Pemerintah Indonesia dan Papua Nugini Pererat Masyarakat Perbatasan Melalui Lomba "Run For Friendship"
pada tanggal
Wednesday, 25 September 2013
KOTA JAYAPURA - Pemerintah Republik Indonesia dan Papua Nugini (PNG) mempererat masyarakat di sekitar perbatasan kedua negara melalui berbagai kegiatan kemasyarakatan.
Konsul RI di Vanimo, Papua Nugini, Jahar Gultom dalam siaran pers yang diterima Antara, Selasa, menyebutkan berbagai kegiatan kemasyarakatan untuk mempererat hubungan kedua negara termasuk lomba 10 kilometer bertema "Run for Friendship" pada 30 Oktober mendatang dari Skouw, Kota Jayapura ke Wutung, Papua Nugini.
Ia menyatakan bahwa lomba itu telah disepakati dalam "Border Liaison Meeting" (BLM) ke-10 antara RI dan PNG yang diadakan di Medan pada 28-30 Agustus lalu sebagai kegiatan tahunan yang diselenggarakan bersama antara PNG (Pemprov Sandaun) dan Indonesia (Pemprov Papua).
BLM merupakan agenda tahunan dalam kerja sama bilateral antara RI dan PNG dalam rangka membahas pembangunan dan penyelesaian berbagai permasalahan yang terjadi dan berkembang di daerah perbatasan kedua negara.
Hal-hal yang menjadi pembahasan dalam pertemuan ini adalah penegasan mengenai perbatasan, menara suar, keberadaan warga PNG di Indonesia, dan lain-lain.
Dalam rangka menjalin hubungan bilateral di berbagai bidang, Jahar Gultom menyatakan bahwa Konsulat RI Vanimo giat menyelenggarakan kegiatan kemasyarakatan.
Ia menyebutkan beberapa waktu lalu mengadakan festival makanan Indonesia yang dihadiri Gubernur Sandaun, PNG, Hot Amkat May serta masyarakat Vanimo dan sekitarnya.
Terkait kerja sama kedua negara, Jahar Gultom juga menyatakan PNG ingin menyekolahkan tujuh siswanya di Kota Jayapura, Papua mengingat sekolah setingkat SMU di Vanimo hanya satu dan jika melanjutkan ke Sandaun biayanya tergolong mahal. [Antara]
Konsul RI di Vanimo, Papua Nugini, Jahar Gultom dalam siaran pers yang diterima Antara, Selasa, menyebutkan berbagai kegiatan kemasyarakatan untuk mempererat hubungan kedua negara termasuk lomba 10 kilometer bertema "Run for Friendship" pada 30 Oktober mendatang dari Skouw, Kota Jayapura ke Wutung, Papua Nugini.
Ia menyatakan bahwa lomba itu telah disepakati dalam "Border Liaison Meeting" (BLM) ke-10 antara RI dan PNG yang diadakan di Medan pada 28-30 Agustus lalu sebagai kegiatan tahunan yang diselenggarakan bersama antara PNG (Pemprov Sandaun) dan Indonesia (Pemprov Papua).
BLM merupakan agenda tahunan dalam kerja sama bilateral antara RI dan PNG dalam rangka membahas pembangunan dan penyelesaian berbagai permasalahan yang terjadi dan berkembang di daerah perbatasan kedua negara.
Hal-hal yang menjadi pembahasan dalam pertemuan ini adalah penegasan mengenai perbatasan, menara suar, keberadaan warga PNG di Indonesia, dan lain-lain.
Dalam rangka menjalin hubungan bilateral di berbagai bidang, Jahar Gultom menyatakan bahwa Konsulat RI Vanimo giat menyelenggarakan kegiatan kemasyarakatan.
Ia menyebutkan beberapa waktu lalu mengadakan festival makanan Indonesia yang dihadiri Gubernur Sandaun, PNG, Hot Amkat May serta masyarakat Vanimo dan sekitarnya.
Terkait kerja sama kedua negara, Jahar Gultom juga menyatakan PNG ingin menyekolahkan tujuh siswanya di Kota Jayapura, Papua mengingat sekolah setingkat SMU di Vanimo hanya satu dan jika melanjutkan ke Sandaun biayanya tergolong mahal. [Antara]