DPR Papua Minta Aparat Ungkap Pelaku Penembakan di Areal PT Freeport Indonesia
pada tanggal
Sunday, 15 December 2013
KOTA JAYAPURA - Adanya serangkaian aksi penembakan misterius yang terjadi di areal PT Freeport Tembagapura, Mimika, berlangsung secara berturut-turut dalam beberapa hari ini, menarik perhatian pihak DPR Papua. Pasalnya, meski aksi itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun adanya aksi beruntun itu sangat meresahkan masyarakat.
Untuk itu, DPR Papua meminta pihak Kepolisian mengungkap para pelaku, jangan hanya bisa menyebut Orang Tak Dikenal atau yang akrab dengan sebutan OTK. “Polisi harus ungkap pelaku teror penembakan di Freeport, karena sangat meresahkan, jangan hanya bisa menuding OTK. Kalaupun OTK, hitam kah, putih kah, merah kah harus jelas,”tegas Ketua DPR Papua, Deer Tabuni, Jumat 13 Desember.
Kata dia, jika pihak Kepolisian hanya bisa menuding OTK tanpa pernah bisa mengungkapnya secara jelas, yang dirugikan adalah orang asli Papua. “Nanti ujung-ujungnya, orang Papua yang didiskreditkan, jadi Polisi harus berani mengungkap pelaku secara transparan jangan ada yang ditutup-tutupi,”ucapnya.
DPRP malah heran, pada 1 Desember lalu, situasi Papua sangat aman, tapi setelah itu serangkaian aksi teror penembakan kembali terulang seperti tahun-tahun sebelumnya. “Ini sangat aneh, pada 1 Desember lalu situasi sangat damai, kok sekarang malah tidak,”ucapnya.
Jangan TutupiIa meminta Polisi harus bekerja profesional dan terbuka dalam mengungkap serangkaian aksi penembakan itu. “Jangan ada yang ditutup-tutupi, OTK hitam kah, putih kah, merah kah, harus diungkap transparan, agar tidak menimbulkan berbagai prasangka,”tandasnya.
Bila peristiwa itu tidak kunjung bisa diungkap dan dihentikan, maka persepsi publik akan negatif. “Kalau memang kejadian ini tidak bisa diungkap, siapa OTK yang dimaksud, siapa dibalik aksi, maka bisa saja persepsi yang berkembang ada orang yang bermain,”ketusnya.
Dan analisis sejumlah LSM, bahwa ada kepentingan dalam serangkaian aksi itu akan mendekati kebenaran. “Ya kepentingan apa yang membocengi sejumlah aksi itu akan terus menggelinding menjadi bola liar,”tandasnya.
Ia juga heran, areal Freeport yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pengamanan yang cukup canggih, masih bisa aksi penembakan terjadi. “Penjagaan disana kan cukup ketat, tapi kok masih bisa bobol ini kan menyisakan pertanyaan juga,”paparnya.
Jadi sekali lagi, pinta dia, Kapolda Papua sebagai penanggung jawab keamanan, harus mengungkap pelaku aksi penembakan, jangan hanya menyebut OTK. “Kapolda harus terbuka, kalau OTK yang dimaksud orang Papua atau siapa saja harus diungkap, supaya orang Papua jangan hanya di fitnah terus,”tukasnya. [BintangPapua]
Untuk itu, DPR Papua meminta pihak Kepolisian mengungkap para pelaku, jangan hanya bisa menyebut Orang Tak Dikenal atau yang akrab dengan sebutan OTK. “Polisi harus ungkap pelaku teror penembakan di Freeport, karena sangat meresahkan, jangan hanya bisa menuding OTK. Kalaupun OTK, hitam kah, putih kah, merah kah harus jelas,”tegas Ketua DPR Papua, Deer Tabuni, Jumat 13 Desember.
Kata dia, jika pihak Kepolisian hanya bisa menuding OTK tanpa pernah bisa mengungkapnya secara jelas, yang dirugikan adalah orang asli Papua. “Nanti ujung-ujungnya, orang Papua yang didiskreditkan, jadi Polisi harus berani mengungkap pelaku secara transparan jangan ada yang ditutup-tutupi,”ucapnya.
DPRP malah heran, pada 1 Desember lalu, situasi Papua sangat aman, tapi setelah itu serangkaian aksi teror penembakan kembali terulang seperti tahun-tahun sebelumnya. “Ini sangat aneh, pada 1 Desember lalu situasi sangat damai, kok sekarang malah tidak,”ucapnya.
Jangan TutupiIa meminta Polisi harus bekerja profesional dan terbuka dalam mengungkap serangkaian aksi penembakan itu. “Jangan ada yang ditutup-tutupi, OTK hitam kah, putih kah, merah kah, harus diungkap transparan, agar tidak menimbulkan berbagai prasangka,”tandasnya.
Bila peristiwa itu tidak kunjung bisa diungkap dan dihentikan, maka persepsi publik akan negatif. “Kalau memang kejadian ini tidak bisa diungkap, siapa OTK yang dimaksud, siapa dibalik aksi, maka bisa saja persepsi yang berkembang ada orang yang bermain,”ketusnya.
Dan analisis sejumlah LSM, bahwa ada kepentingan dalam serangkaian aksi itu akan mendekati kebenaran. “Ya kepentingan apa yang membocengi sejumlah aksi itu akan terus menggelinding menjadi bola liar,”tandasnya.
Ia juga heran, areal Freeport yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pengamanan yang cukup canggih, masih bisa aksi penembakan terjadi. “Penjagaan disana kan cukup ketat, tapi kok masih bisa bobol ini kan menyisakan pertanyaan juga,”paparnya.
Jadi sekali lagi, pinta dia, Kapolda Papua sebagai penanggung jawab keamanan, harus mengungkap pelaku aksi penembakan, jangan hanya menyebut OTK. “Kapolda harus terbuka, kalau OTK yang dimaksud orang Papua atau siapa saja harus diungkap, supaya orang Papua jangan hanya di fitnah terus,”tukasnya. [BintangPapua]