Tito Karnavian Ingatkan Anggota Tidak Gunakan Senjata Api
pada tanggal
Friday, 11 October 2013
TIMIKA (MIMIKA) - Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Polisi Tito Karnavian mengingatkan jajarannya agar tidak menggunakan senjata api untuk meredam aksi massa agar tidak jatuh korban.
"Polri saat melakukan langkah prioritas utamanya adalah melakukan pendekatan persuasif. Upaya bersifat persuasif, apalagi menggunakan senjata dengan mengeluarkan bunyi tembakan, saya minta untuk dihindari seminimal mungkin," kata Tito Karnavian di Timika, Selasa (09/10/2013).
Ia menegaskan hal itu usai bertatap muka dengan anggota Polri dan TNI dalam rangka persiapan pengamanan Pilkada Mimika yang akan digelar pada 10 Oktober 2013.
Tito Karnavian mengatakan, jika aparat menggunakan pendekatan persuasif, apalagi menggunakan senjata api, maka bisa timbul korban baik di kalangan rakyat sipil maupun aparat sendiri.
Ia mengaku sependapat dengan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Sebua bahwa dalam menghadapi masyarakat aparat TNI dan Polri wajib menggunakan pendekatan persuasif.
"Kalau ada permasalahan di lapangan terutama menyangkut mekanisme Pemilu maka yang lebih berkompeten adalah KPU dan Panwaslu. Polri dan TNI hanya mendukung pengamanan, terkecuali terjadi tindak pidana murni maka harus dilakukan tindakan hukum," jelas Tito. [Antara]
"Polri saat melakukan langkah prioritas utamanya adalah melakukan pendekatan persuasif. Upaya bersifat persuasif, apalagi menggunakan senjata dengan mengeluarkan bunyi tembakan, saya minta untuk dihindari seminimal mungkin," kata Tito Karnavian di Timika, Selasa (09/10/2013).
Ia menegaskan hal itu usai bertatap muka dengan anggota Polri dan TNI dalam rangka persiapan pengamanan Pilkada Mimika yang akan digelar pada 10 Oktober 2013.
Tito Karnavian mengatakan, jika aparat menggunakan pendekatan persuasif, apalagi menggunakan senjata api, maka bisa timbul korban baik di kalangan rakyat sipil maupun aparat sendiri.
Ia mengaku sependapat dengan Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Sebua bahwa dalam menghadapi masyarakat aparat TNI dan Polri wajib menggunakan pendekatan persuasif.
"Kalau ada permasalahan di lapangan terutama menyangkut mekanisme Pemilu maka yang lebih berkompeten adalah KPU dan Panwaslu. Polri dan TNI hanya mendukung pengamanan, terkecuali terjadi tindak pidana murni maka harus dilakukan tindakan hukum," jelas Tito. [Antara]