Ada Turis Jakarta Berkunjung ke Desa Kilise
pada tanggal
Wednesday, 7 August 2013
JAKARTA - Berbicara tentang pariwisata Papua, kunjungan wisatawan asing memang lebih banyak dibanding wisatawan domestik. Terbukti dari kunjungan turis ke Desa Kilise di Kabupaten Yahukimo, Papua.
Tim "Jelajah Bumi Papua" dari Adira, berhasil menjadi turis domestik pertama yang berkunjung ke Desa Kilise. Hal tersebut diungkapkan Mariskha Prudence, salah satu salah satu juri program lomba "Jelajah Bumi Papua" sekaligus travel blogger, Marischka Prudence.
"Enam hari di Papua berasa kayak cuma dua hari. Keren banget Papua. Sampai di Jayapura malam, terbang lagi lanjut ke Wamena. Tujuan pertama kita harus trekking tiga jam ke Desa Kilise," kata Prudence saat acara Konferensi Pers Adira Faces of Indonesia "Berbagi Cerita Jelajah Bumi Papua" di Jakarta, Senin (29/07/2013).
Sebelumnya, tutur Prudence, mereka masih bisa naik mobil hingga ke Desa Sogokmo. Ini desa terakhir yang bisa dilalui dengan mobil. Setelah itu, mereka harus berjalan kaki.
Para penjelajah ini adalah para pemenang lomba tulis dan foto "Pesona Wisata Negeriku" dalam rangka program "Jelajah Bumi Papua - bersama Adira Faces of Indonesia". Mereka menjelajahi Papua pada 19 hingga 23 Juni 2013.
Seperti diungkapkan salah satu pemenang, Bayu, mereka harus berjalan kaki melewati sungai dan jalan menanjak tak beraspal. Desa Kilise sendiri berada di ketinggian.
"Kalau belum terbiasa pasti nafasnya tersengal," kata Bayu.
Sementara itu, menurut Prudence, di Desa Kilise ada honai untuk penginapan turis. "Dari luar tampilan sama kayak honai biasanya. Di dalam tapi ada matras dan berlistrik," katanya.
Di desa ini, tim menyaksikan tradisi bakar batu dan tari perang. Menurut Dhanang, salah satu pemenang, tradisi perang muncul karena banyak konflik diselesaikan bukan dengan musyawarah, namun dengan perang.
"Para perempuan bekerja lebih banyak. Tapi laki-laki kalau perang, harus turun, taruhannya nyawa," kata Dhanang.
Mereka juga berkesempatan menikmati hidangan berupa udang selingkuh khas Wamena. Selain itu, para penjelajah diajak menyusuri Danau Habema dan melihat Puncak Trikora yang bersalju.
Prudence menjelaskan bahwa Danau Habema merupakan danau tertinggi di Indonesia. Perlu waktu dua jam offroad. Udaranya pun dingin sekali, sekitar 8 derajat celcius.
"Dari situ terlihat Puncak Trikora yang ditutupi salju. Kami ketemu orang Jepang, saat kita datang, dia bilang itu saat terbaik karena cuaca cerah dan bisa lihat Puncak Trikora bersalju dengan jelas. Dia sudah sering datang untuk moto," kata Prudence. [Kompas]
Tim "Jelajah Bumi Papua" dari Adira, berhasil menjadi turis domestik pertama yang berkunjung ke Desa Kilise. Hal tersebut diungkapkan Mariskha Prudence, salah satu salah satu juri program lomba "Jelajah Bumi Papua" sekaligus travel blogger, Marischka Prudence.
"Enam hari di Papua berasa kayak cuma dua hari. Keren banget Papua. Sampai di Jayapura malam, terbang lagi lanjut ke Wamena. Tujuan pertama kita harus trekking tiga jam ke Desa Kilise," kata Prudence saat acara Konferensi Pers Adira Faces of Indonesia "Berbagi Cerita Jelajah Bumi Papua" di Jakarta, Senin (29/07/2013).
Sebelumnya, tutur Prudence, mereka masih bisa naik mobil hingga ke Desa Sogokmo. Ini desa terakhir yang bisa dilalui dengan mobil. Setelah itu, mereka harus berjalan kaki.
Para penjelajah ini adalah para pemenang lomba tulis dan foto "Pesona Wisata Negeriku" dalam rangka program "Jelajah Bumi Papua - bersama Adira Faces of Indonesia". Mereka menjelajahi Papua pada 19 hingga 23 Juni 2013.
Seperti diungkapkan salah satu pemenang, Bayu, mereka harus berjalan kaki melewati sungai dan jalan menanjak tak beraspal. Desa Kilise sendiri berada di ketinggian.
"Kalau belum terbiasa pasti nafasnya tersengal," kata Bayu.
Sementara itu, menurut Prudence, di Desa Kilise ada honai untuk penginapan turis. "Dari luar tampilan sama kayak honai biasanya. Di dalam tapi ada matras dan berlistrik," katanya.
Di desa ini, tim menyaksikan tradisi bakar batu dan tari perang. Menurut Dhanang, salah satu pemenang, tradisi perang muncul karena banyak konflik diselesaikan bukan dengan musyawarah, namun dengan perang.
"Para perempuan bekerja lebih banyak. Tapi laki-laki kalau perang, harus turun, taruhannya nyawa," kata Dhanang.
Mereka juga berkesempatan menikmati hidangan berupa udang selingkuh khas Wamena. Selain itu, para penjelajah diajak menyusuri Danau Habema dan melihat Puncak Trikora yang bersalju.
Prudence menjelaskan bahwa Danau Habema merupakan danau tertinggi di Indonesia. Perlu waktu dua jam offroad. Udaranya pun dingin sekali, sekitar 8 derajat celcius.
"Dari situ terlihat Puncak Trikora yang ditutupi salju. Kami ketemu orang Jepang, saat kita datang, dia bilang itu saat terbaik karena cuaca cerah dan bisa lihat Puncak Trikora bersalju dengan jelas. Dia sudah sering datang untuk moto," kata Prudence. [Kompas]