Kepulauan Raja Ampat Siap Jadi Tuan Rumah Sail Indonesia 2014
pada tanggal
Wednesday, 28 August 2013
KENDARI (SULTRA) - Kabupaten Kepulauan Raja Ampat siap menjadi tuan rumah penyelenggaraan Sail Indonesia 2014.
"Pemerintah Kabupaten Raja Ampat sudah menyampaikan kesiapannya menjadi tuan rumah Sail Indonesia 2014 melalui surat resmi kepada Asosiasi Sail dan Wisata Indonesia (Aswindo)," kata Ketua Aswindo Hugua di Kendari, Senin (26/08/2013).
Menurut dia, Sail Indonesia yang dipusatkan di Raja Ampat akan dihadiri sekitar 180 kapal layar mewah (yacht) dari berbagai negara, yang akan bertolak dari Australia sebagai titik awal konvoi.
Pada Sail Indonesia 2013 yang dipusatkan di Komodo, NTT, kata dia, hanya dihadiri sekitar 80 kapal yacht dari berbagai negara.
Menurut Hugua yang juga Bupati Wakatobi itu, para peserta Sail Indonesia hanya mau singgah di wilayah kabupaten yang pemerintah dan masyarakatnya bisa menyuguhkan berbagai atraksi budaya yang belum tersentuh modernisasi.
"Di wilayah kabupaten yang disinggahi, para peserta Sail hanya mau melihat kehidupan masyarakat yang masih alami dan kondisi lingkungan yang masih hijau," katanya.
Ia mengatakan para peserta Sail rata-rata orang berkantong tebal di negara-negara maju yang sudah bosan melihat bangunan gedung pencangkar langit dan kehidupan yang penuh dengan rakayasa.
"Ketika para peserta layar ini tertarik dengan keaslian kehidupan masyarakat dan alam lingkungan, mereka akan berusaha kembali datang dan membawa keluarga dan kerabatnya," katanya. [Antara| AmpersAndTravel]
"Pemerintah Kabupaten Raja Ampat sudah menyampaikan kesiapannya menjadi tuan rumah Sail Indonesia 2014 melalui surat resmi kepada Asosiasi Sail dan Wisata Indonesia (Aswindo)," kata Ketua Aswindo Hugua di Kendari, Senin (26/08/2013).
Menurut dia, Sail Indonesia yang dipusatkan di Raja Ampat akan dihadiri sekitar 180 kapal layar mewah (yacht) dari berbagai negara, yang akan bertolak dari Australia sebagai titik awal konvoi.
Pada Sail Indonesia 2013 yang dipusatkan di Komodo, NTT, kata dia, hanya dihadiri sekitar 80 kapal yacht dari berbagai negara.
Menurut Hugua yang juga Bupati Wakatobi itu, para peserta Sail Indonesia hanya mau singgah di wilayah kabupaten yang pemerintah dan masyarakatnya bisa menyuguhkan berbagai atraksi budaya yang belum tersentuh modernisasi.
"Di wilayah kabupaten yang disinggahi, para peserta Sail hanya mau melihat kehidupan masyarakat yang masih alami dan kondisi lingkungan yang masih hijau," katanya.
Ia mengatakan para peserta Sail rata-rata orang berkantong tebal di negara-negara maju yang sudah bosan melihat bangunan gedung pencangkar langit dan kehidupan yang penuh dengan rakayasa.
"Ketika para peserta layar ini tertarik dengan keaslian kehidupan masyarakat dan alam lingkungan, mereka akan berusaha kembali datang dan membawa keluarga dan kerabatnya," katanya. [Antara| AmpersAndTravel]