Ari Sihasale akan Garap Film Dokumenter Tentang Hiu Paus di Nabire
pada tanggal
Sunday, 8 September 2013
JAKARTA - Enam tahun sukses menggarap film anak-anak, sutradara Ari Sihasale mencoba menjadi sutradara film dokumenter. Percobaan pertama Ari membuat film dokumenter adalah mengangkat tema tentang pelestarian binatang hiu paus di Nabire.
Suami Nia Zulkarnaen tersebut mengaku saat tengah berkeliling Papua. Ia melakukan dokumentasi di Teluk Cendrawasih, Nabire.
“Kita keliling dengan kepala suku. Akhirnya kita dapat info biasanya hiu paus melintas dari Australia ke atas tapi dari Teluk Cendrawasih menetap di sana. Kenapa bisa di sana? Karena masyarakat sekitar menjaga tidak boleh ada yang mengganggu,” kata Ari saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (05/09/2013).
Bersama kepala suku dan adat, Ari bersama sang istri dan tim pembuat film melihat kumpulan hiu paus tersebut di laut Nabire.
Keinginan dari warga untuk tetap menjaga habitat paus di sana menjadi hal menarik untuk didokumentasikan dalam sebuah film berdurasi lima menit.
Selain itu, keberadaan hiu paus disana bisa meningkatkan pariwisata lokal.
“Keadaan ini kita jaga. Tidak hanya melestarikan tapi bisa jadi pariwisata. Tetapi, jangan sampai sudah jadi tempat wisata lalu membuat lingkungan sekitar menjadi kotor terutama lautnya, karena airnya jernih banget disana,” tambahnya. [Gatra| MetroTVNews]
Suami Nia Zulkarnaen tersebut mengaku saat tengah berkeliling Papua. Ia melakukan dokumentasi di Teluk Cendrawasih, Nabire.
“Kita keliling dengan kepala suku. Akhirnya kita dapat info biasanya hiu paus melintas dari Australia ke atas tapi dari Teluk Cendrawasih menetap di sana. Kenapa bisa di sana? Karena masyarakat sekitar menjaga tidak boleh ada yang mengganggu,” kata Ari saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (05/09/2013).
Bersama kepala suku dan adat, Ari bersama sang istri dan tim pembuat film melihat kumpulan hiu paus tersebut di laut Nabire.
Keinginan dari warga untuk tetap menjaga habitat paus di sana menjadi hal menarik untuk didokumentasikan dalam sebuah film berdurasi lima menit.
Selain itu, keberadaan hiu paus disana bisa meningkatkan pariwisata lokal.
“Keadaan ini kita jaga. Tidak hanya melestarikan tapi bisa jadi pariwisata. Tetapi, jangan sampai sudah jadi tempat wisata lalu membuat lingkungan sekitar menjadi kotor terutama lautnya, karena airnya jernih banget disana,” tambahnya. [Gatra| MetroTVNews]