Romanus Mbaraka : Pesta Ndambu Tanggal 27 Agustus 2013, Ditunda Hingga 2014
pada tanggal
Saturday, 24 August 2013
MERAUKE - Pelaksanaan Pesta Ndambu yang sedianya akan dilangsungkan pada 27 Agustus 2013 mendatang, terpaksa dibatalkan. Karena perlu disatukan terlebih dahulu adanya dua versi ndambu masyarakat di Pulau Terapung Kimaam. Pelaksanaan Ndambu baru akan dilaksanakan pada tahun 2014 mendatang.
Hal itu disampaikan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka saat ditemui tabloidjubi.com di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, Jumat (25/08/2013). Menurutnya, pada tanggal 27 Agustus mendatang, hanya akan dilaksanakan pra Ndambu saja.
Lebih lanjut Bupati Merauke menjelaskan, di Pulau Kimaam itu, ada dua versi ndambu antara masyarakat selatan dengan hanya bisa membawa hasil perkebunan mereka yang besar. Dimana, satu kebun hasil yang dipanen, akan dibawa semua dalam kegiatan pesta tersebut. Sedangkan masyarakat yang tinggal di bagian tengah dan rawa-rawa, biasanya mengumpulkan makanan guna dijadikan candi dan paling besar menjadi stupa.
Dua versi dimaksud, jelas Bupati Merauke, harus disatukan terlebih dahulu. Sehingga pelaksanaan pesta ndambu, berjalan dengan baik dan lancar. “Saya melihat panitia tidak mempersatukan dua versi itu. Sehingga keputusan yang diambil adalah ditunda hingga tahun depan. Tetapi tanggal 27 Agustus, tetap dilaksanakan pra terlebih dahulu,” tandasnya.
Ditambahkan, dalam pelaksaan pesta ndambu juga, dilaksanakan kegiatan lain seperti perlombaan dayung perahu dengan menggunakan satu kaki serta pameran ukir-ukiran dari hasil karya masyarakat setempat yang nota bene adalah orang asli Papua.[TabloidJubi]
Hal itu disampaikan Bupati Merauke, Romanus Mbaraka saat ditemui tabloidjubi.com di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, Jumat (25/08/2013). Menurutnya, pada tanggal 27 Agustus mendatang, hanya akan dilaksanakan pra Ndambu saja.
Lebih lanjut Bupati Merauke menjelaskan, di Pulau Kimaam itu, ada dua versi ndambu antara masyarakat selatan dengan hanya bisa membawa hasil perkebunan mereka yang besar. Dimana, satu kebun hasil yang dipanen, akan dibawa semua dalam kegiatan pesta tersebut. Sedangkan masyarakat yang tinggal di bagian tengah dan rawa-rawa, biasanya mengumpulkan makanan guna dijadikan candi dan paling besar menjadi stupa.
Dua versi dimaksud, jelas Bupati Merauke, harus disatukan terlebih dahulu. Sehingga pelaksanaan pesta ndambu, berjalan dengan baik dan lancar. “Saya melihat panitia tidak mempersatukan dua versi itu. Sehingga keputusan yang diambil adalah ditunda hingga tahun depan. Tetapi tanggal 27 Agustus, tetap dilaksanakan pra terlebih dahulu,” tandasnya.
Ditambahkan, dalam pelaksaan pesta ndambu juga, dilaksanakan kegiatan lain seperti perlombaan dayung perahu dengan menggunakan satu kaki serta pameran ukir-ukiran dari hasil karya masyarakat setempat yang nota bene adalah orang asli Papua.[TabloidJubi]