Boediono Nilai Peran UP4B Belum Berhasil Membangun Tanah Papua
pada tanggal
Friday, 23 August 2013
JAKARTA - Wakil Presiden (wapres) Boediono mengatakan konsolidasi kegiatan pembangunan untuk mengembangkan wilayah Papua dan Papua Barat masih kurang. Dengan kegiatan pembangunan yang dilakukan secara sendiri-sendiri oleh kementerian dan instansi menurutnya menjadi kendala dalam upaya mensejahterakan dua propinsi tersebut. Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) kata dia memang masih belum sukses melakukan perannya.
"Inilah yang kita ingin UP4B lakukan, inginnya semua kegiatan instansi pusat baik pendidikan, kesehatan dan lain-lain bisa dikoordinasikan mulai dari perencanaannya," demikian disampaikan Boediono saat memberikan kuliah umum di kompleks Istana wapres, Jakarta (22/08/2013).
Sejak perencanaan Anggaran Pendidikan dan Belanja Negara (APBN), harus sudah dipersiapkan apa yang akan dilakukan di daerah khususnya di Papua yang menjadi otonomi khusus dan mendapat anggaran relatif lebih besar dibandingkan propinsi lain di Indonesia.
Salah satu yang paling vital kata dia adalah memajukan sektor perhubungan di wilayah paling timur Indonesia itu yang selama ini mengandalkan angkutan udara. Meski demikian anggaran yang harus dikeluarkan untuk membangun infrastruktur di Papua tidak murah, karena medan yang bergunung-gunung.
"Kalau ditanyakan mana yang penting tentu infrastruktur sangat penting untuk membuka isolasi, jalan darat yang bisa menyambung kepada lokasi laut jadi tidak mungkin membuka ini jalan udara saja," kata wapres.
Yang juga tak kalah penting yang menjadi sasaran penting pemerintah adalah sektor pendidikan dan kesehatan. Untuk bidang pendidikan dicontohkan pemberian ruang atau jatah yang sesuai untuk pendidikan.
"Kita sudah upayakan berikan kesempatan, tentu ada standar yang harus dipenuhi yang harus kita kerjakan bersama. Kita dukung Papua untuk itu mengejar ketertinggalannya dari saudara-saudaranya di sini," imbuh Boediono. [Tempo]
"Inilah yang kita ingin UP4B lakukan, inginnya semua kegiatan instansi pusat baik pendidikan, kesehatan dan lain-lain bisa dikoordinasikan mulai dari perencanaannya," demikian disampaikan Boediono saat memberikan kuliah umum di kompleks Istana wapres, Jakarta (22/08/2013).
Sejak perencanaan Anggaran Pendidikan dan Belanja Negara (APBN), harus sudah dipersiapkan apa yang akan dilakukan di daerah khususnya di Papua yang menjadi otonomi khusus dan mendapat anggaran relatif lebih besar dibandingkan propinsi lain di Indonesia.
Salah satu yang paling vital kata dia adalah memajukan sektor perhubungan di wilayah paling timur Indonesia itu yang selama ini mengandalkan angkutan udara. Meski demikian anggaran yang harus dikeluarkan untuk membangun infrastruktur di Papua tidak murah, karena medan yang bergunung-gunung.
"Kalau ditanyakan mana yang penting tentu infrastruktur sangat penting untuk membuka isolasi, jalan darat yang bisa menyambung kepada lokasi laut jadi tidak mungkin membuka ini jalan udara saja," kata wapres.
Yang juga tak kalah penting yang menjadi sasaran penting pemerintah adalah sektor pendidikan dan kesehatan. Untuk bidang pendidikan dicontohkan pemberian ruang atau jatah yang sesuai untuk pendidikan.
"Kita sudah upayakan berikan kesempatan, tentu ada standar yang harus dipenuhi yang harus kita kerjakan bersama. Kita dukung Papua untuk itu mengejar ketertinggalannya dari saudara-saudaranya di sini," imbuh Boediono. [Tempo]