Dinilai Miliki Resiko Keamanan yang Tinggi, Investasi Perkebunan di Papua Tidak Berkembang
pada tanggal
Monday, 2 September 2013
JAKARTA – Kalangan pengusaha menilai investasi perkebunan di Propinsi Papua memiliki resiko yang cukup tinggi. Akibatnya, investasi sektor perkebunan di kawasan ini tidak berkembang dan cenderung stagnan.
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono mengatakan investasi di kawasan ini masih mendapat banyak hambatan, akbatnya pertumbuhan investasi perkebunan disana tidak berkembang bahkan cenderung stagnan.
“Investasi perkebunan sawit di Papua harus dilihat secara menyeluruh. Sawit di Papua memang tidak begitu besar, karena memang tidak berkembang dengan baik. Banyak sekali halangan yang menghambat pertumbuhannya,” jelasnya, Jumat (30/08/2013).
Hambatan-hambatan tersebut, ungkapnya, lebih bersifat suprastruktur,. Maksudnya seberapa besar dukungan pemerintah daerah yang ada di sana, kemudian peran serta LSM dalam mendukung pertumbuhan investasi perkebunan terutama kelapa sawit.
Pihaknya menilai dukungan pemerintah daerah dalam memberi jaminan keamanan investasi belum optimal. Mengingat fakta di lapangan masih banyak gangguan yang menghambat rencana investasi perkebunan.
“Dukungan yang dibutuhkan pengusaha dari pemerintah adalah adanya jaminan keamanan akan investasi yang ada disana, selama ini tidak terpenuhi maka investasi pun tidak akan bisa berkembang,” pungkasnya. [BisnisIndonesia]
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono mengatakan investasi di kawasan ini masih mendapat banyak hambatan, akbatnya pertumbuhan investasi perkebunan disana tidak berkembang bahkan cenderung stagnan.
“Investasi perkebunan sawit di Papua harus dilihat secara menyeluruh. Sawit di Papua memang tidak begitu besar, karena memang tidak berkembang dengan baik. Banyak sekali halangan yang menghambat pertumbuhannya,” jelasnya, Jumat (30/08/2013).
Hambatan-hambatan tersebut, ungkapnya, lebih bersifat suprastruktur,. Maksudnya seberapa besar dukungan pemerintah daerah yang ada di sana, kemudian peran serta LSM dalam mendukung pertumbuhan investasi perkebunan terutama kelapa sawit.
Pihaknya menilai dukungan pemerintah daerah dalam memberi jaminan keamanan investasi belum optimal. Mengingat fakta di lapangan masih banyak gangguan yang menghambat rencana investasi perkebunan.
“Dukungan yang dibutuhkan pengusaha dari pemerintah adalah adanya jaminan keamanan akan investasi yang ada disana, selama ini tidak terpenuhi maka investasi pun tidak akan bisa berkembang,” pungkasnya. [BisnisIndonesia]