Dinas Kesehatan Kabupaten Sarmi dan PKK Laksanakan Jambore Posyandu
pada tanggal
Wednesday, 14 August 2013
Bupati Kabupaten Sarmi, Drs. Mesak Manibor, M.MT., mengatakan bahwa, posyandu merupakan garda terdepan dalam melayani masyarakat di kampung-kampung, secara khusus bagi ibu-ibu hamil. Oleh karena itu, sistem pelayanan kesehatan dasar terhadap ibu hamil dan bayi di setiap puskesmas harus terus ditingkatkan.
“Salah satu upaya peningkatan pelayanan adalah bermitra dengan usaha kesehatan dasar di posyandu, yang dilakukan oleh kader-kader PKK yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai penyuluh penggerak masyarakat. Dengan demikian, kader posyandu adalah juga kader PKK. Dalam kaitannya dengan jambore posyandu yang dilaksanakan, diharapkan adanya peningkatan pelayanan posyandu, dan bisa ditandai dengan adanya perubahan perilaku individu. Dan setiap warga wajib membawa balitanya ke posyandu guna mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, yakni dengan ditimbang dan diimunisasi secara rutin,” ucap Manibor.
Dikatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Sarmi akan terus memberikan dukungan lewat program-proram kerja yang diberikan oleh TP PKK kepada setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD), termasuk membangun gedung dan menyediakan kendaraan bus guna menunjang semua kegiatan TP PKK hingga ke kampung-kampung.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sarmi yang juga sebagai Ketua Panitia jambore posyandu, DR. Arwam Hermanus, S.E., M.Kes., menyampaikan bahwa, posyandu merupakan wadah peran serta masyarakat dalam penentuan pelayanan kesehatan dasar dan gizi keluarga, yang pembentukannya berasal dari, oleh, dan untuk masyarakat, sehingga dapat memberikan dampak terhadap peningkatan kesehatan dan kualitas sumber daya manusia, serta menurunkan angka kematian ibu dan anak, menuju Milenium Development Goals (MDGs).
“Dari 84 jumlah posyandu yang tersebar di kampung-kampung, hanya 56 yang aktif melakukan pelayanan posyandu. Sedangkan jumlah kader posyandu hingga akhir tahun 2012 tercatat sebanyak 458 orang, namun yang aktif melaksanakan pelayanan posyandu sebanyak 168 orang (30,4%). Ini membuktikan bahwa secara kuantitatif pelayanan posyandu masih jauh dari ideal. Dan itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti masih rendahnya kemampuan kader, kurangnya dukungan dari unsur pemerintah kampung, kurangnya pembinaan dari instansi terkait, serta kurangnya minat masyarakat untuk datang ke posyandu,” ucap Arwam.
Kesehatan ibu dan anak, tambah Arwam, serta ilmu gizi, prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dasa wisma, peran kader dalam program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi pada persalinan (P4K), kesehatan lingkungan, penyuluhan kesehatan, serta mengadakan berbagai aneka lomba yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi kader posyandu. Dan diharapkan jambore posyandu dapat dilaksanakan setiap tahunnya sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas kinerja kader TP PKK dan posyandu, yang nantinya berdampak pada peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak.
Hal senadapun disampaikan Ketua TP PKK Kabupaten Sarmi, Ny. Fransina Manibor, dimana dengan suksesnya pelaksanaan jambore posyandu yang pertama kalinya diselenggarakan dan telah terbentuknya badan pengurus kelompok kerja fungsional kader posyandu, sekaligus diberikannya SK kepada 143 kader yang telah mengikuti kegiatan jambore posyandu, maka hal yang samapun akan dilakukan di tingkat-tingkat distrik.
“Kita berharap agar kedepan, semua program-program kerja TP PKK dan kader-kader posyandu dapat diakomodir oleh pemerintah daerah melalui setiap SKPD yang ada. Dan kami juga menyampaikan banyak terima kasih buat pemerintah daerah yang terus memerikan dukungan sehingga program-program TP PKK dapat kami laksanakan,” tandas Ny. Fransina.[BintangPapua]