Banyak Kritikan dan Masukan Belum Ditanggapi Pemkab Merauke
pada tanggal
Saturday, 31 August 2013
MERAUKE - Menjelang HUT Proklamasi ke-68 tanggal 17 Agustus 2013, berbagai kegiatan diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke. Salah satunya adalah kegiatan dialog interaktif, kerjasama antara Badan Infokom Kabupaten Merauke bersama RRI.
Dalam dialog interaktif itu, beberapa nara sumber diundang diantaranya Wakil Bupati Merauke, Sunarjo, S.Sos, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Ir. Leonardus Mahuze, Kapolres Merauke, AKBP Patrige Renwarin serta tokoh perempuan, Albertina Mekiuw yang juga adalah Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Merauke. Kegiatan dialog yang berlangsung kurang lebih dua jam itu, dipandu wartawan RRI, Jack Resubun di studio, Kamis (15/08/2013).
Berbagai permasalahan disampaikan oleh masyarakat melalui telpon interaktif yang dibuka mulai dari masalah jalan, perhatian terhadap orang asli Papua, minuman keras (miras) serta beberapa permasalahan lain. Tentunya hal-hal yang disampaikan itu, diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke.
Wakil Bupati Merauke, Sunarjo, S.Sos dalam kesempatan itu menjelaskan, banyak kritikan dan masukan dari berbagai kalangan, belum dapat ditindaklanjuti secara penuh oleh pemerintah setempat. Meski demikian, secara perlahan-lahan akan tetap diperhatikan. “Kita tidak dengan serta merta langsung menindaklanjuti usulan yang disampaikan. Tetapi melihat terlebih dahulu akan program prioritas,” ujarnya.
Perencanaan program juga, lanjut Wabup, tidak boleh dilakukan ditengah jalan. Dan, program dapat berjalan baik jika semua stakeholder termasuk aparat TNI/Polri, ikut menjaga keutuhan negara. “Saya bersyukur karena di tataran Muspida, hubungan bersama pemerintah sangat harmonis. Sehingga berbagai kegiatan pembangunan yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat, berjalan lancar,” ujarnya.
“Saya juga berterimakasih kepada rekan-rekan media baik cetak maupun elektronik yang telah menyuarakan berbagai kegiatan pembangunan di 160 kampung dan delapan kelurahan. Jika ada hal-hal yang kurang berkenan, silakan dikritisi melalui tulisan. Karena itu akan menjadi referensi bagi pemerintah untuk ditindaklanjuti di waktu mendatang,” katanya.
Diakui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Merauke sangat besar jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Papua. Dengan besarnya dana tersebut, tentunya pelayanan terhadap masyarakat harus lebih baik lagi melalui berbagai kegiatan pembangunan. [PapuaPos]
Dalam dialog interaktif itu, beberapa nara sumber diundang diantaranya Wakil Bupati Merauke, Sunarjo, S.Sos, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Ir. Leonardus Mahuze, Kapolres Merauke, AKBP Patrige Renwarin serta tokoh perempuan, Albertina Mekiuw yang juga adalah Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Merauke. Kegiatan dialog yang berlangsung kurang lebih dua jam itu, dipandu wartawan RRI, Jack Resubun di studio, Kamis (15/08/2013).
Berbagai permasalahan disampaikan oleh masyarakat melalui telpon interaktif yang dibuka mulai dari masalah jalan, perhatian terhadap orang asli Papua, minuman keras (miras) serta beberapa permasalahan lain. Tentunya hal-hal yang disampaikan itu, diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke.
Wakil Bupati Merauke, Sunarjo, S.Sos dalam kesempatan itu menjelaskan, banyak kritikan dan masukan dari berbagai kalangan, belum dapat ditindaklanjuti secara penuh oleh pemerintah setempat. Meski demikian, secara perlahan-lahan akan tetap diperhatikan. “Kita tidak dengan serta merta langsung menindaklanjuti usulan yang disampaikan. Tetapi melihat terlebih dahulu akan program prioritas,” ujarnya.
Perencanaan program juga, lanjut Wabup, tidak boleh dilakukan ditengah jalan. Dan, program dapat berjalan baik jika semua stakeholder termasuk aparat TNI/Polri, ikut menjaga keutuhan negara. “Saya bersyukur karena di tataran Muspida, hubungan bersama pemerintah sangat harmonis. Sehingga berbagai kegiatan pembangunan yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat, berjalan lancar,” ujarnya.
“Saya juga berterimakasih kepada rekan-rekan media baik cetak maupun elektronik yang telah menyuarakan berbagai kegiatan pembangunan di 160 kampung dan delapan kelurahan. Jika ada hal-hal yang kurang berkenan, silakan dikritisi melalui tulisan. Karena itu akan menjadi referensi bagi pemerintah untuk ditindaklanjuti di waktu mendatang,” katanya.
Diakui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Merauke sangat besar jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Papua. Dengan besarnya dana tersebut, tentunya pelayanan terhadap masyarakat harus lebih baik lagi melalui berbagai kegiatan pembangunan. [PapuaPos]