23 KONI Dukung Provinsi Papua jadi Tuan Rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020
pada tanggal
Saturday, 21 September 2013
BANJARMASIN (KALSEL) - Tim Pemenangan Provinsi Papua yang menggalang aspirasi telah mengantongi dukungan dari 23 KONI/provinsi untuk menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020.
Ketua Tim Pemenangan PON XX Papua Yusuf Yambe Yabdi di Banjarmasin, Rabu, mengatakan Tim Pemenangan PON XX Papua terus bekerja keras mencari simpati dan dukungan dari daerah-daerah se-Indonesia.
"Hal yang paling hakiki dari semangat Papua menjadi tuan rumah PON XX adalah terwujudnya nasionalisme kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Yusuf.
Menyelenggarakan PON bagi Papua bukan sekadar kebanggaan tetapi mengandung makna sama rasa dan memperkokoh persaudaraan.
Sebagian anggota tim di belahan barat wilayah Indonesia menyatakan biayanya mahal untuk ke Papua, namun pertanyaannya, apakah orang Papua ke kawasan barat Indonesia gratis naik pesawat, katanya.
"Artinya, anggota tim dari kawasan barat Indonesia harus juga merasakan biaya pesawat ke Papua. Jangan hanya orang Papua yang terus-terus mengeluarkan biaya untuk ke kawasan barat Indonesia," katanya.
Yusuf menambahkan pemerintah dan seluruh rakyat Papua memandang PON adalah wahana pemersatu bangsa.
"Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Papua dan seluruh daerah kawasan timur Indonesia harus kuat dalam membangun jati diri dan karakter bangsa," tambahnya
Ia menambahkan Papua memiliki satu bandar udara kualifikasi internasional, empat bandar udara taraf nasional dan 44 bandar udara skala kecil.
"Sarana transportasi yang memadai salah satu kunci sukses penyelenggaraan iven taraf nasional setingkat PON sehingga Papua memberi perhatian khusus," katanya.
Papua memahami adanya keraguan dari segi transportasi antar "venues" cabang olahraga karena sarana transportasi utama hanyalah pesawat udara.
"Pemerintah dan rakyat Papua bertekad menjawab segala keraguan tim dari daerah-daerah di Indonesia demi kepercayaan menjadi tuan rumah PON XX," kata Yusuf.
Secara terpisah Ketua Komisi E DPRP Papua Kenius Kogoya mengatakan Papua aman untuk menjadi penyelenggara PON XX Tahun 2020.
"Papua adalah negeri aman. Kalau toh ada peristiwa yang terpublikasi melalui media massa itulah efek media yang mampu mengubah sikap seseorang untuk memberikan penilaian tentang kondisi keamanan suatu daerah," kata Kenius.
Ia mengakui adanya kelompok yang menyuarakan keinginan agar Papua menjadi negara merdeka tetapi itu adalah kritik terhadap para pemimpin negeri ini yang terkesan mengesampingkan Papua. [Antara]
Ketua Tim Pemenangan PON XX Papua Yusuf Yambe Yabdi di Banjarmasin, Rabu, mengatakan Tim Pemenangan PON XX Papua terus bekerja keras mencari simpati dan dukungan dari daerah-daerah se-Indonesia.
"Hal yang paling hakiki dari semangat Papua menjadi tuan rumah PON XX adalah terwujudnya nasionalisme kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Yusuf.
Menyelenggarakan PON bagi Papua bukan sekadar kebanggaan tetapi mengandung makna sama rasa dan memperkokoh persaudaraan.
Sebagian anggota tim di belahan barat wilayah Indonesia menyatakan biayanya mahal untuk ke Papua, namun pertanyaannya, apakah orang Papua ke kawasan barat Indonesia gratis naik pesawat, katanya.
"Artinya, anggota tim dari kawasan barat Indonesia harus juga merasakan biaya pesawat ke Papua. Jangan hanya orang Papua yang terus-terus mengeluarkan biaya untuk ke kawasan barat Indonesia," katanya.
Yusuf menambahkan pemerintah dan seluruh rakyat Papua memandang PON adalah wahana pemersatu bangsa.
"Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Papua dan seluruh daerah kawasan timur Indonesia harus kuat dalam membangun jati diri dan karakter bangsa," tambahnya
Ia menambahkan Papua memiliki satu bandar udara kualifikasi internasional, empat bandar udara taraf nasional dan 44 bandar udara skala kecil.
"Sarana transportasi yang memadai salah satu kunci sukses penyelenggaraan iven taraf nasional setingkat PON sehingga Papua memberi perhatian khusus," katanya.
Papua memahami adanya keraguan dari segi transportasi antar "venues" cabang olahraga karena sarana transportasi utama hanyalah pesawat udara.
"Pemerintah dan rakyat Papua bertekad menjawab segala keraguan tim dari daerah-daerah di Indonesia demi kepercayaan menjadi tuan rumah PON XX," kata Yusuf.
Secara terpisah Ketua Komisi E DPRP Papua Kenius Kogoya mengatakan Papua aman untuk menjadi penyelenggara PON XX Tahun 2020.
"Papua adalah negeri aman. Kalau toh ada peristiwa yang terpublikasi melalui media massa itulah efek media yang mampu mengubah sikap seseorang untuk memberikan penilaian tentang kondisi keamanan suatu daerah," kata Kenius.
Ia mengakui adanya kelompok yang menyuarakan keinginan agar Papua menjadi negara merdeka tetapi itu adalah kritik terhadap para pemimpin negeri ini yang terkesan mengesampingkan Papua. [Antara]