Bupati Deiyai Terpilih, Dance Takimai Kecewa dengan Sikap Lukas Enembe
pada tanggal
Thursday, 15 August 2013
Menurutnya, segala persiapan telah dilakukan bahkan gubernur sendiri telah menyetujui jadwal pelantikan hari ini. Namun tiba tiba saja dilakukan pembatalan pada saat hari pelantikan dengan alasan gubernur masih di luar daerah.
“Gubernur sudah menandatangani surat pengantar Menteri Dalam Negeri mengeluarkan surat keputusan, sekarang kembali ke Pak Gubernur mau mengamankan dua keputusan tertinggi di republik ini atau mengambil langkah lain. Kalau langkah lain yang mau diambil, maka saya dikembalikan ke menteri dalam negeri biar menteri dalam negeri yang melantik saya,” tegasnya.
Dance menegaskan, dia bersama seluruh jajaran pemerintahan dan DPRD, serta masyarakat Deyai akan tetap bertahan di kantor Gubernur hingga pukul 12 malam nanti. Apabila hingga batas waktu tersebut gubernur tidak juga hadir, lanjutnya, mereka mengancam akan memboikot pelaksanaan upacara peringatan 17 Agustus di Kabupaten Deyai.
Sementara itu Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua, Elieser Renmaur mengatakan, pembatalan ini akibat gubernur masih berada diluar daerah. Namun tidak dijelaskan sedang berada dimana.
“Kita harus paham dengan kondisi gubernur karena kita tidak tahu persis apa yang beliau hadapi sekarang. Kami terima ini sebagai suatu perbaikan untuk pelantikan hari ini. Yang pasti jelas gubernur belum ada hari ini,” jelasnya.
Hingga saat ini belum ada yang bisa dikonfirmasi tentang keberadaan Gubernur Lukas Enembe. Namun terdengar kabar bahwa Gubernur masih berada di Australia.
Proses pemilukada Kabupaten Deyai terkatung-katung selama 2,5 tahun dengan tiga kali pemilihan ulang. Pelantikan sendiri mengalami penundaan selama tiga kali sejak tanggal 5 Agustus, 10 Agustus hingga 14 Agustus. Dance Takimai dan Agustinus Pigome diusung oleh Partai PDI Perjuangan yang berkoalisi dengan sejumlah partai kecil. [PortalKBR]