Johan Kafiar Diangkat jadi Direktur Utama Bank Papua
pada tanggal
Saturday, 24 August 2013
TIMIKA (MIMIKA) - Sekitar 40 pemegang saham yang tersebar di kabupaten/kota se-Tanah Papua, akhirnya memilih Johan Kafiar sebagai Direktur Utama (Dirut) Bank Papua.
Hal ini berlansung melalui pada Rapat Umum Pemegang Sahan Luar Biasa (RUPS-TB) Bank Papua yang digelar di Hotel Rimba Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu malam (21/08/2013).
Gubernur Papua, Lukas Enembe dalam sambutannya mengatakan, pemilihan direktur sangat baik karena melalui demokrasi dan pemilihan tak lagi melalui aklamasi, dimana dihadiri sekitar 40 pemegang saham.
“Diharapkan, apa yang dihasilkan dan kita semua komitmen untuk melaksanakan apa yang akan dilakukan, kami percayakan kepada direksi yang terpilih untuk mengelolah Bank Papua untuk kesejahteraan masyarakat Papua,” kata Lukas.
Ditambahkan, apa yang disampaikan pemegang saham harus menjadi direksi baru. Apa yang telah menjadi keputusan harus dilaksanakan, pengembangan Bank Papua di Indonesia merupakan langkah yang baik, namun diharapkan lebih mengutamakan di Papua, terutama daerah pemekaran.
“Jadi tidak hanya mengembangkan sayap ke luar Papua tetapi harus lebih memperkuat akar di Papua. Kebijakan saya sebagai gubernur sudah sangat jelas mendukung Bank Papua, saya yakin saudara dapat mengembangkan Bank Papua kedepan,” paparnya.
Sebelumnya, pemilihan itu dilaksanakan melalui voting yang berlangsung sekitar pukul 17.00 WIT yang diikuti oleh para bupati dan walikota se-Papua selaku pemegang saham di Bank Papua, Johan Kafiar meraih 26 suara mengalahkan Frans Mambrisau yang meraih 14 suara.
Sementara Dirut Pemasaran dijabat Regina Aryesam, Direktur Umum dan Operasional dijabat Sharly Parangan, Dirut Kepatuhan dijabat Frans Mambrisau. Pada jajaran komisaris masih dijabat oleh George Satya, Frans Wanggai dan drh. Constant Karma.
Sementara itu, Dirut Bank Papua yang baru dilantik, Johan Kafiar yang ditemui wartawan usai pemilihan, mengucapkan banyak terima kasih dan kepercayaan yang diberikan seluruh pemegang saham kepadanya. Sehingga dia berjanji dan berkomitmen membawa Bank Papua menjadi bank terbesar di Papua bahkan Indonesia.
Johan juga berkomitmen membawa kemajuan bagi Bank Papua menjadi bank divisa di Indonesia. “Sebab potensi Papua yang sangat besar, sehingga kita harapkan dengan Bank Papua yang sangat besar nanti bisa menampung dan melakukan aktivitas untuk menampung baik rupiah maupun voluta asing,” katanya ke wartawan di Timika, Kamis (22/08/2013).
Dikatakan, pihaknya mohon dukungan dari semua pemegang saham untuk terus mendukung bank papua dalam rangka mensejahterakan seluruh masyarakat di atas tanah Papua. “Bank Papua juga sudah merencanakan untuk membuka kantor cabang di seluruh daerah di Papua. Dan daerah pemekaran yang belum ada Bank Papua adalah Kabupaten Nduga,” jelasnya.
Dikatakan, untuk ijin dari Bank Indonesia sudah keluar, maka Bank Papua akan segera membuka cabang di daerah pemekaran dari kabupaten induk, Kabupaten Jayawijaya itu.
“Kantor-kantor kas yang masih menyimpang kas daerah di seluruh Papua, kita akan naikan statusnya menjadi cabang pembantu menjadi cabang penuh. Oleh karena itu, kami juga mohon dukungan dari pemerintah daerah setempat, agar rencana ini dapat terealisasi dengan baik,” paparnya.
Dirinya menghimbau, kepada seluruh masyarakat Papua untuk dapat menggunakan Bank Papua sebagai bank kebanggan melakukan aktivitas perbankan di Papua. “Mohon kalau ada masalah dengan Bank Papua, mari kita duduk bicara, agar dapat menjadi bahan perbaikan dan evaluasi demi kemajuan dari bank kita sendiri, dan demi mensukseskan pembangunan yang ada di daerah ini,” harapnya.
Sekilas dari informasi yang dihimpun mengenai siapakah Johan Kafiar, Direktur Bank Papua, dalam hal ini semasa hidupnya bekerja keras untuk keluarga, akhirnya terbayar dengan kesuksesannya duduk sebagai seorang Direktur di Bank Papua.
Pria kelahiran Kota Biak, Johan kecil bersama sepuluh orang saudaranya yang lain melewatkan hari-hari dengan membantu orang tua bekerja di ladang sebagai petani.
Tidak pernah ia bermimpi akan menjadi seorang pemimpin bank terbesar di Papua. Selesai kuliah ia mencoba melamar di bidang yang sesuai dengan pekerjaannya yaitu di Kantor Pajak, tapi tak ada yang menerimanya, hingga akhirnya ia diterima bekerja di Bank Papua. Karirnya di Bank Papua dimulai sejak 1983, dimana ia memulainya hanya dengan menjadi staf biasa.
Tahun berlalu, ia pun mulai naik jabatan sebagai Kepala Keuangan di Bank Papua Merauke, lalu meningkat lagi menjadi Kepala Cabang Bank Papua Serui, Kepala Accounting Jayapura, Kepala Kas Daerah hingga menjadi Kepala Divisi SDM sebelum akhirnya menjabat sebagai Direktur Bank Papua.
Sementara itu, Gubernur Papua, Lukas Enembe mengatakan, semua kas setiap kabupaten/kota harus kembali kepada Bank Papua. “Kami di Provinsi Papua sangat mendukung dan semua kas harus kembali menggunakan Bank Papua, disisi lain Bank Papua harus juga mampu memberikan sponsor-sponsor pada setiap iven nasional di daerah,” harapnya. [TabloidJubi]
Hal ini berlansung melalui pada Rapat Umum Pemegang Sahan Luar Biasa (RUPS-TB) Bank Papua yang digelar di Hotel Rimba Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu malam (21/08/2013).
Gubernur Papua, Lukas Enembe dalam sambutannya mengatakan, pemilihan direktur sangat baik karena melalui demokrasi dan pemilihan tak lagi melalui aklamasi, dimana dihadiri sekitar 40 pemegang saham.
“Diharapkan, apa yang dihasilkan dan kita semua komitmen untuk melaksanakan apa yang akan dilakukan, kami percayakan kepada direksi yang terpilih untuk mengelolah Bank Papua untuk kesejahteraan masyarakat Papua,” kata Lukas.
Ditambahkan, apa yang disampaikan pemegang saham harus menjadi direksi baru. Apa yang telah menjadi keputusan harus dilaksanakan, pengembangan Bank Papua di Indonesia merupakan langkah yang baik, namun diharapkan lebih mengutamakan di Papua, terutama daerah pemekaran.
“Jadi tidak hanya mengembangkan sayap ke luar Papua tetapi harus lebih memperkuat akar di Papua. Kebijakan saya sebagai gubernur sudah sangat jelas mendukung Bank Papua, saya yakin saudara dapat mengembangkan Bank Papua kedepan,” paparnya.
Sebelumnya, pemilihan itu dilaksanakan melalui voting yang berlangsung sekitar pukul 17.00 WIT yang diikuti oleh para bupati dan walikota se-Papua selaku pemegang saham di Bank Papua, Johan Kafiar meraih 26 suara mengalahkan Frans Mambrisau yang meraih 14 suara.
Sementara Dirut Pemasaran dijabat Regina Aryesam, Direktur Umum dan Operasional dijabat Sharly Parangan, Dirut Kepatuhan dijabat Frans Mambrisau. Pada jajaran komisaris masih dijabat oleh George Satya, Frans Wanggai dan drh. Constant Karma.
Sementara itu, Dirut Bank Papua yang baru dilantik, Johan Kafiar yang ditemui wartawan usai pemilihan, mengucapkan banyak terima kasih dan kepercayaan yang diberikan seluruh pemegang saham kepadanya. Sehingga dia berjanji dan berkomitmen membawa Bank Papua menjadi bank terbesar di Papua bahkan Indonesia.
Johan juga berkomitmen membawa kemajuan bagi Bank Papua menjadi bank divisa di Indonesia. “Sebab potensi Papua yang sangat besar, sehingga kita harapkan dengan Bank Papua yang sangat besar nanti bisa menampung dan melakukan aktivitas untuk menampung baik rupiah maupun voluta asing,” katanya ke wartawan di Timika, Kamis (22/08/2013).
Dikatakan, pihaknya mohon dukungan dari semua pemegang saham untuk terus mendukung bank papua dalam rangka mensejahterakan seluruh masyarakat di atas tanah Papua. “Bank Papua juga sudah merencanakan untuk membuka kantor cabang di seluruh daerah di Papua. Dan daerah pemekaran yang belum ada Bank Papua adalah Kabupaten Nduga,” jelasnya.
Dikatakan, untuk ijin dari Bank Indonesia sudah keluar, maka Bank Papua akan segera membuka cabang di daerah pemekaran dari kabupaten induk, Kabupaten Jayawijaya itu.
“Kantor-kantor kas yang masih menyimpang kas daerah di seluruh Papua, kita akan naikan statusnya menjadi cabang pembantu menjadi cabang penuh. Oleh karena itu, kami juga mohon dukungan dari pemerintah daerah setempat, agar rencana ini dapat terealisasi dengan baik,” paparnya.
Dirinya menghimbau, kepada seluruh masyarakat Papua untuk dapat menggunakan Bank Papua sebagai bank kebanggan melakukan aktivitas perbankan di Papua. “Mohon kalau ada masalah dengan Bank Papua, mari kita duduk bicara, agar dapat menjadi bahan perbaikan dan evaluasi demi kemajuan dari bank kita sendiri, dan demi mensukseskan pembangunan yang ada di daerah ini,” harapnya.
Sekilas dari informasi yang dihimpun mengenai siapakah Johan Kafiar, Direktur Bank Papua, dalam hal ini semasa hidupnya bekerja keras untuk keluarga, akhirnya terbayar dengan kesuksesannya duduk sebagai seorang Direktur di Bank Papua.
Pria kelahiran Kota Biak, Johan kecil bersama sepuluh orang saudaranya yang lain melewatkan hari-hari dengan membantu orang tua bekerja di ladang sebagai petani.
Tidak pernah ia bermimpi akan menjadi seorang pemimpin bank terbesar di Papua. Selesai kuliah ia mencoba melamar di bidang yang sesuai dengan pekerjaannya yaitu di Kantor Pajak, tapi tak ada yang menerimanya, hingga akhirnya ia diterima bekerja di Bank Papua. Karirnya di Bank Papua dimulai sejak 1983, dimana ia memulainya hanya dengan menjadi staf biasa.
Tahun berlalu, ia pun mulai naik jabatan sebagai Kepala Keuangan di Bank Papua Merauke, lalu meningkat lagi menjadi Kepala Cabang Bank Papua Serui, Kepala Accounting Jayapura, Kepala Kas Daerah hingga menjadi Kepala Divisi SDM sebelum akhirnya menjabat sebagai Direktur Bank Papua.
Sementara itu, Gubernur Papua, Lukas Enembe mengatakan, semua kas setiap kabupaten/kota harus kembali kepada Bank Papua. “Kami di Provinsi Papua sangat mendukung dan semua kas harus kembali menggunakan Bank Papua, disisi lain Bank Papua harus juga mampu memberikan sponsor-sponsor pada setiap iven nasional di daerah,” harapnya. [TabloidJubi]