Jual Beli Listrik antara Indonesia - Papua Nugini Masih Dibahas
pada tanggal
Friday, 11 October 2013
KOTA JAYAPURA - Rencana jual beli listrik antara Papua Nugini (PNG) dan Indonesia hingga saat ini masih dibahas, kata Humas Perusahaan Listrik Negara (PLN) pusat Dermawan Amir Uloli kepada Antara di Jayapura, Rabu (09/10/2013)."Nantinya, listrik yang akan dijual ke PNG, bakal diperoleh dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Holtekamp yang beroperasi pada awal 2014," ujarnya.
Dermawan menuturkan listrik yang akan dijual PLN hanya sebesar satu (1) Megawatt saja, dimana hal ini masih terus dalam pembahasan."Sebelumnya, pertemuan antara PLN dengan PNG Power, perusahaan listrik di PNG telah dilakukan pada bulan lalu," kata dia.
Ia menjelaskan, dalam penjadwalan rencana jual beli listrik ini akan dilakukan sesudah pertemuan APEC, untuk selanjutnya dilakukan MoU (Memorandum of Understanding) antara PNG dan Indonesia."Beban listrik di Vanimo itu hanya sekitar 1000 kilowatt atau satu megawatt. Jadi misalnya PLTU Jayapura beroperasi dengan kapasitas 10 megawatt, kemungkinan kami bisa mentransfer energi ke PNG," urainya.
Ia menegaskan bahwa tentunya perjanjian ini akan memperhatikan kaidah bisnis, yang mana pihaknya tidak mau merugi. Pasalnya pihaknya harus mengutamakan pasokan listrik di Kota Jayapura terlebih dulu. "Untuk jual-beli listrik tersebut, pemerintah Indonesia akan membangun jaringan distribusi sampai ke daerah Wutung, di perbatasan Papua-PNG dan selanjutnya PNG yang akan menyambung distribusi ke Vanimo, Aitape hingga ke Wewak," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa sejumlah provinsi di Papua Nugini saat ini sangat bergantung pada pembangkit listrik diesel. Pihaknya mengklaim pemakaian bahan bakar minyak terlalu mahal untuk pemenuhan penrangan di daerahnya. "Sehingga dengan kerja sama ini, PNG berharap tahun depan pemenuhan listrik dari Jayapura dapat terlaksana," ujarnya.
Sekitar sebulan lalu, empat gubernur dari Papua Nugini beserta rombongan mendatangi tiga lokasi penghasil listrik di Kota Jayapura, di antaranya ke PLTU Holtekamp dan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Genyem. Kunjungan ini dalam rangka kelanjutan kerjasama kelistrikan antara Papua dan Indonesia.Selain itu, rencana pengoperasian salah satu unit PLTU Holtekamp akan dilaksanakan pada awal 2014 dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di Kota Jayapura dan Papua Nugini. [Republika]
Dermawan menuturkan listrik yang akan dijual PLN hanya sebesar satu (1) Megawatt saja, dimana hal ini masih terus dalam pembahasan."Sebelumnya, pertemuan antara PLN dengan PNG Power, perusahaan listrik di PNG telah dilakukan pada bulan lalu," kata dia.
Ia menjelaskan, dalam penjadwalan rencana jual beli listrik ini akan dilakukan sesudah pertemuan APEC, untuk selanjutnya dilakukan MoU (Memorandum of Understanding) antara PNG dan Indonesia."Beban listrik di Vanimo itu hanya sekitar 1000 kilowatt atau satu megawatt. Jadi misalnya PLTU Jayapura beroperasi dengan kapasitas 10 megawatt, kemungkinan kami bisa mentransfer energi ke PNG," urainya.
Ia menegaskan bahwa tentunya perjanjian ini akan memperhatikan kaidah bisnis, yang mana pihaknya tidak mau merugi. Pasalnya pihaknya harus mengutamakan pasokan listrik di Kota Jayapura terlebih dulu. "Untuk jual-beli listrik tersebut, pemerintah Indonesia akan membangun jaringan distribusi sampai ke daerah Wutung, di perbatasan Papua-PNG dan selanjutnya PNG yang akan menyambung distribusi ke Vanimo, Aitape hingga ke Wewak," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa sejumlah provinsi di Papua Nugini saat ini sangat bergantung pada pembangkit listrik diesel. Pihaknya mengklaim pemakaian bahan bakar minyak terlalu mahal untuk pemenuhan penrangan di daerahnya. "Sehingga dengan kerja sama ini, PNG berharap tahun depan pemenuhan listrik dari Jayapura dapat terlaksana," ujarnya.
Sekitar sebulan lalu, empat gubernur dari Papua Nugini beserta rombongan mendatangi tiga lokasi penghasil listrik di Kota Jayapura, di antaranya ke PLTU Holtekamp dan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Genyem. Kunjungan ini dalam rangka kelanjutan kerjasama kelistrikan antara Papua dan Indonesia.Selain itu, rencana pengoperasian salah satu unit PLTU Holtekamp akan dilaksanakan pada awal 2014 dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di Kota Jayapura dan Papua Nugini. [Republika]