Lukas Enembe Lantik Herry Dosinaen Menggantikan Constant Karma
pada tanggal
Sunday, 13 October 2013
KOTA JAYAPURA - Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, S.I.P., M.H., pada Kamis (10/10/2013) melantik Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua, Titus Emanuel A. Herry Dosinaen, S.I.P., menjadi Pelaksana Tugas Sementara (Plt) Sekda Provinsi Papua menggantikan pejabat sebelumnya drh. Constant Karma.
Selain itu juga dilakukan pelantikan Archipus Kaize, S.Sos., M.M.T., menjadi Kepala Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi Komunikasi (DPTIK) Papua, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Singkronisasi Program Disperindagkop Provinsi Papua.
Pelantikan tersebut Plt. Sekda Papua, berdasarkan Keputusan Presiden 101/M tahun 2013 yang dikeluarkan pada 21 Agustus tentang pemberhentian dan pengangkatan Sekda Papua. Dalam Kepres itu menunjuk Thobias Solossa sebagai Sekda Papua yang baru menggantikan pejabat sebelumnya Constant Karma. Hanya saja, pelantikan pelaksana tugas dilakukan karena Thobias Solossa meninggal dunia sebelum dilantik sesuai jadwal tanggal 11 September lalu.
“Jangan punya pikiran lain, karena ini adalah rencana Tuhan. Untuk itu, demi kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, saya menunjuk Hery Dosinaen untuk menjabat pelaksana tugas Sekda Papua, sambil menunggu proses penunjukan Sekda yang definitif, yang diajukan ke Pemerintah Pusat,” ungkap Gubernur Papua dalam sambutannya pada acara pelantikan di Sasana Krida kantor Gubernur Papua.
Perlunya pergantian Sekda itu, karena untuk menghindari hal-hal yang nantinya berbenturan dengan aturan, dimana, SK. Pemberhentian dari Presiden sudah diturunkan untuk memberhentikan drh. Constant Karma sebagai Sekda Provinsi Papua.
Dijelaskannya, untuk jabatan Sekda definitif, Gubernur akan kembali mengusulkan satu nama lagi mengikuti dua nama yang sebelumnya sudah diusulkan ke Jakarta. Dan diharapkan sebelum APBD Induk diserahkan Pemerintah Provinsi Papua sudah memiliki sekda definitif.
Ditegaskannya, kepada Plt. Sekda ini, segera melakukan pembenahan-pembenahan, karena banyak hal yang perlu dibenahi di dalam jajaran/lingkungan kerja asisten Sekda, karena adanya masalah tumpang tindih kewenangan dan lain sebagainya.
Baginya, pergantian itu, juga bagian dari regenarasi kepemimpinan, dan di era kepemimpinan dirinya memberdayakan generasi muda yang memenuhi syarat untuk menjabat. Disamping adanya pemerataan keterwakilan di semua wilayah. Karena contohnya selama ini untuk wilayah Selatan Papua, jarang menjabat sebagai pejabat eselon II.
“Terima kasih atas pengabdian drh. Constant Karma nya selama ini. Prinsip saya, kasih menembus perbedaan, jadi tidak ada anak tiri dan anak emas. Saya juga lantik anak Selatan Papua yang sejak dulu tidak diperhatikan. Prinsip saya dari manapun, jika memenuhi persyaratan, kepangkatan, itu kenapa tidak? Harus ada regenerasi,” imbuhnya. [BintangPapua]
Selain itu juga dilakukan pelantikan Archipus Kaize, S.Sos., M.M.T., menjadi Kepala Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi Komunikasi (DPTIK) Papua, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Singkronisasi Program Disperindagkop Provinsi Papua.
Pelantikan tersebut Plt. Sekda Papua, berdasarkan Keputusan Presiden 101/M tahun 2013 yang dikeluarkan pada 21 Agustus tentang pemberhentian dan pengangkatan Sekda Papua. Dalam Kepres itu menunjuk Thobias Solossa sebagai Sekda Papua yang baru menggantikan pejabat sebelumnya Constant Karma. Hanya saja, pelantikan pelaksana tugas dilakukan karena Thobias Solossa meninggal dunia sebelum dilantik sesuai jadwal tanggal 11 September lalu.
“Jangan punya pikiran lain, karena ini adalah rencana Tuhan. Untuk itu, demi kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, saya menunjuk Hery Dosinaen untuk menjabat pelaksana tugas Sekda Papua, sambil menunggu proses penunjukan Sekda yang definitif, yang diajukan ke Pemerintah Pusat,” ungkap Gubernur Papua dalam sambutannya pada acara pelantikan di Sasana Krida kantor Gubernur Papua.
Perlunya pergantian Sekda itu, karena untuk menghindari hal-hal yang nantinya berbenturan dengan aturan, dimana, SK. Pemberhentian dari Presiden sudah diturunkan untuk memberhentikan drh. Constant Karma sebagai Sekda Provinsi Papua.
Dijelaskannya, untuk jabatan Sekda definitif, Gubernur akan kembali mengusulkan satu nama lagi mengikuti dua nama yang sebelumnya sudah diusulkan ke Jakarta. Dan diharapkan sebelum APBD Induk diserahkan Pemerintah Provinsi Papua sudah memiliki sekda definitif.
Ditegaskannya, kepada Plt. Sekda ini, segera melakukan pembenahan-pembenahan, karena banyak hal yang perlu dibenahi di dalam jajaran/lingkungan kerja asisten Sekda, karena adanya masalah tumpang tindih kewenangan dan lain sebagainya.
Baginya, pergantian itu, juga bagian dari regenarasi kepemimpinan, dan di era kepemimpinan dirinya memberdayakan generasi muda yang memenuhi syarat untuk menjabat. Disamping adanya pemerataan keterwakilan di semua wilayah. Karena contohnya selama ini untuk wilayah Selatan Papua, jarang menjabat sebagai pejabat eselon II.
“Terima kasih atas pengabdian drh. Constant Karma nya selama ini. Prinsip saya, kasih menembus perbedaan, jadi tidak ada anak tiri dan anak emas. Saya juga lantik anak Selatan Papua yang sejak dulu tidak diperhatikan. Prinsip saya dari manapun, jika memenuhi persyaratan, kepangkatan, itu kenapa tidak? Harus ada regenerasi,” imbuhnya. [BintangPapua]