Sinyo Harry Sarundajang : Sulawesi Utara dan Papua Miliki Banyak Kesamaan
pada tanggal
Saturday, 17 August 2013
MANADO (SULUT) - Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang mengatakan Sulut memiliki kesamaan dengan Papua, terutama menyangkut potensi perikanan dan pertambangan, termasuk kerukunan antarumat beragama.
"Sesungguhnya Sulut dan Papua adalah satu, kita hanya dipisahkan oleh sejarah, karena 40 tahun lalu banyak guru asal Minahasa dikirim untuk mengajar di Papua yang dikenal sebagai tanah damai dan merupakan bagian integral dari NKRI," kata Gubernur melalui Kabag Humas Pemrov Sulut, Judhistira Siwu, di Manado, Kamis.
Gubernur Sarundajang mengatakan hal itu ketika menerima 14 anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) yang dipimpin Ketua Pokja Keagamaan Pdt Samuel Karubaba Waromi SH, Rabu (14/08/2013) di Aula Kantor Gubernur Sulut.
Pada kesempatan itu, kata Judhistira, Sarundajang mengatakan, bangsa Indonesia kaya akan potensi keberagaman agama, suku serta adat istiadat, di dalamnya termasuk Sulut dan Papua, ini harus disyukuri sebagai karunia dari Tuhan.
"Tinggal bagaimana kita mengelolah karunia tuhan itu dengan baik sehingga bisa tercipta suasana rukun dan damai," ujar Gubernur.
Contohnya, kerukunan di Sulut bukan semu, tetapi tulus karena didukung oleh seluruh komponen masyarakat yang didalamnya ada Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA), serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
BKSAUA memiliki jaringan hingga ke desa-desa, mereka inilah yang membantu pemerintah daerah dalam mencegah dan meredam terjadinya gejolak sosial, ujar Gubernur.
Karena itu, kata Sarundajang, pihaknya memberikan dukungan kepada MRP untuk terus bekerja keras. "Saya akan bersama kalian dalam mencari formula terbaik demi kepentingan rakyat Papua," katanya.
Sementara itu, kata Jusdhitira, Pdt Samuel Karubaba Waromi SH mejelaskan kedatangan lembaga adat setara DPRD ini untuk melakukan dialog keagamaan bersama Pemprov dan BKSAUA Sulut.
MRP menilai daerah Sulut telah menjadi laboratorium kerukunan di tanah air, ujar Pdt Waromi. "Penting bagi kami melakukan dialog ini, karena sudah menjadi kerinduan sesama anak bangsa yang ingin mendengar langsung berbagai arahan dan masukan dari Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang.
Dia mengakui bahwa Sarundajang adalah salah satu pemimpin daerah yang memiliki segudang pengalaman birokrat, sekaligus telah menjadi sosok pemimpin masyarakat majemuk. Sebab, di bawah kepemimpinannya Sulut telah menjadi daerah teraman di Indonesia. [Antara| Solusinews]
"Sesungguhnya Sulut dan Papua adalah satu, kita hanya dipisahkan oleh sejarah, karena 40 tahun lalu banyak guru asal Minahasa dikirim untuk mengajar di Papua yang dikenal sebagai tanah damai dan merupakan bagian integral dari NKRI," kata Gubernur melalui Kabag Humas Pemrov Sulut, Judhistira Siwu, di Manado, Kamis.
Gubernur Sarundajang mengatakan hal itu ketika menerima 14 anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) yang dipimpin Ketua Pokja Keagamaan Pdt Samuel Karubaba Waromi SH, Rabu (14/08/2013) di Aula Kantor Gubernur Sulut.
Pada kesempatan itu, kata Judhistira, Sarundajang mengatakan, bangsa Indonesia kaya akan potensi keberagaman agama, suku serta adat istiadat, di dalamnya termasuk Sulut dan Papua, ini harus disyukuri sebagai karunia dari Tuhan.
"Tinggal bagaimana kita mengelolah karunia tuhan itu dengan baik sehingga bisa tercipta suasana rukun dan damai," ujar Gubernur.
Contohnya, kerukunan di Sulut bukan semu, tetapi tulus karena didukung oleh seluruh komponen masyarakat yang didalamnya ada Badan Kerja Sama Antar Umat Beragama (BKSAUA), serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
BKSAUA memiliki jaringan hingga ke desa-desa, mereka inilah yang membantu pemerintah daerah dalam mencegah dan meredam terjadinya gejolak sosial, ujar Gubernur.
Karena itu, kata Sarundajang, pihaknya memberikan dukungan kepada MRP untuk terus bekerja keras. "Saya akan bersama kalian dalam mencari formula terbaik demi kepentingan rakyat Papua," katanya.
Sementara itu, kata Jusdhitira, Pdt Samuel Karubaba Waromi SH mejelaskan kedatangan lembaga adat setara DPRD ini untuk melakukan dialog keagamaan bersama Pemprov dan BKSAUA Sulut.
MRP menilai daerah Sulut telah menjadi laboratorium kerukunan di tanah air, ujar Pdt Waromi. "Penting bagi kami melakukan dialog ini, karena sudah menjadi kerinduan sesama anak bangsa yang ingin mendengar langsung berbagai arahan dan masukan dari Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang.
Dia mengakui bahwa Sarundajang adalah salah satu pemimpin daerah yang memiliki segudang pengalaman birokrat, sekaligus telah menjadi sosok pemimpin masyarakat majemuk. Sebab, di bawah kepemimpinannya Sulut telah menjadi daerah teraman di Indonesia. [Antara| Solusinews]