Warga Sanggeng Blokade Jalan Yos Sudarso, Tuntut Kepolisian Usut Pelaku Pembunuhan Akon Rumayom
pada tanggal
Tuesday, 30 July 2013
SANGGENG (MANOKWARI) - Ratusan warga kelurahan Sanggeng, Minggu (28/07/2013), memblokade Jalan Yos Sudarso di Manokwari. Mereka mendesak polisi untuk mencari pelaku pembunuhan tukang ojek, Akon Rumayom (27), yang ditemukan tewas ditusuk senjata tajam pada Minggu pukul 05.30 WIT di Jalan Maripi Pantai.
Meski dalam guyuran hujan yang lebat, warga tetap memblokade jalan dengan batu dan kayu. Aksi yang dilakukan mulai pukul 11.00 Wit ini, dilakukan usai jenazah korban tiba di rumah duka.
"Kita tuntut polisi untuk segera tuntaskan kasus ini. Sudah banyak teman-teman ojek yang dibunuh di tempat itu," jelas Sukardi, salah satu tukang ojek.
Sementara aksi blokade masih terus berlangsung tidak ada pengawalan polisi. Sempat ada negosiasi warga dengan sejumlah anggota TNI AL, namun warga tetap menolak untuk membuka blokade jalan.
"Palang jalan ini tidak dibuka sampai ada kejelasan dari polisi soal kematian anak saya," tegas ayah korban, Blansemus Rumayom.
Aksi blokade jalan ini kemudian berakhir sekitar pukul 00.00 WIT. Ratusan personel aparat gabungan TNI/Polri, secara gotong royong, menyisir dan membersihkan jalan yang diblokade itu.
Aksi pasukan ini ikut dilengkapi satu unit Baracuda serta dua truk polisi. Sementara, ratusan personel lainnya berjalan kaki sambil membersihkan badan jalan.
Keluarga korban sepakat untuk membuka blokade jalan, dengan syarat kasus pembunuhan itu segera diungkap dan sesuai kesepakatan, Senin 29 Juli 2013, perwakilan keluarga korban bertemu Bupati Manokwari, Bastian Salabay bersama Muspida membicarakan masalah tersebut.[Sindonews | Sindonews]
Meski dalam guyuran hujan yang lebat, warga tetap memblokade jalan dengan batu dan kayu. Aksi yang dilakukan mulai pukul 11.00 Wit ini, dilakukan usai jenazah korban tiba di rumah duka.
"Kita tuntut polisi untuk segera tuntaskan kasus ini. Sudah banyak teman-teman ojek yang dibunuh di tempat itu," jelas Sukardi, salah satu tukang ojek.
Sementara aksi blokade masih terus berlangsung tidak ada pengawalan polisi. Sempat ada negosiasi warga dengan sejumlah anggota TNI AL, namun warga tetap menolak untuk membuka blokade jalan.
"Palang jalan ini tidak dibuka sampai ada kejelasan dari polisi soal kematian anak saya," tegas ayah korban, Blansemus Rumayom.
Aksi blokade jalan ini kemudian berakhir sekitar pukul 00.00 WIT. Ratusan personel aparat gabungan TNI/Polri, secara gotong royong, menyisir dan membersihkan jalan yang diblokade itu.
Aksi pasukan ini ikut dilengkapi satu unit Baracuda serta dua truk polisi. Sementara, ratusan personel lainnya berjalan kaki sambil membersihkan badan jalan.
Keluarga korban sepakat untuk membuka blokade jalan, dengan syarat kasus pembunuhan itu segera diungkap dan sesuai kesepakatan, Senin 29 Juli 2013, perwakilan keluarga korban bertemu Bupati Manokwari, Bastian Salabay bersama Muspida membicarakan masalah tersebut.[Sindonews | Sindonews]