Upacara Peringatan HUT TNI ke 68 di Kabupaten Jayawijaya di Lapangan Makodim 1702
pada tanggal
Monday, 7 October 2013
WAMENA (JAYAWIJAYA) - Puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke 68 tahun di wilayah Kodim 1702 Jayawijaya dilaksanakan dalam bentuk upacara di lapangan sepak bola Makodim 1702/JWY, Sabtu (05/10/2013).
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Dandim 1702/JWY, Letkol Inf. Yusuf Sampetoding mengatakan, momentum peringatan hari TNI ke-68, dijadikan wahana untuk merefleksikan diri dan merevitalisasi pengabdian TNI ke depan secara kontekstual bagi kepentingan nasional, terutama yang menyangkut empat hal penting, yaitu pembangunan ekonomi nasional, memelihara kerukunan dan kesatuan bangsa, menyukseskan penyelenggaraan pemilihan umum dan suksesi kepemimpinan nasional tahun 2014, serta mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI.
“Ke empat hal penting tersebut perlu disadari oleh segenap komponen bangsa dan segenap prajurit serta pegawai negeri sipil TNI, karena di era globalisasi ini, faktor stabilitas politik dan keamanan sangat memainkan peran penting bagi perkembangan perekonomian Indonesia, dan membawa pengaruh yang begitu besar terhadap segala aspek kehidupan masyarakat,”ujarnya.
Dalam mendukung pelaksanaan keempat hal penting tersebut, kata Panglima TNI, tersimpul pada implementasi motto tentara nasional Indonesia yaitu bersama rakyat, TNI kuat.
“Bersama dan dengan dukungan rakyat, TNI akan semakin siap dan mantap melaksanakan tugas dengan langkah antisipatif serta responsif, termasuk menjaga dan mengamankan aset-aset sumber daya ekonomi nasional secara tegas, yang menjadi modal pembangunan nasional,”jelasnya.
“Bersama rakyat, kita cegah terjadinya benturan dan kekerasan komunal, yang akan mengganggu ketenteraman hidup masyarakat dan kesatuan bangsa. Bersama rakyat, kita jamin pemilu 2014 dapat berlangsung secara lancar, tertib, bebas, adil dan damai, karena pemilu adalah masa depan keberlanjutan pembangunan nasional. Dan bersama rakyat, kita pertahankan kedaulatan dan keutuhan setiap jengkal wilayah, yang secara sah merupakan bagian integral dari NKRI. pendirian TNI jelas, tegas dan tidak mengenal kompromi dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI,”sambungnya.
Melalui kebersamaan ini, lanjut Panglima, diharapkan segenap komponen bangsa dapat berjalan seiring, selaras, serasi dan seimbang dengan dasar pandangan yang sama di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, guna membangun masa depan bersama, untuk menjadi bangsa yang besar, kuat dan bermartabat.
Untuk itu tegas Panglima, pada peringatan hari TNI ke-68 ini, seluruh jajaran TNI harus terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang maha esa, sebagai landasan moral dan etika bagi prajurit dan PNS TNI dalam melaksanakan tugas.
“Tingkatkan profesionalitas keprajuritan dengan terus belajar dan berlatih, karena kita dihadapkan kepada realisasi pemenuhan kebutuhan alutsista tahun 2014, serta tingkatkan keterampilan lainnya terkait tugas perbantuan TNI,”tegasnya.
Selanjutnya, prajurit TNI harus meningkatkan soliditas dan solidaritas antar prajurit dan satuan, serta dengan masyarakat sebagai modal dalam membina kebersamaan TNI-rakyat, sehingga tercipta kesatuan usaha dalam mengatasi kesulitan rakyat, yang akan semakin memperkuat kecintaan rakyat kepada TNI.
“Tingkatkan militansi keprajuritan melalui penguatan dan pengamalan nilai-nilai sapta marga, sumpah prajurit dan delapan wajib TNI, baik dalam konteks tugas operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP), yang mampu menginspirasi sikap bela negara dari segenap komponen masyarakat di sekelilingnya,”ujarnya.
”Tegakkan kesatuan komando dan kembangkan kepemimpinan lapangan, yang diarahkan bagi tumbuh kembangnya sikap partisipatif, sehingga kreatifitas yang berkembang dan upaya membangun komunikasi dua arah dengan seluruh lapisan masyarakat tetap berada dalam koridor kebijakan dan berada dalam konteks pelaksanaan tugas yang diembankan oleh Negara,”sambungnya.
Lanjut Panglima TNI, prajurit TNI harus memegang teguh komitmen netralitas TNI dalam setiap aktivitas politik di pusat dan di daerah, karena komitmen netralitas tersebut adalah jaminan bagi terselenggaranya pemilu 2014 dan suksesi kepemimpinan nasional secara lancar, tertib, bebas, adil dan damai.
“Jadikan motto "bersama rakyat, TNI kuat" sebagai acuan dalam kreatifitas membangun dan memperkokoh kemanunggalan tni dengan rakyat,”tandasnya.
Sementara itu, Bupati Jayawijaya Wempi Wetipo SH,MH dalam sambutannya pada panggung prajurit TNI seusai upacara mengatakan, selamat dirgahayu TNI ke 68 dan berharap agar kehadiran TNI dapat bersama-sama membangun Jayawijaya sesuai dengan motto yakni Yogotak Hubuluk Motok Hanorogo (hari esok harus lebh baik dari hari ini) dapat terwujudkan.
Sekadar diketahui, selain diikuti oleh anggota TNI, upacara juga diikuti oleh instansi lain dan masyarakat umum, pemberian tanda penghargaan kepada dua prajurit TNI, setelah upacara dilanjutkan dengan panggung prajurit, pemotongan nasi tumpeng dan pembagian hadiah. [HarianPagiPapua]
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Dandim 1702/JWY, Letkol Inf. Yusuf Sampetoding mengatakan, momentum peringatan hari TNI ke-68, dijadikan wahana untuk merefleksikan diri dan merevitalisasi pengabdian TNI ke depan secara kontekstual bagi kepentingan nasional, terutama yang menyangkut empat hal penting, yaitu pembangunan ekonomi nasional, memelihara kerukunan dan kesatuan bangsa, menyukseskan penyelenggaraan pemilihan umum dan suksesi kepemimpinan nasional tahun 2014, serta mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI.
“Ke empat hal penting tersebut perlu disadari oleh segenap komponen bangsa dan segenap prajurit serta pegawai negeri sipil TNI, karena di era globalisasi ini, faktor stabilitas politik dan keamanan sangat memainkan peran penting bagi perkembangan perekonomian Indonesia, dan membawa pengaruh yang begitu besar terhadap segala aspek kehidupan masyarakat,”ujarnya.
Dalam mendukung pelaksanaan keempat hal penting tersebut, kata Panglima TNI, tersimpul pada implementasi motto tentara nasional Indonesia yaitu bersama rakyat, TNI kuat.
“Bersama dan dengan dukungan rakyat, TNI akan semakin siap dan mantap melaksanakan tugas dengan langkah antisipatif serta responsif, termasuk menjaga dan mengamankan aset-aset sumber daya ekonomi nasional secara tegas, yang menjadi modal pembangunan nasional,”jelasnya.
“Bersama rakyat, kita cegah terjadinya benturan dan kekerasan komunal, yang akan mengganggu ketenteraman hidup masyarakat dan kesatuan bangsa. Bersama rakyat, kita jamin pemilu 2014 dapat berlangsung secara lancar, tertib, bebas, adil dan damai, karena pemilu adalah masa depan keberlanjutan pembangunan nasional. Dan bersama rakyat, kita pertahankan kedaulatan dan keutuhan setiap jengkal wilayah, yang secara sah merupakan bagian integral dari NKRI. pendirian TNI jelas, tegas dan tidak mengenal kompromi dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI,”sambungnya.
Melalui kebersamaan ini, lanjut Panglima, diharapkan segenap komponen bangsa dapat berjalan seiring, selaras, serasi dan seimbang dengan dasar pandangan yang sama di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, guna membangun masa depan bersama, untuk menjadi bangsa yang besar, kuat dan bermartabat.
Untuk itu tegas Panglima, pada peringatan hari TNI ke-68 ini, seluruh jajaran TNI harus terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang maha esa, sebagai landasan moral dan etika bagi prajurit dan PNS TNI dalam melaksanakan tugas.
“Tingkatkan profesionalitas keprajuritan dengan terus belajar dan berlatih, karena kita dihadapkan kepada realisasi pemenuhan kebutuhan alutsista tahun 2014, serta tingkatkan keterampilan lainnya terkait tugas perbantuan TNI,”tegasnya.
Selanjutnya, prajurit TNI harus meningkatkan soliditas dan solidaritas antar prajurit dan satuan, serta dengan masyarakat sebagai modal dalam membina kebersamaan TNI-rakyat, sehingga tercipta kesatuan usaha dalam mengatasi kesulitan rakyat, yang akan semakin memperkuat kecintaan rakyat kepada TNI.
“Tingkatkan militansi keprajuritan melalui penguatan dan pengamalan nilai-nilai sapta marga, sumpah prajurit dan delapan wajib TNI, baik dalam konteks tugas operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP), yang mampu menginspirasi sikap bela negara dari segenap komponen masyarakat di sekelilingnya,”ujarnya.
”Tegakkan kesatuan komando dan kembangkan kepemimpinan lapangan, yang diarahkan bagi tumbuh kembangnya sikap partisipatif, sehingga kreatifitas yang berkembang dan upaya membangun komunikasi dua arah dengan seluruh lapisan masyarakat tetap berada dalam koridor kebijakan dan berada dalam konteks pelaksanaan tugas yang diembankan oleh Negara,”sambungnya.
Lanjut Panglima TNI, prajurit TNI harus memegang teguh komitmen netralitas TNI dalam setiap aktivitas politik di pusat dan di daerah, karena komitmen netralitas tersebut adalah jaminan bagi terselenggaranya pemilu 2014 dan suksesi kepemimpinan nasional secara lancar, tertib, bebas, adil dan damai.
“Jadikan motto "bersama rakyat, TNI kuat" sebagai acuan dalam kreatifitas membangun dan memperkokoh kemanunggalan tni dengan rakyat,”tandasnya.
Sementara itu, Bupati Jayawijaya Wempi Wetipo SH,MH dalam sambutannya pada panggung prajurit TNI seusai upacara mengatakan, selamat dirgahayu TNI ke 68 dan berharap agar kehadiran TNI dapat bersama-sama membangun Jayawijaya sesuai dengan motto yakni Yogotak Hubuluk Motok Hanorogo (hari esok harus lebh baik dari hari ini) dapat terwujudkan.
Sekadar diketahui, selain diikuti oleh anggota TNI, upacara juga diikuti oleh instansi lain dan masyarakat umum, pemberian tanda penghargaan kepada dua prajurit TNI, setelah upacara dilanjutkan dengan panggung prajurit, pemotongan nasi tumpeng dan pembagian hadiah. [HarianPagiPapua]