Solidaritas Untuk Papua (SUP) di Yogyakarta gelar Aksi Tragedi Tinju Nabire
pada tanggal
Wednesday, 31 July 2013
YOGYAKARTA - Kericuhan antar sporter saat pertandingan tinju di Gedung Olahraga Kota Lama Nabire Papua 14 Juli lalu, telah menyebabkan 17 orang meninggal dunia, dan 26 luka luka.
Prihatin akan kejadian tersebut, puluhan mahasiswa Papua di Yogyakarta yang terhabung dalam Solidaritas Untuk Papua (SUP), Selasa (30/07/2013) pagi menggelar aksi di Titik Nol Kilometer.
Sedikitnya 50 mahasiswa Papua turun kejalan, dengan membawa berbagai poster dan foto foto korban meninggal dunia, akibat kericuhan antar suporter dalam pertandingan tinju di Nabire.
Para pengunjuk rasa menuntut agar Kapolda Papua dan Kapolres Nabire, dicopot dari jabatannya. Massa Kapolda dan Kapolres menjadi orang yang paling bertanggungjawab, atas kejadian yang menyebabkan 18 orang meninggal dunia tersebut.
Massa juga mendesak, agar hasil otopsi terhadap seluruh korban meninggal, dilakukan secara terbuka, sehingga hasilnya di ketahui oleh orang banyak.Hari Atmaja. [JogjaTV| AntaraFoto]
Prihatin akan kejadian tersebut, puluhan mahasiswa Papua di Yogyakarta yang terhabung dalam Solidaritas Untuk Papua (SUP), Selasa (30/07/2013) pagi menggelar aksi di Titik Nol Kilometer.
Sedikitnya 50 mahasiswa Papua turun kejalan, dengan membawa berbagai poster dan foto foto korban meninggal dunia, akibat kericuhan antar suporter dalam pertandingan tinju di Nabire.
Para pengunjuk rasa menuntut agar Kapolda Papua dan Kapolres Nabire, dicopot dari jabatannya. Massa Kapolda dan Kapolres menjadi orang yang paling bertanggungjawab, atas kejadian yang menyebabkan 18 orang meninggal dunia tersebut.
Massa juga mendesak, agar hasil otopsi terhadap seluruh korban meninggal, dilakukan secara terbuka, sehingga hasilnya di ketahui oleh orang banyak.Hari Atmaja. [JogjaTV| AntaraFoto]