Kemajuan Pariwisata dan Seni Budaya di Tanah Papua Tergantung Kabupaten dan Kota
pada tanggal
Tuesday, 10 September 2013
KOTA JAYAPURA - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Papua, Drs. CH. Rumbino,M.M., mengatakan, kemajuan pariwisata dan seni budaya di Tanah Papua, tidak sepenuhnya bergantung pada tanggungjawab Pemerintah Provinsi Papua, namun, juga tergantung pada masing-masing kabupaten dan kota.
Dijelaskannya, pada dasarnya Pemerintah Provinsi Papua senantiasa berupaya untuk menggelar berbagai iven pariwisata dan kebudayaan (infrastruktur dan suprastruktur) yang memancing datangnya wisatawan ke Papua.
“Jadi tergantung kabupaten/kota dalam membangun kepariwisataan dan kebudayaannya di daerahnya masing-masing. Semua sudah terbuka, jadi inisiatif daerah masing-masing,” ungkapnya kepada Bintang Papua di Kantor Gubernur Provinsi Papua, Senin, (09/09/2013).
Lanjutnya, untuk memajukan pariwisata di Papua ada beberapa kebijakan yang ditempuh pihaknya.
Diantarnya ada daerah-daerah yang sudah dimasukan dalam kalender pariwisata nasional yang sudah tercatat di Pemerintah Pusat sebagai iven pariwisata tetap, seperti Festival Danau Sentani, Ferstival Lembah Baliem, Festival Humbold, dan Festival Teluk Cenderawasih.
“Nanti pada Oktober 2013 ini ada Festival Rain Women, yang juga ada suatu budaya pariwisata yang sangat unik.Karena pada festival ini akan menampilkan perang-perang diatas air laut, dan perang-perang perbudakan,” jelasnya.
Ditambahkannya, pada dasarnya kedepannya banyak upaya yang dilakukan pihaknya dalam membangun dunia pariwisata dan budaya di Papua.Yang mana didalamnya melibatkan komponen masyarakat, karena muara dari kebijakan pihaknya itu adalah menjadikan masyarakat yang bangkit, mandiri dan sejahtera melalui bidang pariwisata dan budaya, sebagaimana visi misi Gubernur Papua.
“Ini dengan harapan bisa mendongkrak perekonomian keluarga masyarakat Papua saat ini dan kedepannya,” pungkasnya. [BintangPapua]
Dijelaskannya, pada dasarnya Pemerintah Provinsi Papua senantiasa berupaya untuk menggelar berbagai iven pariwisata dan kebudayaan (infrastruktur dan suprastruktur) yang memancing datangnya wisatawan ke Papua.
“Jadi tergantung kabupaten/kota dalam membangun kepariwisataan dan kebudayaannya di daerahnya masing-masing. Semua sudah terbuka, jadi inisiatif daerah masing-masing,” ungkapnya kepada Bintang Papua di Kantor Gubernur Provinsi Papua, Senin, (09/09/2013).
Lanjutnya, untuk memajukan pariwisata di Papua ada beberapa kebijakan yang ditempuh pihaknya.
Diantarnya ada daerah-daerah yang sudah dimasukan dalam kalender pariwisata nasional yang sudah tercatat di Pemerintah Pusat sebagai iven pariwisata tetap, seperti Festival Danau Sentani, Ferstival Lembah Baliem, Festival Humbold, dan Festival Teluk Cenderawasih.
“Nanti pada Oktober 2013 ini ada Festival Rain Women, yang juga ada suatu budaya pariwisata yang sangat unik.Karena pada festival ini akan menampilkan perang-perang diatas air laut, dan perang-perang perbudakan,” jelasnya.
Ditambahkannya, pada dasarnya kedepannya banyak upaya yang dilakukan pihaknya dalam membangun dunia pariwisata dan budaya di Papua.Yang mana didalamnya melibatkan komponen masyarakat, karena muara dari kebijakan pihaknya itu adalah menjadikan masyarakat yang bangkit, mandiri dan sejahtera melalui bidang pariwisata dan budaya, sebagaimana visi misi Gubernur Papua.
“Ini dengan harapan bisa mendongkrak perekonomian keluarga masyarakat Papua saat ini dan kedepannya,” pungkasnya. [BintangPapua]