Pemprov Papua gelar Pesta Budaya Papua ke-XI
pada tanggal
Sunday, 25 August 2013
KOTA JAYAPURA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menggelar Pesta Budaya Papua ke- XI, dimeriahkan tari-tarian daerah dari 7 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Papua.
Selain Pesta Budaya Papua, di arena juga menghadirkan kuliner khas Papua, bakar batu dan Expo menampilkan berbagai stand antara lain, stand alat perlengkapan militer, stand Telkomsel dan lain sebagainya.
Pesta Budaya ini digelar di halaman Kantor Dinas Otonom Pemprov Papua, dan akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 21-23 Agustus, di buka secara resmi oleh Asisten 1 Sekda Provinsi papua Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs. Elieser Renmaur dengan pemukulan lesung (alat penumpuk padi), Rabu (21/08/2013).
Pada acara pembukaan dihadiri oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Papua (MRP), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Fokorpimda Provinsi Papua, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, para pimpinan Instansi Sipil, TNI,dan Polri.
Dalam sambutan mewakili Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe, Elieser Renmaur mengatakan, rovinsi Papua adalah pintu gerbang Indonesia ke kawasan Asia dan Pasifik dengan jumlah penduduk kurang lebih 3,2 Juta jiwa atau tidak lebih dari 1 persen dari jumlah Penduduk Indonesa.
Sekitar 70 persen penduduk tinggal di kampung –kampung atau daerah terpencil, terdiri dari berbagai suku dan etnis yang beranekaragam serta memiliki potensi alam yang begitu kaya.
Kekayaan itu meliputi, sektor pertambangan, kelautan, perikanan , perkebunan, dan memiliki pulau aneka ragam kebudayaan yang unik.”Kondisi
ini mendorong kita untuk segera melakukan terobosan–terobosan untuk mengelola kekayaan itu untuk semata–mata meningkatkan taraf hidup masyarakat kita di Provinsi ini,” katanya.
Dengan demikian menurutnya, pemerintah Provinsi Papua saat ini mengedepankan sebuah kebijakan strategis sebagai langkah terobosan, yaitu mengelola potensi kekayaan itu sebagaimana tercermin dalam visi Gubernur dan Wakil Gubernur yaitu “mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera”.
Oleh karena itu, Kebudayaan Papua juga merupakan potensi kekayaan bangsa yang patut dibina, dan dikembangkan sebagai upaya pelestarian sekaligus dikelola guna memberidampak yang positif terhadap adanya pemberdayaan masyarakat di kampung –kampung.
“Pada gilirannya akan memberikan manfaat bagi adanya peningkatan kesejahteraan rakyat, di kampung-kampung,”ungkapnya.
sehubungan hal tersebut, Renmaur mengatakan, pembangunan di bidang kebudayaan dan pariwisata memiliki peran yang besar dalam memperkokoh ketahanan budaya, identitas dan pembangunan karakter bangsa yang berbudaya dan bermartabat serta melaksanakan kegiatan yang mendukung program keragagaman budaya Papua.
“itulah sebabnya kebudayaan dan pariwisata menjadi hal penting,” tambahnya.
“kita akan terus melakukan upaya penggalian,pembinaan, pengembangan, dan perlindungan nilai –nilai budaya kita melalui kegiatan –kegiatan yang tentunya terprogram dan tertata baik, searah dengan langkah kebijakan pemerintah saat ini, dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera, ”tutupnya.[PapuaPos]
Selain Pesta Budaya Papua, di arena juga menghadirkan kuliner khas Papua, bakar batu dan Expo menampilkan berbagai stand antara lain, stand alat perlengkapan militer, stand Telkomsel dan lain sebagainya.
Pesta Budaya ini digelar di halaman Kantor Dinas Otonom Pemprov Papua, dan akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 21-23 Agustus, di buka secara resmi oleh Asisten 1 Sekda Provinsi papua Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs. Elieser Renmaur dengan pemukulan lesung (alat penumpuk padi), Rabu (21/08/2013).
Pada acara pembukaan dihadiri oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Papua (MRP), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Fokorpimda Provinsi Papua, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, para pimpinan Instansi Sipil, TNI,dan Polri.
Dalam sambutan mewakili Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe, Elieser Renmaur mengatakan, rovinsi Papua adalah pintu gerbang Indonesia ke kawasan Asia dan Pasifik dengan jumlah penduduk kurang lebih 3,2 Juta jiwa atau tidak lebih dari 1 persen dari jumlah Penduduk Indonesa.
Sekitar 70 persen penduduk tinggal di kampung –kampung atau daerah terpencil, terdiri dari berbagai suku dan etnis yang beranekaragam serta memiliki potensi alam yang begitu kaya.
Kekayaan itu meliputi, sektor pertambangan, kelautan, perikanan , perkebunan, dan memiliki pulau aneka ragam kebudayaan yang unik.”Kondisi
ini mendorong kita untuk segera melakukan terobosan–terobosan untuk mengelola kekayaan itu untuk semata–mata meningkatkan taraf hidup masyarakat kita di Provinsi ini,” katanya.
Dengan demikian menurutnya, pemerintah Provinsi Papua saat ini mengedepankan sebuah kebijakan strategis sebagai langkah terobosan, yaitu mengelola potensi kekayaan itu sebagaimana tercermin dalam visi Gubernur dan Wakil Gubernur yaitu “mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera”.
Oleh karena itu, Kebudayaan Papua juga merupakan potensi kekayaan bangsa yang patut dibina, dan dikembangkan sebagai upaya pelestarian sekaligus dikelola guna memberidampak yang positif terhadap adanya pemberdayaan masyarakat di kampung –kampung.
“Pada gilirannya akan memberikan manfaat bagi adanya peningkatan kesejahteraan rakyat, di kampung-kampung,”ungkapnya.
sehubungan hal tersebut, Renmaur mengatakan, pembangunan di bidang kebudayaan dan pariwisata memiliki peran yang besar dalam memperkokoh ketahanan budaya, identitas dan pembangunan karakter bangsa yang berbudaya dan bermartabat serta melaksanakan kegiatan yang mendukung program keragagaman budaya Papua.
“itulah sebabnya kebudayaan dan pariwisata menjadi hal penting,” tambahnya.
“kita akan terus melakukan upaya penggalian,pembinaan, pengembangan, dan perlindungan nilai –nilai budaya kita melalui kegiatan –kegiatan yang tentunya terprogram dan tertata baik, searah dengan langkah kebijakan pemerintah saat ini, dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera, ”tutupnya.[PapuaPos]