Sampah Menumpuk di Kota Merauke Pasca Idul Fitri, Umat Paroki Buti Turun Tangan
pada tanggal
Tuesday, 13 August 2013
MERAUKE - Pasca Hari Raya Idul Fitri, sampah menumpuk dimana-mana. Setelah belum diangkut oleh petugas kebersihan dari Dinas Cipta Karya Kabupaten Merauke, menimbulkan aroma tak sedap.
Ketika masyarakat yang melintas baik dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun jalan kaki, harus menutup mulut. Melihat kondisi seperti demikian, umat di Paroki Buti bersama para pelajar dari KPG Khas Papua, turun tangan secara langsung untuk mengangkut sampah sekaligus mengamankan dalam bak yang dipersiapkan. Selanjutnya, petugas akan membawa ke tempat pembuangan akhir.
Pastor Paroki St. Theresia Buti, Pastor Jacob saat ditemui tabloidjubi.com, Senin (12/08/2013) menuturkan, sebenarnya kegiatan yang dilakukan ini, sederhana saja. “Setiap hari kita melintas di daerah Seringgu maupun Dorem Kai, sekitar KPG Khas Papua, namun selalu muncul aroma tak sedap. Sampah dibuang sembarangan dan belum diangkut. Olehnya, umat di Buti bersama para pelajar tergerak untuk turun langsung,” ujarnya.
“Kami dari Paroki Buti yang mempunyai inisiatif untuk menggerakan masyarakat setempat agar bisa turun dan mengangkut sampah yang ada. Ternyata dari KPG Khas Papua, sangat meresponi baik. Sehingga gerakan ini dilakukan secara serempak di dua titik,” tuturnya.
Dia menambahkan, meskipun tidak semua umat datang di dua tempat tersebut untuk mengangkut sampah, namun masih ada keterlibatan yang lain pula. Sehingga sampah yang ada, dapat diangkut sekaligus dibuang pada tempatnya.
Ketua Dewan Stasi St. Theresia Buti, Yoseph Gebze mengaku, banyak umat terlibat secara langsung dalam kegiatan itu. “Ya, ini adalah suatu langkah yang sangat baik. Kita juga berharap kepada semua masyarakat agar tidak membuang sampah secara sembarangan. Karena akan mengundang aroma yang tak baik juga,” pinta Yoseph. [TabloidJubi]
Ketika masyarakat yang melintas baik dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun jalan kaki, harus menutup mulut. Melihat kondisi seperti demikian, umat di Paroki Buti bersama para pelajar dari KPG Khas Papua, turun tangan secara langsung untuk mengangkut sampah sekaligus mengamankan dalam bak yang dipersiapkan. Selanjutnya, petugas akan membawa ke tempat pembuangan akhir.
Pastor Paroki St. Theresia Buti, Pastor Jacob saat ditemui tabloidjubi.com, Senin (12/08/2013) menuturkan, sebenarnya kegiatan yang dilakukan ini, sederhana saja. “Setiap hari kita melintas di daerah Seringgu maupun Dorem Kai, sekitar KPG Khas Papua, namun selalu muncul aroma tak sedap. Sampah dibuang sembarangan dan belum diangkut. Olehnya, umat di Buti bersama para pelajar tergerak untuk turun langsung,” ujarnya.
“Kami dari Paroki Buti yang mempunyai inisiatif untuk menggerakan masyarakat setempat agar bisa turun dan mengangkut sampah yang ada. Ternyata dari KPG Khas Papua, sangat meresponi baik. Sehingga gerakan ini dilakukan secara serempak di dua titik,” tuturnya.
Dia menambahkan, meskipun tidak semua umat datang di dua tempat tersebut untuk mengangkut sampah, namun masih ada keterlibatan yang lain pula. Sehingga sampah yang ada, dapat diangkut sekaligus dibuang pada tempatnya.
Ketua Dewan Stasi St. Theresia Buti, Yoseph Gebze mengaku, banyak umat terlibat secara langsung dalam kegiatan itu. “Ya, ini adalah suatu langkah yang sangat baik. Kita juga berharap kepada semua masyarakat agar tidak membuang sampah secara sembarangan. Karena akan mengundang aroma yang tak baik juga,” pinta Yoseph. [TabloidJubi]