi olahraga di Papua dan prestasi olahraga Papua yang saat ini terpuruk.
"Potensi itu sesungguhnya kita miliki tapi akhir-akhir ini terjadi kemerosotan luar biasa dalam berbagai iven olahraga,"kata Lukas Enembe.
Lukas Enembe mengaku sebagai ketua umum KONI Papua yang baru, dirinya mempunyai keinginan olahraga sebagai program prioritas dalam visi misi gubernur. Sebab olahraga tidak mendapat kesempatan yang baik di era otsus.
"Dari dulu sejak manusia Papua di atas tanah ini olahraga Papua punya prestasi, tapi dalam perjalanan kita melupakan dua bidang ini bahkan dalam setiap APBD tidak mendapat anggaran yang besar, bahkan merupakan urutan paling bawah dalam pembagian dana otsus,"ujarnya.
Untuk itu lima tahun kedepan olahraga harus mendapat prioritas dengan anggaran yang cukup.
Lukas Enembe, meminta kepada seluruh bupati, ketua KONI kabupaten dan kota agar membina cabor yang ada dan potensi yang ada.
"Saya ingin tegaskan bahwa dana yang kita bagi 80:20 dapat digunakan untuk kemajuan olahraga dan seni budaya artinya saudara dapat menganggarkan, tapi lewat KONI,"tukasnya. [HarianPagiPapua]