Kayo Hubi Minta Pertamina Pusat Bangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Wamena
pada tanggal
Saturday, 10 August 2013
JAKARTA - Kepala Suku Besar Lembah Baliem, Wamena, Kayo Hubi, mengajukan permohonan pembuatan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Wamena kepada PT Pertamina Pusat.
Proposal permohonan itu disampaikan Kayo di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Jumat (02/08/2013).
“Sampai saat ini, belum ada satu pun SPBU dibangun di wilayah pegunungan Papua, termasuk di Wamena. Percepatan pembangunan di wilayah pegunungan Papua tidak akan mungkin terlaksana tanpa didukung ketersediaan BBM (bahan bakar minyak) yang memadai dan terjangkau masyarakat,” jelas Kayo yang didampingi sejumlah pengurus Lembaga Masyarakat Adat Papua.
Selama ini, lanjut Kayo, penyediaan bahan bakar di Wamena dilakukan melalui agen-agen penyalur. Dari Jayapura, BBM dalam drum-drum diangkut menggunakan pesawat kecil ke Wamena. Sesampainya di bandara Wamena, BBM tersebut disalurkan ke delapan kabupaten di wilayah pegunungan tengah Papua menggunakan mobil-mobil pengangkut.
“Harga BBM di sana jauh lebih tinggi daripada di Jawa, bisa empat sampai sepuluh kali lipat. Dengan pembangunan SPBU di sana, kami berharap harga BBM di sana bisa sama dengan di Jawa sehingga masyarakat tidak terbebani dan pembangunan bisa lebih cepat dilakukan,” imbuh Kayo.
Staf Direktorat Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Pusat Sylvia, yang menerima Kayo Hubi beserta rombongan berjanji akan menindak lanjuti permohonan tersebut. [MetroTVNews]
Proposal permohonan itu disampaikan Kayo di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Jumat (02/08/2013).
“Sampai saat ini, belum ada satu pun SPBU dibangun di wilayah pegunungan Papua, termasuk di Wamena. Percepatan pembangunan di wilayah pegunungan Papua tidak akan mungkin terlaksana tanpa didukung ketersediaan BBM (bahan bakar minyak) yang memadai dan terjangkau masyarakat,” jelas Kayo yang didampingi sejumlah pengurus Lembaga Masyarakat Adat Papua.
Selama ini, lanjut Kayo, penyediaan bahan bakar di Wamena dilakukan melalui agen-agen penyalur. Dari Jayapura, BBM dalam drum-drum diangkut menggunakan pesawat kecil ke Wamena. Sesampainya di bandara Wamena, BBM tersebut disalurkan ke delapan kabupaten di wilayah pegunungan tengah Papua menggunakan mobil-mobil pengangkut.
“Harga BBM di sana jauh lebih tinggi daripada di Jawa, bisa empat sampai sepuluh kali lipat. Dengan pembangunan SPBU di sana, kami berharap harga BBM di sana bisa sama dengan di Jawa sehingga masyarakat tidak terbebani dan pembangunan bisa lebih cepat dilakukan,” imbuh Kayo.
Staf Direktorat Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Pusat Sylvia, yang menerima Kayo Hubi beserta rombongan berjanji akan menindak lanjuti permohonan tersebut. [MetroTVNews]