Upacara HUT RI ke 68 di Lapangan Skow-Wutung
pada tanggal
Tuesday, 20 August 2013
KOTA JAYAPURA - Upacara bendera HUT RI ke-68 pertama kalinya digelar di Lapangan Skouw-Wutung, wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini.
Upacara yang dihadiri lebih dari lima ribuan gabungan PNS, aparat keamanan, anak sekolah dan warga setempat ini, dipimpin langsung oleh Wali Kota Jayapura, Benhur Tommy Mano.
Pihaknya mengklaim sengaja melakukan upacara bendera di daerah perbatasan, untuk membuktikan bahwa daerah Papua aman dan wilayah Papua dapat menjadi garda terdepan pintu masuknya Indonesia.
“Papua ini tanah damai dan tolak ukurnya ada pada Kota Jayapura. Kalau Kota Jayapura ini aman, maka seluruh tanah Papua ini akan aman dan damai. Bahwa saya ingin bahwa daerah inilah daerah yang aman, daerah yang bukan miskin, daerah yang bukan pergolakan. Bahwa inilah garda terdepan, pintu terdepan dari Indonesia dan hari ini kita mengibarkan Bendera Merah Putih di daerah ini, suatu tanda bahwa NKRI harga mati,” jelasnya.
Dalam perayaan HUT RI hari ini juga dihadiri oleh masyarakat PNG yang berada di sekitar perbatasan, diantaranya dari Provinsi Sandaun, warga dari Kampung Waromo dan beberapa kampung disekitar Vanimo.
Turut hadir pula dalam kegiatan tersebut Konsulat PNG. Jahar Gultom, sejumlah anggota anggota parlemen PNG, Panglima TNI PNG dan beberapa anggotanya.
Pengamanan Aparat
Dalam perayaan itu, sebanyak 200-an aparat gabungan TNI/Polri mengamankan perayaan HUT RI ke-68 di Tapal batas, Indonesia-Papua Nugini.
Kapolresta Jayapura, Alfred Papare menuturkan hingga penurunan Bendera Merah Putih yang dilakukan hari ini, situasi di Kota Jayapura kondusif.
“Polres 2 SST personil, Brimob 1 SST, diback up sama 4 rantis, kemudian dari polsek 10 anggota yang ada di pospol. Jadi total sekitar 200 lebih untuk yang lokasi ini. Diluar lokasi ini untuk PAM jalur kita gelar seluruh anggota Lantas, Japsel, Abe dan Muara Tami, diback up oleh Lantas Polresta,” jelas Alfred.
Pengamanan di Skouw-Wutung, perbatasan Papua-Papua Nugini tidak seperti biasanya, enam unit Baracuda disiagakan sepanjang jalan menuju ke perbatasan. Aparat gabungan TNI/polri juga disiagakan dengan senjata lengkap untuk pengamanan HUT RI tersebut.
Upacara HUT RI ke-68 sepanjang Papua berintegrasi dengan Indonesia, baru pertama kalinya dilakukan diwilayah perbatasan. Dalam kemeriahan HUT RI ke-68, ribuan warga Papua dan Papua Nugini ikut memeriahkan pertandingan dan atraksi seni budaya.
Sebelumnya, Juru bicara Polda Papua I Gede Sumerta Jaya menyebutkan lebih dari 4 daerah di Papua rawan penembakan saat HUT RI hari ini. Daerah tersebut diantaranya Paniai, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Serui, Sarmi dan Timika. [PortalKBR/SwaraNusaBahagia]
Upacara yang dihadiri lebih dari lima ribuan gabungan PNS, aparat keamanan, anak sekolah dan warga setempat ini, dipimpin langsung oleh Wali Kota Jayapura, Benhur Tommy Mano.
Pihaknya mengklaim sengaja melakukan upacara bendera di daerah perbatasan, untuk membuktikan bahwa daerah Papua aman dan wilayah Papua dapat menjadi garda terdepan pintu masuknya Indonesia.
“Papua ini tanah damai dan tolak ukurnya ada pada Kota Jayapura. Kalau Kota Jayapura ini aman, maka seluruh tanah Papua ini akan aman dan damai. Bahwa saya ingin bahwa daerah inilah daerah yang aman, daerah yang bukan miskin, daerah yang bukan pergolakan. Bahwa inilah garda terdepan, pintu terdepan dari Indonesia dan hari ini kita mengibarkan Bendera Merah Putih di daerah ini, suatu tanda bahwa NKRI harga mati,” jelasnya.
Dalam perayaan HUT RI hari ini juga dihadiri oleh masyarakat PNG yang berada di sekitar perbatasan, diantaranya dari Provinsi Sandaun, warga dari Kampung Waromo dan beberapa kampung disekitar Vanimo.
Turut hadir pula dalam kegiatan tersebut Konsulat PNG. Jahar Gultom, sejumlah anggota anggota parlemen PNG, Panglima TNI PNG dan beberapa anggotanya.
Pengamanan Aparat
Dalam perayaan itu, sebanyak 200-an aparat gabungan TNI/Polri mengamankan perayaan HUT RI ke-68 di Tapal batas, Indonesia-Papua Nugini.
Kapolresta Jayapura, Alfred Papare menuturkan hingga penurunan Bendera Merah Putih yang dilakukan hari ini, situasi di Kota Jayapura kondusif.
“Polres 2 SST personil, Brimob 1 SST, diback up sama 4 rantis, kemudian dari polsek 10 anggota yang ada di pospol. Jadi total sekitar 200 lebih untuk yang lokasi ini. Diluar lokasi ini untuk PAM jalur kita gelar seluruh anggota Lantas, Japsel, Abe dan Muara Tami, diback up oleh Lantas Polresta,” jelas Alfred.
Pengamanan di Skouw-Wutung, perbatasan Papua-Papua Nugini tidak seperti biasanya, enam unit Baracuda disiagakan sepanjang jalan menuju ke perbatasan. Aparat gabungan TNI/polri juga disiagakan dengan senjata lengkap untuk pengamanan HUT RI tersebut.
Upacara HUT RI ke-68 sepanjang Papua berintegrasi dengan Indonesia, baru pertama kalinya dilakukan diwilayah perbatasan. Dalam kemeriahan HUT RI ke-68, ribuan warga Papua dan Papua Nugini ikut memeriahkan pertandingan dan atraksi seni budaya.
Sebelumnya, Juru bicara Polda Papua I Gede Sumerta Jaya menyebutkan lebih dari 4 daerah di Papua rawan penembakan saat HUT RI hari ini. Daerah tersebut diantaranya Paniai, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Serui, Sarmi dan Timika. [PortalKBR/SwaraNusaBahagia]