Pemprov Papua Kirim 22 Anak Papua Sekolah di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan Surabaya
pada tanggal
Sunday, 8 September 2013
KOTA JAYAPURA - Dalam rangka pembinaan serta peningkatan potensi sumber daya manusia di Papua dan Papua Barat, Badan Pengelolah Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua tahun ini mengirim sebanyak 22 orang untuk mengikuti sekolah penerbangan (pilot) di Jakarta.
Menurut Kepala BPSDM Provinsi Papua DR.Zacharias Giay, SKM, M.Kes, MM, guna meningkatkan jumlah lulusan penerbang setiap tahunnya, Kementerian Perhubungan melalui BPSDM serius membidik putra-putri asli Papua Barat dan Papua. Bahkan Pemerintah Pusat memberikan kuota sebanyak 80 orang untuk Papua dan Papua Barat.
"Jadi, untuk tahap pertama akan dididik di ATKP Surabaya, dan sebenarnya kuota dari pusat itu ada sebanyak 80 orang. Namun hanya 22 orang yang terseleksi dari kabupaten/Kota tapi kedepan kita harap bisa lebih banyak lagi," jelasnya, kemarin.
Dia mengatakan, kebijakan ini merupakan satu kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya namun karena kurangnya sosialisasi sehingga yang dapat terpilih hanya sebanyak 22 orang untuk Papua dan Papua Barat. "Makanya, kesempatan ini tidak boleh disia-siakan dan kita coba mengikuti prosedur dengan memberikan informasi kepada kabupaten, agar tahun depan kita akan turunkan tim untuk melakukan sosialisasi secara langsung ke sekolah-sekolah langsung supaya siswa-siswa mengetahui dan seleksinya bisa menampung lebih banyak lagi siswa,"tuturnya.
Sekedar diketahui, para siswa yang direkrut tersebut merupakan murid kelas tiga jurusan IPA SMA, dan seluruhnya dibiayai pemerintah pusat. Sementara Pemerintah Provinsi hanya melakukan proses seleksi dan pembinaan di Jakarta. [PemprovPapua]
Menurut Kepala BPSDM Provinsi Papua DR.Zacharias Giay, SKM, M.Kes, MM, guna meningkatkan jumlah lulusan penerbang setiap tahunnya, Kementerian Perhubungan melalui BPSDM serius membidik putra-putri asli Papua Barat dan Papua. Bahkan Pemerintah Pusat memberikan kuota sebanyak 80 orang untuk Papua dan Papua Barat.
"Jadi, untuk tahap pertama akan dididik di ATKP Surabaya, dan sebenarnya kuota dari pusat itu ada sebanyak 80 orang. Namun hanya 22 orang yang terseleksi dari kabupaten/Kota tapi kedepan kita harap bisa lebih banyak lagi," jelasnya, kemarin.
Dia mengatakan, kebijakan ini merupakan satu kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya namun karena kurangnya sosialisasi sehingga yang dapat terpilih hanya sebanyak 22 orang untuk Papua dan Papua Barat. "Makanya, kesempatan ini tidak boleh disia-siakan dan kita coba mengikuti prosedur dengan memberikan informasi kepada kabupaten, agar tahun depan kita akan turunkan tim untuk melakukan sosialisasi secara langsung ke sekolah-sekolah langsung supaya siswa-siswa mengetahui dan seleksinya bisa menampung lebih banyak lagi siswa,"tuturnya.
Sekedar diketahui, para siswa yang direkrut tersebut merupakan murid kelas tiga jurusan IPA SMA, dan seluruhnya dibiayai pemerintah pusat. Sementara Pemerintah Provinsi hanya melakukan proses seleksi dan pembinaan di Jakarta. [PemprovPapua]