KONI Kalimantan Timur Dukung Papua Sebagai Tuan Rumah PON XX 2020
pada tanggal
Wednesday, 11 September 2013
SAMARINDA (KALTIM) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur mendukung penuh Papua yang bertekad akan menjadi penyelenggara PON XX 2020 atau setelah Pekan Olahraga Nasional XIX di Jawa Barat.
Dukungan secara nyata melalui pernyataan tertulis disampaikan oleh Ketua Umum KONI Kaltim Zuhdi Zahya kepada Ketua Delegasi Tim Lobi Papua Hengky Sawaki di Samarinda, Selasa malam.
"Kami mendukung penuh tekad Papua ini karena selama ini PON belum pernah digelar di wilayah timur Indonesia, kecuali di Makassar, dan itu sudah berlangsung lama," kata Zuhdi mengenai pelaksanaan PON pertama di kawasan timur Indonesia, yakni di Sulawesi Selatan pada tahun 1957.
Ia menyatakan bahwa sesuai dengan sejarahnya, PON adalah alat pemersatu bangsa sehingga wajar jika Papua diberikan kesempatan untuk menyelenggarakan pesta akbar olahraga nasional empat tahunan itu.
Sementara itu, Hengky Sawaki didampingi oleh anggota delegasi Tim Lobi, yakni Daud Arim, Ferdinand Risamasu, dan Rifai Darus mengatakan bahwa sesuai dengan amanah Gubernur Papua, keinginan untuk menjadi tuan rumah PON adalah untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan NKRI.
"Dari sisi keolahragaan, langkah menjadi tuan rumah sangat strategis, baik dari kepentingan daerah maupun nasional. Kami ingin mengembalikan kejayaan Papua dalam bidang olahraga. Dahulu, Papua dianggap gudang atlet berbakat, kini tinggal gudangnya saja atletnya mulai tidak ada," katanya.
Dari sisi politis, kata dia, Papua sebagai tuan rumah pelaksana PON sangat penting bagi pencitraan nama Indonesia di mata dunia.
"Kita tahu, ada beberapa berita miring tentang isu-isu terkait dengan pemisahan diri yang disebarkan di beberapa negara lain, termasuk di Inggris, jadi dengan dilaksanakan PON di Papua akan secara otomatis menepis isu-isu disintegrasi itu," katanya.
Saat ini, jumlah daerah yang mendukung Papua untuk menjadi tuan rumah, termasuk Kaltim, sekitar 60--70 persen.
"Terkait dengan biaya penyelenggaraan dan lain-lain, kami pikir tidak ada masalah. Yang penting kami didukung untuk menyelenggarakan PON," katanya. [Antara]
Dukungan secara nyata melalui pernyataan tertulis disampaikan oleh Ketua Umum KONI Kaltim Zuhdi Zahya kepada Ketua Delegasi Tim Lobi Papua Hengky Sawaki di Samarinda, Selasa malam.
"Kami mendukung penuh tekad Papua ini karena selama ini PON belum pernah digelar di wilayah timur Indonesia, kecuali di Makassar, dan itu sudah berlangsung lama," kata Zuhdi mengenai pelaksanaan PON pertama di kawasan timur Indonesia, yakni di Sulawesi Selatan pada tahun 1957.
Ia menyatakan bahwa sesuai dengan sejarahnya, PON adalah alat pemersatu bangsa sehingga wajar jika Papua diberikan kesempatan untuk menyelenggarakan pesta akbar olahraga nasional empat tahunan itu.
Sementara itu, Hengky Sawaki didampingi oleh anggota delegasi Tim Lobi, yakni Daud Arim, Ferdinand Risamasu, dan Rifai Darus mengatakan bahwa sesuai dengan amanah Gubernur Papua, keinginan untuk menjadi tuan rumah PON adalah untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan NKRI.
"Dari sisi keolahragaan, langkah menjadi tuan rumah sangat strategis, baik dari kepentingan daerah maupun nasional. Kami ingin mengembalikan kejayaan Papua dalam bidang olahraga. Dahulu, Papua dianggap gudang atlet berbakat, kini tinggal gudangnya saja atletnya mulai tidak ada," katanya.
Dari sisi politis, kata dia, Papua sebagai tuan rumah pelaksana PON sangat penting bagi pencitraan nama Indonesia di mata dunia.
"Kita tahu, ada beberapa berita miring tentang isu-isu terkait dengan pemisahan diri yang disebarkan di beberapa negara lain, termasuk di Inggris, jadi dengan dilaksanakan PON di Papua akan secara otomatis menepis isu-isu disintegrasi itu," katanya.
Saat ini, jumlah daerah yang mendukung Papua untuk menjadi tuan rumah, termasuk Kaltim, sekitar 60--70 persen.
"Terkait dengan biaya penyelenggaraan dan lain-lain, kami pikir tidak ada masalah. Yang penting kami didukung untuk menyelenggarakan PON," katanya. [Antara]