Johanis Safkaur : 3 Tenaga Medis yang Tertembak di Puncak Senyum Anggota Relawan Palang Merah Indonesia (PMI)
pada tanggal
Saturday, 3 August 2013
KOTA JAYAPURA - Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Papua, Drs. Johanis Safkaur, M.M., mengatakan, 3 tenaga medis yang tertembak di Puncak Senyum, Kabupaten Puncak Jaya adalah anggota Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Papua Wilayah Puncak Jaya. Atas hal itu, dirinya sangat menyayangkan insiden tersebut, apalagi sampai menewaskan satu orang.
Menurutnya, mereka yang melakukan penembakan dan penghadangan itu, adalah orang-orang yang tidak mempunyai prikemanusiaan dan kasih sayang, karena relawan PMI tersebut menjalankan tugas misi kemanusiaan di Puncak Jaya.
Ditandaskan demikian, karena dalam keadaan perang maupun damai, relawan palang merah dan bulan sabit merah internasional harus dilindungi sesuai desiminasi hukum perikemanusiaan internasional dan nilai-nilai hakiki perikemanusiaan sesuai konvensi Jenewa Tahun 1864 dan Tahun 1949.
Dijelaskannya, relawan dalam misi dan tugasnya tidak mempunyai kepentingan apa-apa hanya semata-mata menjalankan tugasnya sesuai prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional.
“Jadi pihak-pihak yang punya kepentingan harus memahami bahwa relawan kami telah menjalankan tugas-tugas kemanusiaan dengan menggunakan atribut PMI, jangan dibatasi dan dihalangi, menciderasi, apalagi membunuh. Itu sangat disayangkan,” tegasnya saat menghubungi Bintang Papua, via ponselnya, Kamis, (01/08/2013).
Menurutnya, tindakan penembakan relawan PMI itu sudah jelas melanggar hukum nasional dan internasional sesuai konvensi Jenewa dan atas kejadian ini, pihaknya meminta kepada aparat kepolisian dan TNI untuk menyelidiki secara tuntas, bahwa siapa pelaku dibalik semua ini dan menangkap pelakunya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dan disini pihaknya meminta penyelidikan dilakukan secara terbuka.
Terhadap hal itu, dirinya akan melaporkan permasalahan ini pihaknya kepada Ketua PMI Pusat, Hi. Muhammad Yusuf Kalla dalam waktu dekat ini, dan tentunya persoalan ini akan dibawa ke Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah Internasional.
“Jelas kami laporkan kejadian ini, karena kami relawan PMI melaksanakan tugas kemanusiaan, tapi malah relawan kami ditembak,” tukasnya. [BintangPapua]
Menurutnya, mereka yang melakukan penembakan dan penghadangan itu, adalah orang-orang yang tidak mempunyai prikemanusiaan dan kasih sayang, karena relawan PMI tersebut menjalankan tugas misi kemanusiaan di Puncak Jaya.
Ditandaskan demikian, karena dalam keadaan perang maupun damai, relawan palang merah dan bulan sabit merah internasional harus dilindungi sesuai desiminasi hukum perikemanusiaan internasional dan nilai-nilai hakiki perikemanusiaan sesuai konvensi Jenewa Tahun 1864 dan Tahun 1949.
Dijelaskannya, relawan dalam misi dan tugasnya tidak mempunyai kepentingan apa-apa hanya semata-mata menjalankan tugasnya sesuai prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional.
“Jadi pihak-pihak yang punya kepentingan harus memahami bahwa relawan kami telah menjalankan tugas-tugas kemanusiaan dengan menggunakan atribut PMI, jangan dibatasi dan dihalangi, menciderasi, apalagi membunuh. Itu sangat disayangkan,” tegasnya saat menghubungi Bintang Papua, via ponselnya, Kamis, (01/08/2013).
Menurutnya, tindakan penembakan relawan PMI itu sudah jelas melanggar hukum nasional dan internasional sesuai konvensi Jenewa dan atas kejadian ini, pihaknya meminta kepada aparat kepolisian dan TNI untuk menyelidiki secara tuntas, bahwa siapa pelaku dibalik semua ini dan menangkap pelakunya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dan disini pihaknya meminta penyelidikan dilakukan secara terbuka.
Terhadap hal itu, dirinya akan melaporkan permasalahan ini pihaknya kepada Ketua PMI Pusat, Hi. Muhammad Yusuf Kalla dalam waktu dekat ini, dan tentunya persoalan ini akan dibawa ke Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah Internasional.
“Jelas kami laporkan kejadian ini, karena kami relawan PMI melaksanakan tugas kemanusiaan, tapi malah relawan kami ditembak,” tukasnya. [BintangPapua]