Guru Honorer di Kabupaten Jayapura Minta Pemda Perhatikan Nasib Mereka
pada tanggal
Wednesday, 9 October 2013
SENTANI (JAYAPURA) - Disela-sela kesibukanya mengurus persyaratan untuk mengikuti tes penerimaan Calon Pengawai Negeri Sipil (CPNS), Martha Udam, salah satu guru honorer meminta pemerintah Kabupaten Jayapura harus memperhatikan nasib mereka dalam formasi CPNS tahun 2013 ini agar menjadi PNS.
“Pemerintah harus menentukan nasib kami yang jatuh bangun bersama anak-anak di kampung-kampung terpencil,” kata Martha Udam, salah satu guru Honorer di SD Rajawali Lere, Distrik Kaure, Sentani, Kabupaten Jayapura, ke tabloidjubi.com, Selasa (08/10/2013).
Martha berharap, Pemerintah setempat mengutamakan guru honorer dari pada pencari kerja baru. “Lebih baik kami, orang lain, orang baru tidak akan mungkin betah melaksanakan tugas yang kami laksanakan selama ini. Sebab, bagi PNS baru pasti banyak alasan. Diantaranya, tidak ada rumah, ini dan itu tidak pernah di tempat. Anak-anak terlantar,” tuturnya.
Mathius Awaitauw, Bupati Kabupaten Jayapura mengatakan penerimaan CPNS tahun ini di fokukasn pada tenaga honorer. “Kita tidak buka formasi tahun ini. Kita lihat tenaga honores yang ada, terutama tenaga guru dan medis,” ujarnya. [TabloidJubi]
“Pemerintah harus menentukan nasib kami yang jatuh bangun bersama anak-anak di kampung-kampung terpencil,” kata Martha Udam, salah satu guru Honorer di SD Rajawali Lere, Distrik Kaure, Sentani, Kabupaten Jayapura, ke tabloidjubi.com, Selasa (08/10/2013).
Martha berharap, Pemerintah setempat mengutamakan guru honorer dari pada pencari kerja baru. “Lebih baik kami, orang lain, orang baru tidak akan mungkin betah melaksanakan tugas yang kami laksanakan selama ini. Sebab, bagi PNS baru pasti banyak alasan. Diantaranya, tidak ada rumah, ini dan itu tidak pernah di tempat. Anak-anak terlantar,” tuturnya.
Mathius Awaitauw, Bupati Kabupaten Jayapura mengatakan penerimaan CPNS tahun ini di fokukasn pada tenaga honorer. “Kita tidak buka formasi tahun ini. Kita lihat tenaga honores yang ada, terutama tenaga guru dan medis,” ujarnya. [TabloidJubi]