Christian Zebua Buka Festival Budaya Lembah Baliem XXIV di Wosilimo
pada tanggal
Tuesday, 13 August 2013
Jika di tahun-tahun sebelum pada pelaksanaan Festival Budaya Lembah Baliem dihadiri Gubernur Papua dan perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, namun untuk tahun tidak dihadiri Gubernur maupun pihak kementerian.
Selain dihadiri Pangdam, Festival Budaya Lembah Baliem juga dihadiri Kapolda Papua, Irjen Pol Tito Karnavian, MA, M.Ph, Bupati Jayawijaya, John Wempi Wetipo, Wakil Bupati, Jhon R Banua, Danrem 172/PWY serta para unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jayawijaya, juga para wisatawan domestik maupun luar negeri.
Dalam sambutannya Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua mengatakan, di era globalisasi dan pasar bebas adalah tantangan besar bagi semua pihak, namun Otonomi Khusus adalah peluang-peluang kemerdekaan yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat Papua umumnya dan khususnya Kabupaten Jayawijaya untuk bersaing merebut pasar dalam berbagai bentuk, barang dan jasa.
Dijelaskan, Festival Lembah Baliem ini sebagai moment untuk menggali dan mengembangkan nilai-nilai luhur seni dan budaya yang dimiliki dengan mengajarkan kepada setiap generasi, mengeratkan rasa persatuan dan kesatuan suku-suku bangsa, etnik budaya Papua, mendorong semangat, kreatifitas seni dan budaya dalam mendorong harkat dan martabat budaya sehingga Wamena menjadi sejajar dengan daerah lainya sebagai kota tujuan pariwisata nasional dan internasional.
“Menghadapi persoalan yang disebutkan, ditambah lagi dengan pelaksanaan Otonomi Khusus yang sedang berlangsung dewasa ini diperlukan etos kerja yang tinggi untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif melalui paradigma baru, yaitu pembangunan pariwisata yang berbasis pada rakyat agar dapat terwujud peningkatan perekonomian rakyat,” ungkap Pangdam.
Diakui Pangdam, pelaksanaan Festival Budaya Lembah Baliem ini sangat tepat dalam rangka memperkaya dan pengembangan kualitas sumber daya pariwisata khususnya ekonomi kreatif yang terletak pada pola keselarasan dan keserasian, sehingga masyarakat kecil, ekonomi lemah berkesempatan berkreasi membuat inovasi berkarya dengan sebuah karya seni dan terhindar dari eksplorasian sumber daya secara berlebihan.
Maka dari itu, lanjutnya, harus disadari betul tantangan kedepan semakin kompleks dan sulit, maka dibutuhkan kiat-kiat khusus keberanian, pemikiran yang cerdas serta sungguh-sungguh dan kerja keras seluruh stakeholders, memberdayakan masyarakat kecil yang lemah, ekonominya sebagai subjek pembangunan.
“Diharapkan Festival yang dilaksanakan setiap tahun ini, bisa memberikan kontribusi positif dalam peningkatan penghasilan diri masyarakat itu sendiri dan kelompok dari hasil karya seni sendiri, sehingga keterlibatannya bermanfaat dalam pariwisata dan ekonomi kreatif di Jayawijaya dan Papua ke depan,” terangnya.
Berkaitan dengan yang disebutkan itu, pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2005 telah meluncurkan moto pariwisata nusantara “Kenali Negerimu, Cintai Negerimu” moto itu mengandung pesan dan ajakan, agar seluruh komponen masyarakat agar lebih mengenal dan mencintai bangsa, budaya dan tanah airnya. “Dengan demikian penyelenggara Festival Lembah Baliem menjadi penting dan strategis,” tandas Pangdam.
Sementara menurut Bupati Jayawijaya, Wempi Wetipo, Festival Budaya Lembah Baliem sebagai tempat dalam pelestarian budaya khususnya di wilayah Pegunungan Tengah Papua, di mana Wamena sebagai rumah Suku Dani yang telah menjadi kota besar di Papua dengan kekayaan budaya yang luar biasa.
“Tanpa Budaya, daerah kita selalu tidak mengenal siapa kita, Wamena adalah jantung Tanah Papua, Wamena dengan kekayaan budayanya telah menjadi representatif kekayaan budaya Papua, jika kita tidak mengujungi Wamena berarti belum lengkap datang ke Papua, atau kita tinggil di Papua tetapi belum pernah tinggal di Wamena kita tidak lengkap tinggal di Papua,” papar Wempi Wetipo. [TabloidJubi]