Tiket Pesawat Hercules Jayapura - Wamena Tiba-tiba Melambung Tinggi
pada tanggal
Monday, 7 October 2013
ABEPURA (KOTA JAYAPURA) – Tiket penerbangan udara milik PT. Hercules TNI AU tiba-tiba melambung tinggi. Kenaikan ini membuat warga pengguna jasa penerbangan ini terkejut dan heran. Karena, selama ini tiket pesawat itu murah meriah.
Selama ini, harga pesawat tersebut sekitar ratusan ribu rupiah. Harga ini dinilai sebagian besar warga sangat membantu terutama bagi mereka (warga-red) yang hendak bepergian ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Namun, tiba-tiba harganya melambung tinggi menjadi jutaan rupiah lebih.
“Penumpang yang beli dengan harga Rp.1 juta dikembalikan. Mereka (perugas-red) penjual tiket panggil penumpang yang bawa uang senilai Rp.1,3 juta atau Rp.1,5 juta,” kata Kanenhe Logo, salah satu penumpang yang hendak membeli tiket pesawat Hercules ke Wamena ke tabloidjubi.com, di Abepura, Kota Jayapura, Sabtu (05/10/2013).
Menurut dia, alasan kenaikan harga tiket ini tidak jelas. “Kami tanya kenapa harga tiket tiba-tiba naik ke petugas, tapi petugas mengatakan pesawat ini bukan milik pemerintah. Kami hanya membantu,” kata dia lagi. Kanenhe mengaku, dirinya ke Wamena dengan tujuan hendak mengikuti formasi tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2013 yang dibuka di daerah itu.
Sebelumnya, lanjut dia, ia berusaha mencari tiket di PT. Trigana Air, tetapi harganya mahal jika dibanding dengan pesawat Hercules. Akhirnya ia memilih untuk membeli tiket pesawat Hercules. Ketika hendak membeli tiket pesawat Hercules, harganya malah mahal, beda tipis dengan Trigana.
“Saya ke Trigana tapi tiket mahal lebih dari tiket Hercules. Jadi, saya pilih beli tiket Hercules. Ternyata, harga tiket Hercules naik menjadi Rp.1,95 juta hingga Rp. 2 juta,” ujarnya. Lantaran demikian, terpaksa Kanenhe membatalkan rencana keberangkatannya ke Wamena untuk mengikuti tes farmasi CPNS. “Saya tunggu tiket pesawat Hercules kembali normal dulu baru saya ke Wamena,” tuturnya.
Yulianus Mabel, salah satu aktivis Peduli Pembangunan Masyarakat Kabupaten Jayawijaya menilai, jika situasi ini terus berlanjut, maka akses warga ke Wamena sulit. Pasalnya, sebagian warga tak mempunyai uang sebesar harga tiket yang ditentukan. Selanjutnya, akan menghambat sebagian warga yang bekerja di Wamena. “Pasti masyarakat kecil akan menjadi korban,” ucap dia. Hingga berita ini terbit, belum ada konfirmasi dengan petugas pesawat Hercules. [TabloidJubi]
Selama ini, harga pesawat tersebut sekitar ratusan ribu rupiah. Harga ini dinilai sebagian besar warga sangat membantu terutama bagi mereka (warga-red) yang hendak bepergian ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Namun, tiba-tiba harganya melambung tinggi menjadi jutaan rupiah lebih.
“Penumpang yang beli dengan harga Rp.1 juta dikembalikan. Mereka (perugas-red) penjual tiket panggil penumpang yang bawa uang senilai Rp.1,3 juta atau Rp.1,5 juta,” kata Kanenhe Logo, salah satu penumpang yang hendak membeli tiket pesawat Hercules ke Wamena ke tabloidjubi.com, di Abepura, Kota Jayapura, Sabtu (05/10/2013).
Menurut dia, alasan kenaikan harga tiket ini tidak jelas. “Kami tanya kenapa harga tiket tiba-tiba naik ke petugas, tapi petugas mengatakan pesawat ini bukan milik pemerintah. Kami hanya membantu,” kata dia lagi. Kanenhe mengaku, dirinya ke Wamena dengan tujuan hendak mengikuti formasi tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2013 yang dibuka di daerah itu.
Sebelumnya, lanjut dia, ia berusaha mencari tiket di PT. Trigana Air, tetapi harganya mahal jika dibanding dengan pesawat Hercules. Akhirnya ia memilih untuk membeli tiket pesawat Hercules. Ketika hendak membeli tiket pesawat Hercules, harganya malah mahal, beda tipis dengan Trigana.
“Saya ke Trigana tapi tiket mahal lebih dari tiket Hercules. Jadi, saya pilih beli tiket Hercules. Ternyata, harga tiket Hercules naik menjadi Rp.1,95 juta hingga Rp. 2 juta,” ujarnya. Lantaran demikian, terpaksa Kanenhe membatalkan rencana keberangkatannya ke Wamena untuk mengikuti tes farmasi CPNS. “Saya tunggu tiket pesawat Hercules kembali normal dulu baru saya ke Wamena,” tuturnya.
Yulianus Mabel, salah satu aktivis Peduli Pembangunan Masyarakat Kabupaten Jayawijaya menilai, jika situasi ini terus berlanjut, maka akses warga ke Wamena sulit. Pasalnya, sebagian warga tak mempunyai uang sebesar harga tiket yang ditentukan. Selanjutnya, akan menghambat sebagian warga yang bekerja di Wamena. “Pasti masyarakat kecil akan menjadi korban,” ucap dia. Hingga berita ini terbit, belum ada konfirmasi dengan petugas pesawat Hercules. [TabloidJubi]