Pastor Jack Disambut Meriah Umat Paroki St. Yakobus Gembala Baik Wanggate
pada tanggal
Saturday, 31 August 2013
KEPI (MAPPI) – Setengah tahun lalu, Diakon Yakobus Java, Pr melayani umat sepanjang bentangan rawa dan kali Paroki St. Yakobus Gembala Baik Wanggate di wilayah Distrik Obaa dan Passue, lalu kembali ke Merauke untuk ditahbiskan menjadi imam, 28 April 2013. Kini Keuskupan Agung Merauke mengutusnya kembali ke Paroki Yakobus Gembala Baik Wanggate untuk melayani umat di sana.
Jack yang ketika itu masih diakon ditugaskan ke Paroki St Yakobus Gembala Baik Wanggate lantaran di wilayah Paroki itu tidak dilayani seorang Pastor.
Sambutan yang meriah umat paroki Wanggate atas kehadiran pastor Jack yang kembali bertugas di Paroki ini setelah resmi di tahbiskan menjadi Iman, menantang sang imam baru ini untuk terus menjalankan misi pelayanannya di tengah hamparan rawa dan bentangan kali yang memisahkan stasi-stasi pelayanannya di wilyah Paroki St Yakobus gembala Baik Wanggate.
Dia akui, berbagai keterbatasan yang dihadapi terutama masalah sarana pelayanan seperti speedboat atau sarana kendaraan air lainnya. Namun tidak menyurutkan niatnya untuk tetap menjangkau umat-umatnya ke depan. Yesus yang dimegahkan selalu menjadi andalannya dalam menghadapi semua itu, yakin semuanya akan bisa menjawab.
“Apa yang dibanggakan, dimuliakan dalam misi perutusan adalah Yesus, perutusan adalah pelayanan bagi Alllah harus dinyatakan pada umat Allah,” katanya menguatkan iman umatnya saat misa syukuran di kampung Wanggate, belum lama ini.
Gembala umat harus mengenal domba-dombanya artinya harus menyentuh umatnya, karena misi yang diemban untuk menghantar umat Allah
Pastor paroki sebelumnya dipindahkan ke daerah lain. Soal kepindahan pastor sebelumnya itu memang sedikit bermasalah oleh umat, lantaran umat masih menghendaki agar pastor bersangkutan tidak usah dipindahkan dulu. Namun, semua keputusan ada di tangan pihak provinsial sehingga umat pun tidak bisa berbuat banyak. Tetapi sebagian umat berkeras hati untuk tidak menerima siapapun petugas penggantinya, termasuk diakon Jack.
Beberapa stasi dia belum kunjungi karena umat belum berbuka hati untuk kehadirannya disana. Namun, sejalan dengan waktu akhirnya beberapa stasi itu siap menerimanya.
Mengimani Yesus sang juruselamat dunia, dia adalah jalan, kebenaran dan hidup, yang selalu menjadi kebanggaaan, bagi umat beriman Katolik, bukan tergantung pada seorang pastor. Pastor adalah pelayan gereja (umat) meneruskan kabar keselamatan itu kepada seluruh umat Allah. Semua pastor diberi kaul pentahbisan yang sama maka siapapun pastor yang memberikan kabar suka cita, kabar cinta kasih kepada umat Allah adalah sama.
Maka umat tak perlu seorang pastor tertentu sebab yang dibanggakan dan dimuliakan adalah Yesus, sang penyelamat itu. Pastor meneguhkan umatnya di Paroki Wanggat, untuk tidak boleh menoleh ke belakang, harus menatap ke depan supaya lebih berkembang.
“Mulai saat ini umat tak perlu lagi memikirkan masalah lalu, peristiwa apa saja yang terjadi masa lalu kita tidak perlu menoleh kembali kebelakang, kita harus maju kedepan dan menatap masa depan supaya lebih berkembang, mari kita berpikir untuk maju,” harap pastor Jack, saat kotbah misa syukuran pentahbisannya bersama umatnya di Kampung Wanggate, Jumat (02/08/2013) lalu di Lapangan SD Kampung Wanggate. [PapuaPos]
Jack yang ketika itu masih diakon ditugaskan ke Paroki St Yakobus Gembala Baik Wanggate lantaran di wilayah Paroki itu tidak dilayani seorang Pastor.
Sambutan yang meriah umat paroki Wanggate atas kehadiran pastor Jack yang kembali bertugas di Paroki ini setelah resmi di tahbiskan menjadi Iman, menantang sang imam baru ini untuk terus menjalankan misi pelayanannya di tengah hamparan rawa dan bentangan kali yang memisahkan stasi-stasi pelayanannya di wilyah Paroki St Yakobus gembala Baik Wanggate.
Dia akui, berbagai keterbatasan yang dihadapi terutama masalah sarana pelayanan seperti speedboat atau sarana kendaraan air lainnya. Namun tidak menyurutkan niatnya untuk tetap menjangkau umat-umatnya ke depan. Yesus yang dimegahkan selalu menjadi andalannya dalam menghadapi semua itu, yakin semuanya akan bisa menjawab.
“Apa yang dibanggakan, dimuliakan dalam misi perutusan adalah Yesus, perutusan adalah pelayanan bagi Alllah harus dinyatakan pada umat Allah,” katanya menguatkan iman umatnya saat misa syukuran di kampung Wanggate, belum lama ini.
Gembala umat harus mengenal domba-dombanya artinya harus menyentuh umatnya, karena misi yang diemban untuk menghantar umat Allah
Pastor paroki sebelumnya dipindahkan ke daerah lain. Soal kepindahan pastor sebelumnya itu memang sedikit bermasalah oleh umat, lantaran umat masih menghendaki agar pastor bersangkutan tidak usah dipindahkan dulu. Namun, semua keputusan ada di tangan pihak provinsial sehingga umat pun tidak bisa berbuat banyak. Tetapi sebagian umat berkeras hati untuk tidak menerima siapapun petugas penggantinya, termasuk diakon Jack.
Beberapa stasi dia belum kunjungi karena umat belum berbuka hati untuk kehadirannya disana. Namun, sejalan dengan waktu akhirnya beberapa stasi itu siap menerimanya.
Mengimani Yesus sang juruselamat dunia, dia adalah jalan, kebenaran dan hidup, yang selalu menjadi kebanggaaan, bagi umat beriman Katolik, bukan tergantung pada seorang pastor. Pastor adalah pelayan gereja (umat) meneruskan kabar keselamatan itu kepada seluruh umat Allah. Semua pastor diberi kaul pentahbisan yang sama maka siapapun pastor yang memberikan kabar suka cita, kabar cinta kasih kepada umat Allah adalah sama.
Maka umat tak perlu seorang pastor tertentu sebab yang dibanggakan dan dimuliakan adalah Yesus, sang penyelamat itu. Pastor meneguhkan umatnya di Paroki Wanggat, untuk tidak boleh menoleh ke belakang, harus menatap ke depan supaya lebih berkembang.
“Mulai saat ini umat tak perlu lagi memikirkan masalah lalu, peristiwa apa saja yang terjadi masa lalu kita tidak perlu menoleh kembali kebelakang, kita harus maju kedepan dan menatap masa depan supaya lebih berkembang, mari kita berpikir untuk maju,” harap pastor Jack, saat kotbah misa syukuran pentahbisannya bersama umatnya di Kampung Wanggate, Jumat (02/08/2013) lalu di Lapangan SD Kampung Wanggate. [PapuaPos]