Tiga Titik Traffic Light di Kota Kaimana Siap Dibangun
pada tanggal
Friday, 12 July 2013
KAIMANA - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika tahun anggaran 2013 ini, berencana akan membangun tiga titik traffic light dalam Kota Kaimana. Pembangunan traffic light ini untuk mengantisipasi rawan terjadinya laka lantas di beberapa titik dalam Kota Kaimana.
Ketiga titik tersebut yakni Perempatan Taman Kota, Pertigaan POM Krooy dan Pertigaan Gedung Pertemuan. Hal tersebut dijelaskan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kaimana, Drs. Mohammad Aituarauw, M.Si, saat dikonfirmasi belum lama ini di ruang kerjanya.
Dikatakan, pembangunan tiga traffic light tersebut dialokasikan dari APBD tahun 2013 ini sebesar Rp. 1,8 miliar.
"Memang mahal pengadaan lampu lalu lintas otomatis ini, karena per unitnya bisa mencapai harga sebesar Rp. 600 juta. Dan bagaimana pun kita harus adakan, dalam rangka untuk menekan angka laka lantas yang akhir-akhir ini sering terjadi, khususnya di pertigaan maupun perempatan dalam Kota Kaimana. Ini juga dimaksudkan untuk mengatur lalu lintas jalan secara otomatis, untuk memperlancar akses transportasi darat di dalam kota," jelasnya.
Disinggung soal kualitas infrastruktur memang perlu dibutuhkan, karena perkembangan Kota Kaimana, dia mengatakan, kalau kita berbicara soal kualitas, semua instansi bisa membangunnya dengan kualitas teruji. Namun hal itu butuh sumber dana yang memadai.
"Jika memang ada dana, kita akan upayakan agar seluruh infrastruktur yang berkaitan dengan kepentingan rakyat banyak akan kita bangun. Tetapi alokasi anggaran ini sangat terbatas, sesuai dengan kemampuan APBD kita. Untuk itu, kita melakukannya dengan skala prioritas, mana yang lebih dulu kita bangun, maka kita arahkan ke sana," terang mantan salah konseptor di Bappeda Kaimana, 2005-2010 lalu ini.
Ditanya soal laka lantas sering terjadi di wilayah Kaki Air, yang diikuti dengan aksi pemalangan ruas jalan, apakah perlu dibangun jalur dua arah untuk ke Kota melalui Jalan Hailai-Bumsur dan dari Kota ke Krooy melalui jalur Kaki Air, kata dia, memang untuk persoalan itu pihaknya mempunyai pikiran ke sana, untuk dua jalur.
Namun menurut dia, harus diikuti dengan perencanaan yang matang, seperti daya dukung infrastruktur jalan. Meski demikian, Aituarauw mengatakan, pihaknya sedang melakukan pendalaman agar di ruas-ruas jalan yang rawan laka lantas, selain penempatan zebra cross maupun pemasangan rambu-rambu lalu lintas.
Dia lebih lanjut mengatakan, untuk sektor komunikasi, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, mendapatkan alokasi dana dari APBN melalui Kementerian Infokom, tahun 2012 lalu, yakni pengadaan dua unit Tower Mitratel yang ditempatkan di Lumira Kampung Kamaka Distrik Kaimana dan Kampung Kambala Distrik Buruway.
'Insya Allah, ini sudah berjalan dan rakyat sekarang sudah menikmati telepon seluler dari dua kampung terpencil itu. Kita berharap agar tahun 2013 akan dikucurkan lagi. Dan menurut rencana Kaimana akan dialokasikan 6 buah lagi tower tersebut. Nanti akan kita pasang di Distrik Teluk Arguni Bawah, Arguni Atas, Kambarauw, Yamor dan Distrik Teluk Etna, dan satu lagi akan dipasang di Kampung Nusaulan," akunya. [RadarSorong]
Ketiga titik tersebut yakni Perempatan Taman Kota, Pertigaan POM Krooy dan Pertigaan Gedung Pertemuan. Hal tersebut dijelaskan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kaimana, Drs. Mohammad Aituarauw, M.Si, saat dikonfirmasi belum lama ini di ruang kerjanya.
Dikatakan, pembangunan tiga traffic light tersebut dialokasikan dari APBD tahun 2013 ini sebesar Rp. 1,8 miliar.
"Memang mahal pengadaan lampu lalu lintas otomatis ini, karena per unitnya bisa mencapai harga sebesar Rp. 600 juta. Dan bagaimana pun kita harus adakan, dalam rangka untuk menekan angka laka lantas yang akhir-akhir ini sering terjadi, khususnya di pertigaan maupun perempatan dalam Kota Kaimana. Ini juga dimaksudkan untuk mengatur lalu lintas jalan secara otomatis, untuk memperlancar akses transportasi darat di dalam kota," jelasnya.
Disinggung soal kualitas infrastruktur memang perlu dibutuhkan, karena perkembangan Kota Kaimana, dia mengatakan, kalau kita berbicara soal kualitas, semua instansi bisa membangunnya dengan kualitas teruji. Namun hal itu butuh sumber dana yang memadai.
"Jika memang ada dana, kita akan upayakan agar seluruh infrastruktur yang berkaitan dengan kepentingan rakyat banyak akan kita bangun. Tetapi alokasi anggaran ini sangat terbatas, sesuai dengan kemampuan APBD kita. Untuk itu, kita melakukannya dengan skala prioritas, mana yang lebih dulu kita bangun, maka kita arahkan ke sana," terang mantan salah konseptor di Bappeda Kaimana, 2005-2010 lalu ini.
Ditanya soal laka lantas sering terjadi di wilayah Kaki Air, yang diikuti dengan aksi pemalangan ruas jalan, apakah perlu dibangun jalur dua arah untuk ke Kota melalui Jalan Hailai-Bumsur dan dari Kota ke Krooy melalui jalur Kaki Air, kata dia, memang untuk persoalan itu pihaknya mempunyai pikiran ke sana, untuk dua jalur.
Namun menurut dia, harus diikuti dengan perencanaan yang matang, seperti daya dukung infrastruktur jalan. Meski demikian, Aituarauw mengatakan, pihaknya sedang melakukan pendalaman agar di ruas-ruas jalan yang rawan laka lantas, selain penempatan zebra cross maupun pemasangan rambu-rambu lalu lintas.
Dia lebih lanjut mengatakan, untuk sektor komunikasi, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, mendapatkan alokasi dana dari APBN melalui Kementerian Infokom, tahun 2012 lalu, yakni pengadaan dua unit Tower Mitratel yang ditempatkan di Lumira Kampung Kamaka Distrik Kaimana dan Kampung Kambala Distrik Buruway.
'Insya Allah, ini sudah berjalan dan rakyat sekarang sudah menikmati telepon seluler dari dua kampung terpencil itu. Kita berharap agar tahun 2013 akan dikucurkan lagi. Dan menurut rencana Kaimana akan dialokasikan 6 buah lagi tower tersebut. Nanti akan kita pasang di Distrik Teluk Arguni Bawah, Arguni Atas, Kambarauw, Yamor dan Distrik Teluk Etna, dan satu lagi akan dipasang di Kampung Nusaulan," akunya. [RadarSorong]