Usut Tragedi Tinju Berdarah di Nabire, Polisi Mintai Keterangan dari Isaias Douw
pada tanggal
Saturday, 20 July 2013
KOTA JAYAPURA - Bupati Kabupaten Nabire Isaias Douw akhirnya ikut dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, terkait kerusuhan di GOR Kotalama Nabire yang menewaskan 18 serta melukai 35 orang. Hal itu diungkapkan Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian.
“Penyidik kami sudah meminta keterangan Bupati terkait insiden di GOR Kota Lama, namun statusnya masih sebatas saksi,”ucap Kapolda.
Lanjut Kapolda, saat ini pihaknya sudah memeriksa 20 an orang sebagai saksi, dan 15 orang diantaranya sudah dilengkapi dengan berita acara. “Kami fokus memeriksa panitia penyelenggara pertandingan tinju tersebut,”singkatnya.
Menurut Kapolda, penyidik lebih fokus mengaudit keamanan pertandingan. “Kami audit sejauhmana kesiapan keamanan pertandingan,”ujarnya.
Kepolisian mengklaim pasca kejadian tersebut, situasi di Nabire telah kondusif. Polisi bersama dengan Pemda setempat telah melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh untuk mengantisipasi situasi disana.
Sementara itu untuk mengantisipasi banyaknya isu yang berkembang ribuan aparat keamanan gabungan TNI/Polri terus bersiaga di Kota Nabire, pasca peristiwa tinju maut yang terjadi Minggu malam, 14 Juli lalu. Kesiagaan aparat itu guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, terutama isu yang berkembang pasca insiden berdarah tersebut.
“Ribuan personil itu kami siagakan untuk mengantisipasi isu-isu yang berkembang ditengah masyarakat Nabire pasca insiden di GOR Kota Lama,”ujar Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian.
Kapolda mengatakan isu-isu yang berkembang pasca kejadian, adanya yang menyebutkan para korban tewas akibat disantet, di racun dan berkelahi. “Isu ini sangat sensitif sehingga kami antisipasi secara dini,”paparnya.
Ribuan personil disiagakan hingga seminggu kedepan. “Kalau sudah kondusif akan ditarik secara perlahan-lahan,”ucapnya.
Adapun kekuatan gabungan yakni Brimob dan anggota TNI dari Batalyon 753 AVT. “Kami antisipasi Jangan sampai ada yang ingin ambil kesempatan. Pengamanan dilakukan di kantor bupati, kantor dan rumah bupati diperketat, dengan ada patroli gabungan bersama, terutama malam hari,”ujarnya. [BintangPapua]
“Penyidik kami sudah meminta keterangan Bupati terkait insiden di GOR Kota Lama, namun statusnya masih sebatas saksi,”ucap Kapolda.
Lanjut Kapolda, saat ini pihaknya sudah memeriksa 20 an orang sebagai saksi, dan 15 orang diantaranya sudah dilengkapi dengan berita acara. “Kami fokus memeriksa panitia penyelenggara pertandingan tinju tersebut,”singkatnya.
Menurut Kapolda, penyidik lebih fokus mengaudit keamanan pertandingan. “Kami audit sejauhmana kesiapan keamanan pertandingan,”ujarnya.
Kepolisian mengklaim pasca kejadian tersebut, situasi di Nabire telah kondusif. Polisi bersama dengan Pemda setempat telah melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh untuk mengantisipasi situasi disana.
Sementara itu untuk mengantisipasi banyaknya isu yang berkembang ribuan aparat keamanan gabungan TNI/Polri terus bersiaga di Kota Nabire, pasca peristiwa tinju maut yang terjadi Minggu malam, 14 Juli lalu. Kesiagaan aparat itu guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, terutama isu yang berkembang pasca insiden berdarah tersebut.
“Ribuan personil itu kami siagakan untuk mengantisipasi isu-isu yang berkembang ditengah masyarakat Nabire pasca insiden di GOR Kota Lama,”ujar Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian.
Kapolda mengatakan isu-isu yang berkembang pasca kejadian, adanya yang menyebutkan para korban tewas akibat disantet, di racun dan berkelahi. “Isu ini sangat sensitif sehingga kami antisipasi secara dini,”paparnya.
Ribuan personil disiagakan hingga seminggu kedepan. “Kalau sudah kondusif akan ditarik secara perlahan-lahan,”ucapnya.
Adapun kekuatan gabungan yakni Brimob dan anggota TNI dari Batalyon 753 AVT. “Kami antisipasi Jangan sampai ada yang ingin ambil kesempatan. Pengamanan dilakukan di kantor bupati, kantor dan rumah bupati diperketat, dengan ada patroli gabungan bersama, terutama malam hari,”ujarnya. [BintangPapua]