Lukas Enembe Letakan Batu Pertama Pembangunan Mimika Sport Complex (MSC)
pada tanggal
Wednesday, 4 September 2013
TIMIKA (MIMIKA) - Luar biasa. Senin, (02/09/2013) Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, melakukan peletakan batu pertama, pembangunan Mimika Sport Complex (MSC), yang adalah salah satu fasilitas berskala internasional yang akan mendukung pelaksanaan Papua sebagai tuan rumah PON 2020.
Dalam laporan pimpinan proyek, Richard Mohr, bahwa Mimika Sport Complex, adalah stadion tertutup, lapangan atletik beserta fasilitasnya yang terbaik, dengan 8 jalur lari, dan memiliki lapangan standar internasional, fasilitas training, asrama putra/i dengan daya tampung 100 atlit. Dan dalam stadion Indoor terdapat juga fasilitas berupa basket ball, badminton, tribun yang mampu menampung 40 ribu orang, kantor KONI dan fasilitas komersial lainnya. Juga ada fitnes Center dan lapangan untuk lari jangka pendek, dan fasilitas rekreasi.
Presiden PT.FI, Rozik B Sucipto, menandaskan, peristiwa ini diharapkan membawa sebuah perkembangan yang membawa Papua meraih peringkat pada bidang olahraga secara nasional, bahkan internasional.
“Hanya dua stadion saja yang berskala internasional, yakni stadion Gelora Bung Karno, dan satu Mimika Sport Center Complex yang sedang dibangun ini. Harapan kami bagaimana kita memanfaatkan fasilitas ini dengan menjaganya supaya tetap dipertahankan kualifikasnya yakni menjadi stadion berstandar internasional ,” ungkapnya dalam sambutannya pada pelatakan batu pertama pembangunan Mimika Sport Center Complek di SP 2, Distrik Mimika Baru, Senin, (02/09/2013).
Baginya, semua orang tahu bahwa Papua memiliki bakat-bakat yang sudah dibuktikan dengan Persipura menjadi juara ISL, dan tentunya diharapkan prestasi yang sama pada cabang olahraga lain. Maka kedepannya baik PT.FI dan seluruh komponen bersama-sama mendorong olahraga untuk semakin meningkat prestasinya di negeri ini.
“Diharapkan dengan dibangun fasilitas ini setidaknya turut memberikan kontribusi dalam iven nasional tersebut. Bagi kami PT.FI bawah suatu komitmen kami sebagain bagian dari program-program tanggungjawab sosial kami kepada masyarakat. Kami sudah pertemuan beberapa kali dengan Gubernur Papua untuk bagaimana kami juga bisa mendukung kebijakan-kebijakan program Pemerintah Provinsi Papua, Kabupaten Mimika, dan kabupaten lainnya,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe,S.I.P.,M.H., mengatakan, dirinya baru mendengar dari Presiden PT.Freeport Indonsesia (FI) bahwa Mimika Sport Center Complex ini berskala internasional fasilitasnya pada urutan kedua setelah Istora Senayan Jakarta (Gelora Bung Karno). Ini tentunya hal yang luar biasa, karen dimasa kepemimpinan dirinya dan dan Klemen Tinal, ini bisa terwujud. Sehingga ini sebuah sejarah monumental bagi rakyat Papua.
Dengan demikian, Pemerintah Provinsi Papua dalam rangka memacu pembangunan Papua, maka, yang dilaksanakan adalah olahraga selain mengejar prestasi, tapi juga ada prestise, yakni harga diri dan martabat bangsa ini ada juga di bidang olahraga, lebih khusus rakyat Papua, yang prestasinya dibidang olahraga, seni dan budaya.
“Dengan dibangun fasilitas ini dan Tahun 2020 Papua jadi tuan rumah PON, jelas terjadi pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Di luar negeri, hampir departemen kesehatan itu tidak ada, karena mereka lebih fokus di menggerakan masyarakatnya berolahraga, dibanding berobat. Lebih baik kita berolahraga,” tandasnya.
Untuk itu, dirinya menyampaikan terima kasih kepada PT.FI yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan olahraga di Papua, sebagaimana selama ini PT.FI juga mensponsori Persipura, yang akhirnya Persipura juara ISL. Oleh sebab itu orang-orang Papua bisa mengharumkan nama bangsa yang besar ini. Apalagi PT.FI sekarang membangun Mimika Sport Center Compleks ini. Ini luar biasa, tapi diharapkan PT.FI membangun lebih banyak lagi fasilitas lain yang dibangun pemerintah nanti. Tentunya komitmen Pemerintah Provinsi Papua untuk membangun terus Papua.
Ditegaskan, kenapa Papua ingin jadi tuan rumah PON, karena salah satu visi misi dirinya dan Klemen Tinal adalah Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera. Kebangkitan yang kita laksanakan ialah mulai meletakan fondasi menata Papua menjadi lebih baik. Sehingga fase pertama adalah fase kebangkitan, salah satu yakni peletakan batu pertama pembangunan Mimika Sport Center Compleks ini. Pada fase kebangkitan ini dalam menuju fase Papua sejahtera, jelas ada fase yang kita lewati ialah fase kemandirian. Maka untuk mencapai fase kesejahteraan pada Tahun 2020, kita harus menjadi tuan rumah PON 2020, dan ini dirinya dan Klemen Tinal beserta MRP dan DPRP sudah sampaikan kesiapan menjadi tuan rumah PON kepada Presiden SBY.
“Pembangunan Mimika Sport Center Compleks ini adalah ini bagian dari persiapan menjadi tuan rumah PON 2020. Ini dibiayai PT.FI dengan biaya $ 20 US setara dengan Rp250 M lebih, kami juga harapkan PT.FI suport saat pelaksanaan PON. Partisipasi PT.FI seperti ini yang kami tunggu dari dulu. Kami juga bangun yang sama di Jayapura, dan kami sedang upayakan pelepasan tanah adat di Kampung Harapan seluas 60 Ha, dimana kami sudah siapkan Rp10 M untuk biaya pembebasan tanahnya. Dukungan PT.FI dan Pemda Mimika ini nanti kita presentasikan di Jakarta, termasuk kolam renang dan sebagainya,” bebernya.
Lanjutnya, sampai hari ini, tim yang dibentuk untuk lobi dan komunikasi dengan panitia PON di seluruh Indonesia, dan sudah ada 19 KONI Provinsi di Indonesia yang memberikan rekomendasi dukungan kepada Papua menjadi tuan rumah PON 2020, dan jelas ini kita akan lobi terus KONI-KONI yang belum berikan rekomendasi. Dengan begitu dapat dipastikan Papua jadi PON 2020.
“Dengan ini, panitia PON akan memutuskan apakah Papua dan Papua Barat menjadi tuan rumah PON ataukah Papua saja. Tentunya kita sepakat ada beberapa kabupaten yang menjadi tempat pertandingan olahraga pada fasilitasnya yang sudah ada. Venus-venus akan kita bangun, dan jelas kita sudah menuju peradaban manusia Papua yang lebih baik, dihormati dan dihargai bangsa ini. Papua sudah mengharumkan nama Indonesia di forum internasional, tapi juga juga akan buktikan bahwa Papua juga bisa menjadi tuan rumah PON yang sukses dan menjadi juara. Orang Papua saat ini bangkit, dan kita tunjukan bahwa kita punya harga diri dan martabat, dan kita hidup di bangsa yang besar dan mempunyai hak dan kesempatan yang sama,” tukasnya.
“Kita lakukan pelatakan batu pertama hari ini di Mimika, besok hal yang sama di tempat lain, karena kita berkomitmen bahwa Papua harus lebih baik dari daerah lain, karena potensi SDA Papua yang luar biasa. Kita harus keluar dari kemiskinan dan ketertinggalan dengan berkomitmen dan bekerja keras. Saya berkomitmen membangun Papua walaupun sulitnya luar biasa, tapi saya dan Klemen Tinal sudah berjanji bahwa kami harus lebih baik dari pendahulu kami,” sambungnya.
Ditegaskan, untuk membangun Papua harus dengan hati dan kasih, kalau saudara malas tahu dengan kondisi di Papua, maka saudara tidak akan sukses di Papua. Sebab segala persoalan menghadang dan sangat kompleks, sehingga jangan kita jalan lurus pakai kaca mata kuda, tetapi memakai kaca mata hati, kalau mengabdi di Papua. [BintangPapua| PressPhoto]
Dalam laporan pimpinan proyek, Richard Mohr, bahwa Mimika Sport Complex, adalah stadion tertutup, lapangan atletik beserta fasilitasnya yang terbaik, dengan 8 jalur lari, dan memiliki lapangan standar internasional, fasilitas training, asrama putra/i dengan daya tampung 100 atlit. Dan dalam stadion Indoor terdapat juga fasilitas berupa basket ball, badminton, tribun yang mampu menampung 40 ribu orang, kantor KONI dan fasilitas komersial lainnya. Juga ada fitnes Center dan lapangan untuk lari jangka pendek, dan fasilitas rekreasi.
Presiden PT.FI, Rozik B Sucipto, menandaskan, peristiwa ini diharapkan membawa sebuah perkembangan yang membawa Papua meraih peringkat pada bidang olahraga secara nasional, bahkan internasional.
“Hanya dua stadion saja yang berskala internasional, yakni stadion Gelora Bung Karno, dan satu Mimika Sport Center Complex yang sedang dibangun ini. Harapan kami bagaimana kita memanfaatkan fasilitas ini dengan menjaganya supaya tetap dipertahankan kualifikasnya yakni menjadi stadion berstandar internasional ,” ungkapnya dalam sambutannya pada pelatakan batu pertama pembangunan Mimika Sport Center Complek di SP 2, Distrik Mimika Baru, Senin, (02/09/2013).
Baginya, semua orang tahu bahwa Papua memiliki bakat-bakat yang sudah dibuktikan dengan Persipura menjadi juara ISL, dan tentunya diharapkan prestasi yang sama pada cabang olahraga lain. Maka kedepannya baik PT.FI dan seluruh komponen bersama-sama mendorong olahraga untuk semakin meningkat prestasinya di negeri ini.
“Diharapkan dengan dibangun fasilitas ini setidaknya turut memberikan kontribusi dalam iven nasional tersebut. Bagi kami PT.FI bawah suatu komitmen kami sebagain bagian dari program-program tanggungjawab sosial kami kepada masyarakat. Kami sudah pertemuan beberapa kali dengan Gubernur Papua untuk bagaimana kami juga bisa mendukung kebijakan-kebijakan program Pemerintah Provinsi Papua, Kabupaten Mimika, dan kabupaten lainnya,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe,S.I.P.,M.H., mengatakan, dirinya baru mendengar dari Presiden PT.Freeport Indonsesia (FI) bahwa Mimika Sport Center Complex ini berskala internasional fasilitasnya pada urutan kedua setelah Istora Senayan Jakarta (Gelora Bung Karno). Ini tentunya hal yang luar biasa, karen dimasa kepemimpinan dirinya dan dan Klemen Tinal, ini bisa terwujud. Sehingga ini sebuah sejarah monumental bagi rakyat Papua.
Dengan demikian, Pemerintah Provinsi Papua dalam rangka memacu pembangunan Papua, maka, yang dilaksanakan adalah olahraga selain mengejar prestasi, tapi juga ada prestise, yakni harga diri dan martabat bangsa ini ada juga di bidang olahraga, lebih khusus rakyat Papua, yang prestasinya dibidang olahraga, seni dan budaya.
“Dengan dibangun fasilitas ini dan Tahun 2020 Papua jadi tuan rumah PON, jelas terjadi pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Di luar negeri, hampir departemen kesehatan itu tidak ada, karena mereka lebih fokus di menggerakan masyarakatnya berolahraga, dibanding berobat. Lebih baik kita berolahraga,” tandasnya.
Untuk itu, dirinya menyampaikan terima kasih kepada PT.FI yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan olahraga di Papua, sebagaimana selama ini PT.FI juga mensponsori Persipura, yang akhirnya Persipura juara ISL. Oleh sebab itu orang-orang Papua bisa mengharumkan nama bangsa yang besar ini. Apalagi PT.FI sekarang membangun Mimika Sport Center Compleks ini. Ini luar biasa, tapi diharapkan PT.FI membangun lebih banyak lagi fasilitas lain yang dibangun pemerintah nanti. Tentunya komitmen Pemerintah Provinsi Papua untuk membangun terus Papua.
Ditegaskan, kenapa Papua ingin jadi tuan rumah PON, karena salah satu visi misi dirinya dan Klemen Tinal adalah Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera. Kebangkitan yang kita laksanakan ialah mulai meletakan fondasi menata Papua menjadi lebih baik. Sehingga fase pertama adalah fase kebangkitan, salah satu yakni peletakan batu pertama pembangunan Mimika Sport Center Compleks ini. Pada fase kebangkitan ini dalam menuju fase Papua sejahtera, jelas ada fase yang kita lewati ialah fase kemandirian. Maka untuk mencapai fase kesejahteraan pada Tahun 2020, kita harus menjadi tuan rumah PON 2020, dan ini dirinya dan Klemen Tinal beserta MRP dan DPRP sudah sampaikan kesiapan menjadi tuan rumah PON kepada Presiden SBY.
“Pembangunan Mimika Sport Center Compleks ini adalah ini bagian dari persiapan menjadi tuan rumah PON 2020. Ini dibiayai PT.FI dengan biaya $ 20 US setara dengan Rp250 M lebih, kami juga harapkan PT.FI suport saat pelaksanaan PON. Partisipasi PT.FI seperti ini yang kami tunggu dari dulu. Kami juga bangun yang sama di Jayapura, dan kami sedang upayakan pelepasan tanah adat di Kampung Harapan seluas 60 Ha, dimana kami sudah siapkan Rp10 M untuk biaya pembebasan tanahnya. Dukungan PT.FI dan Pemda Mimika ini nanti kita presentasikan di Jakarta, termasuk kolam renang dan sebagainya,” bebernya.
Lanjutnya, sampai hari ini, tim yang dibentuk untuk lobi dan komunikasi dengan panitia PON di seluruh Indonesia, dan sudah ada 19 KONI Provinsi di Indonesia yang memberikan rekomendasi dukungan kepada Papua menjadi tuan rumah PON 2020, dan jelas ini kita akan lobi terus KONI-KONI yang belum berikan rekomendasi. Dengan begitu dapat dipastikan Papua jadi PON 2020.
“Dengan ini, panitia PON akan memutuskan apakah Papua dan Papua Barat menjadi tuan rumah PON ataukah Papua saja. Tentunya kita sepakat ada beberapa kabupaten yang menjadi tempat pertandingan olahraga pada fasilitasnya yang sudah ada. Venus-venus akan kita bangun, dan jelas kita sudah menuju peradaban manusia Papua yang lebih baik, dihormati dan dihargai bangsa ini. Papua sudah mengharumkan nama Indonesia di forum internasional, tapi juga juga akan buktikan bahwa Papua juga bisa menjadi tuan rumah PON yang sukses dan menjadi juara. Orang Papua saat ini bangkit, dan kita tunjukan bahwa kita punya harga diri dan martabat, dan kita hidup di bangsa yang besar dan mempunyai hak dan kesempatan yang sama,” tukasnya.
“Kita lakukan pelatakan batu pertama hari ini di Mimika, besok hal yang sama di tempat lain, karena kita berkomitmen bahwa Papua harus lebih baik dari daerah lain, karena potensi SDA Papua yang luar biasa. Kita harus keluar dari kemiskinan dan ketertinggalan dengan berkomitmen dan bekerja keras. Saya berkomitmen membangun Papua walaupun sulitnya luar biasa, tapi saya dan Klemen Tinal sudah berjanji bahwa kami harus lebih baik dari pendahulu kami,” sambungnya.
Ditegaskan, untuk membangun Papua harus dengan hati dan kasih, kalau saudara malas tahu dengan kondisi di Papua, maka saudara tidak akan sukses di Papua. Sebab segala persoalan menghadang dan sangat kompleks, sehingga jangan kita jalan lurus pakai kaca mata kuda, tetapi memakai kaca mata hati, kalau mengabdi di Papua. [BintangPapua| PressPhoto]