Kali Acai Tidak Terawat akibat Kurangnya Petugas Kebersihan Kota Jayapura
pada tanggal
Sunday, 25 August 2013
KOTA JAYAPURA - Kepala Dinas Kebersihan dan Pemakaman (DKP) Kota Jayapura, Bernard Fingkreuw,SE mengatakan, karena kekurangan petugas DKP, sampai sekarang masih ada beberapa kali yang belum terawat dengan baik.
Menurut dia, beberpa petugas telah dipercayakan untuk menjaga dan membersihkan beberapa Muara Kali yang ada di Kota Jayapura seperi Kali Anafre, Kali Dok IX dan Kali Acai di.
“Sebenarnya dari beberapa kali tersebut, sudah ada petugas kebersihan cuma jumlah mereka masih kurang dan volume sampah yang dibuang masuk ke dalam kali oleh masyarakat sangat tinggi, ”kata Bernard Fingkreuw di Kantor Walikota Jayapura, Kamis(29/08/2013) kemarin.
Menurut dia, selama kurang lebih hampir 50 tahun, daerah aliran sungai di Kota Jayapura seperti Kali Anafre, Kali di Dok IX, Kali Acai di Distrik Abepura sudah tercemar.
Bahkan menjadi daerah kumuh dan kadang memberikan dampak buruk kepada masyarakat juga.“Kali Acai yang jika terjadi hujan akan mengakibatkan banjir,”pungkasnya.
Selain jumlah petugas kebersihan yang kurang, permasalahan berikut yang dihadapi adalah di pinggiran atau tepi kali Dok IX dan Kali Anafre banyak pemukiman warga yang cukup padat.
Sehingga tidak ada akses yang bebas bagi DKP untuk melakukan pembersihan di dalam bataran atau isi kali tersebut.”Kalau kali Acai memang di pinggir jalan jadi memang gampang untuk kami angkat untuk dimuat ke truk,”pungkasnya.
Tidak hanya itu, pihak DKP juga selama ini sudah melakukan beberapa cara agar masyarakat tidak buang sampah sembarangan yakni dengan menempel Baliho, membagikan beberapa fasilitas kebersihan seperti Motor Bak Sampah (MBS), gerobak - berobak sampah.
Bahkan pada setiap hari Jumat dilakukan pembersihan lingkungan, oleh karena itu dibutuhkan adanya kesadaran dan kerjasama dari masyarakat dan pemerintahan untuk tidak membuang sampah di sembarangan tempat.
Karena dengan membuangsampah di sembarang tempat akan berdampak pada berbagai bencana alam. “Pertumbuhan penduduk sangat cepat, oleh karena itu kita terus memberikan pemahaman kepada mereka, supaya masyarakat bisa sadar. Sekarang masyarakat mulai sadar tentang kebersihan Kota. Hal itu dapat dilihat karena munculnya kelompok – kelompok pencinta alam atau lingkungan yang mulai bekerjasama untuk membersihkan Kota Jayapura ini,”pungkas Bernard Fingkreuw.[PapuaPos]
Menurut dia, beberpa petugas telah dipercayakan untuk menjaga dan membersihkan beberapa Muara Kali yang ada di Kota Jayapura seperi Kali Anafre, Kali Dok IX dan Kali Acai di.
“Sebenarnya dari beberapa kali tersebut, sudah ada petugas kebersihan cuma jumlah mereka masih kurang dan volume sampah yang dibuang masuk ke dalam kali oleh masyarakat sangat tinggi, ”kata Bernard Fingkreuw di Kantor Walikota Jayapura, Kamis(29/08/2013) kemarin.
Menurut dia, selama kurang lebih hampir 50 tahun, daerah aliran sungai di Kota Jayapura seperti Kali Anafre, Kali di Dok IX, Kali Acai di Distrik Abepura sudah tercemar.
Bahkan menjadi daerah kumuh dan kadang memberikan dampak buruk kepada masyarakat juga.“Kali Acai yang jika terjadi hujan akan mengakibatkan banjir,”pungkasnya.
Selain jumlah petugas kebersihan yang kurang, permasalahan berikut yang dihadapi adalah di pinggiran atau tepi kali Dok IX dan Kali Anafre banyak pemukiman warga yang cukup padat.
Sehingga tidak ada akses yang bebas bagi DKP untuk melakukan pembersihan di dalam bataran atau isi kali tersebut.”Kalau kali Acai memang di pinggir jalan jadi memang gampang untuk kami angkat untuk dimuat ke truk,”pungkasnya.
Tidak hanya itu, pihak DKP juga selama ini sudah melakukan beberapa cara agar masyarakat tidak buang sampah sembarangan yakni dengan menempel Baliho, membagikan beberapa fasilitas kebersihan seperti Motor Bak Sampah (MBS), gerobak - berobak sampah.
Bahkan pada setiap hari Jumat dilakukan pembersihan lingkungan, oleh karena itu dibutuhkan adanya kesadaran dan kerjasama dari masyarakat dan pemerintahan untuk tidak membuang sampah di sembarangan tempat.
Karena dengan membuangsampah di sembarang tempat akan berdampak pada berbagai bencana alam. “Pertumbuhan penduduk sangat cepat, oleh karena itu kita terus memberikan pemahaman kepada mereka, supaya masyarakat bisa sadar. Sekarang masyarakat mulai sadar tentang kebersihan Kota. Hal itu dapat dilihat karena munculnya kelompok – kelompok pencinta alam atau lingkungan yang mulai bekerjasama untuk membersihkan Kota Jayapura ini,”pungkas Bernard Fingkreuw.[PapuaPos]