Dinas Perdagangan dan Koperasi Keerom adakan Sidak, Temukan Banyak Barang Kadaluarsa
pada tanggal
Monday, 5 August 2013
ARSO (KEEROM) - Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Keerom, Hulman Sitinjak,S.E, M.M., mengatakan, sebagai tugas dan pokok Dinas Perdagangan dan Koperasi, salah satunya adalah melakukan sidak dan monitoring terhadap berbagai barang sembilan bahan pokok (Sembako), apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 H.
“Hal ini dilakukan agar bisa terpantau ketahanan dan stabilitasnya harga Sembako di Kabupaten Keerom,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya menurunkan tim langsung ke tiga distrik antara lain, Distrik Arso, Skamto dan Arso Timur. Hal ini untuk memastikan sejauh mana ketahanan bahan pokok (Bapok) yang sangat dibutuhkan masyarakat.
“Dari sidak tim selama tiga hari di tiga distrik tersebut dapat disimpulkan bahwa ketahanan stok Bapok menjelang Idul Fitri 1434 H cukup aman. Sementara untuk harga Bapok di Keerom masih dalam batas kewajaran,” jelasnya.
Selain itu, juga selama melakukan pengawasan barang-barangyang beredar di Kabupaten Keerom, ternyata masih ditemukan yang menjual barang makanan yang telah kadaluarsa. Untuk itu Pemkab Keerom meminta kepada pedagang untuk segera menarik barang–barang kadaluarsa.
Dari jumlah barang kadaluara tersebut, pedagang pihaknya akan melakukan pembinaan–pembinaan, agar kedepan tidak terulang lagi. “Jika ditemukan mengulangi perbuatannya akan mendapatkan sanksi,” kata Sitinjak.
Dihimbau kepada seluruh pedagang yang berada di Kabupaten Keerom untuk memeriksa kembali barang-barang yang dijual, apakah masih layak saji, layak jual.
“Jika barang sudah tidak layak jual diharapkan untuk menarik agar konsumen kita aman dalam menggunakan barang- barang kadaluarsa. Apalagi saat ini menjelang Lebaran Idul Fitri 1434 H,” katanya.
Untuk lebih baik lagi, kata dia, dibutuhkan sidak agar bisa menelusuri semua barang yang tidak layak dijual. “Dari data pedagang yang ada di tiga distrik sebanyak 500 kios,” ujar Hulman. [BintangPapua]
“Hal ini dilakukan agar bisa terpantau ketahanan dan stabilitasnya harga Sembako di Kabupaten Keerom,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya menurunkan tim langsung ke tiga distrik antara lain, Distrik Arso, Skamto dan Arso Timur. Hal ini untuk memastikan sejauh mana ketahanan bahan pokok (Bapok) yang sangat dibutuhkan masyarakat.
“Dari sidak tim selama tiga hari di tiga distrik tersebut dapat disimpulkan bahwa ketahanan stok Bapok menjelang Idul Fitri 1434 H cukup aman. Sementara untuk harga Bapok di Keerom masih dalam batas kewajaran,” jelasnya.
Selain itu, juga selama melakukan pengawasan barang-barangyang beredar di Kabupaten Keerom, ternyata masih ditemukan yang menjual barang makanan yang telah kadaluarsa. Untuk itu Pemkab Keerom meminta kepada pedagang untuk segera menarik barang–barang kadaluarsa.
Dari jumlah barang kadaluara tersebut, pedagang pihaknya akan melakukan pembinaan–pembinaan, agar kedepan tidak terulang lagi. “Jika ditemukan mengulangi perbuatannya akan mendapatkan sanksi,” kata Sitinjak.
Dihimbau kepada seluruh pedagang yang berada di Kabupaten Keerom untuk memeriksa kembali barang-barang yang dijual, apakah masih layak saji, layak jual.
“Jika barang sudah tidak layak jual diharapkan untuk menarik agar konsumen kita aman dalam menggunakan barang- barang kadaluarsa. Apalagi saat ini menjelang Lebaran Idul Fitri 1434 H,” katanya.
Untuk lebih baik lagi, kata dia, dibutuhkan sidak agar bisa menelusuri semua barang yang tidak layak dijual. “Dari data pedagang yang ada di tiga distrik sebanyak 500 kios,” ujar Hulman. [BintangPapua]