Seriusi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020, Pemda akan Bangun Stadion Utama di Kampung Harapan
pada tanggal
Wednesday, 24 July 2013
KOTA JAYAPURA - Dalam rangka mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 mendatang, pemerintah provinsi Papua siap membangun stadion utama yang rencana akan dibangun di Kampung Harapan kabupaten Jayapura.
Gubernur Papua Lukas Enembe,SIP,MH mengaku, pembangunan stadion utama di Kampung Harapan dengan alasan lokasinya cukup baik dan dekat dengan Air port Sentani. Untuk pembangunan stadion utama ini, pemerintah membutuhkan lahan seluasnya 30 hektar.
“Dana untuk pembebasan lahan pemerintah telah menyediakan dana sebesar Rp.10 miliar,”kata Gubernur Papua Lukas Enembe,SIP,MH kepada wartawan belum lama ini.
Menurutnya, stadion utama ini nantinya akan digunakan sebagai tempat pembukaan PIN XX tahun 2020. Serta akan dijadikan sebagai stadion pusat penyelenggaraan pertandingan cabang olahraga yang dipertandingkan seperti atletik dan sepak bola.
Namun demikian, untuk menjadi tuan rumah ajang pesta olahraga lima tahunan ini. Seluruh pertandingan yang diikutkan dalam PON ini tidak akan di pusatkan di Kota Jayapura ataupun Kabupaten Jayapura, tetapi akan di inventarisir kabupaten-kabupaten yang dapat menyelenggarakan pertandingan olahraga untuk dibangun venus pertandingan.
“Jika ada kabupaten di Pegunungan dapat menyelenggarakan atau membangun venue, maka apa salah jika dibangun fasilitas olahraga di Pegunungan,”ujarnya.
Dikatakannya seperti Kabupaten Mimika yang telah memiliki kolam renang dan atletik dan kabupaten di wilayah Pegunungan yang dapat dijadikan sebagai venus olahraga terbang layang. Gubernur telah melakukan pertemuan dengan DPR Papua untuk meminta dukungan pembiayaan dan adanya gagasan Rancangan Peraturan Khusus (Raperdasus) yang diberi nama Raperdasus pungutan pajak.
“Saya sudah lakukan pertemuan dengan DPR Papua untuk meminta dukungan,”ujarnya.
Jika Perdasus tentang Pungutan Pajak ini dapat diterbitkan, maka akan dibuat satu item dengan PPH dan PPN. Namun wacana ini terlebih dahulu akan dibicarakan dengan semua pihak, agar pemerintah tidak dikatakan merampok.
karena apabila pemerintah dapat membuat Perdasus ini dan dapat mengambil sekian persen dari seluruh kontraktor yang ada di Papua akan dapat membantu pemerintah.
“Saya pikir ini perlu dilakukan sosialisasi dan dibicarakan, karena hal ini menyangkut regulasi butuh gagasan tetapi apakah kita bisa lakukan atau tidak, karena saya yakin pengusaha Papua untungnya besar,”tandasnya.
Pasalnya, penyelenggaraan PON di Papua lebih pada menegakan harga diri dan martabat sebagai orang Papua. oleh karena itu semua pihak harus bersama-sama mendukung niat Papua menjadi tuan rumah PON XX, selain itu pemerintah untuk mendukung pembiayaan, pemerintah setiap tahun harus akan mensaving dana.[PapuaPos]
Gubernur Papua Lukas Enembe,SIP,MH mengaku, pembangunan stadion utama di Kampung Harapan dengan alasan lokasinya cukup baik dan dekat dengan Air port Sentani. Untuk pembangunan stadion utama ini, pemerintah membutuhkan lahan seluasnya 30 hektar.
“Dana untuk pembebasan lahan pemerintah telah menyediakan dana sebesar Rp.10 miliar,”kata Gubernur Papua Lukas Enembe,SIP,MH kepada wartawan belum lama ini.
Menurutnya, stadion utama ini nantinya akan digunakan sebagai tempat pembukaan PIN XX tahun 2020. Serta akan dijadikan sebagai stadion pusat penyelenggaraan pertandingan cabang olahraga yang dipertandingkan seperti atletik dan sepak bola.
Namun demikian, untuk menjadi tuan rumah ajang pesta olahraga lima tahunan ini. Seluruh pertandingan yang diikutkan dalam PON ini tidak akan di pusatkan di Kota Jayapura ataupun Kabupaten Jayapura, tetapi akan di inventarisir kabupaten-kabupaten yang dapat menyelenggarakan pertandingan olahraga untuk dibangun venus pertandingan.
“Jika ada kabupaten di Pegunungan dapat menyelenggarakan atau membangun venue, maka apa salah jika dibangun fasilitas olahraga di Pegunungan,”ujarnya.
Dikatakannya seperti Kabupaten Mimika yang telah memiliki kolam renang dan atletik dan kabupaten di wilayah Pegunungan yang dapat dijadikan sebagai venus olahraga terbang layang. Gubernur telah melakukan pertemuan dengan DPR Papua untuk meminta dukungan pembiayaan dan adanya gagasan Rancangan Peraturan Khusus (Raperdasus) yang diberi nama Raperdasus pungutan pajak.
“Saya sudah lakukan pertemuan dengan DPR Papua untuk meminta dukungan,”ujarnya.
Jika Perdasus tentang Pungutan Pajak ini dapat diterbitkan, maka akan dibuat satu item dengan PPH dan PPN. Namun wacana ini terlebih dahulu akan dibicarakan dengan semua pihak, agar pemerintah tidak dikatakan merampok.
karena apabila pemerintah dapat membuat Perdasus ini dan dapat mengambil sekian persen dari seluruh kontraktor yang ada di Papua akan dapat membantu pemerintah.
“Saya pikir ini perlu dilakukan sosialisasi dan dibicarakan, karena hal ini menyangkut regulasi butuh gagasan tetapi apakah kita bisa lakukan atau tidak, karena saya yakin pengusaha Papua untungnya besar,”tandasnya.
Pasalnya, penyelenggaraan PON di Papua lebih pada menegakan harga diri dan martabat sebagai orang Papua. oleh karena itu semua pihak harus bersama-sama mendukung niat Papua menjadi tuan rumah PON XX, selain itu pemerintah untuk mendukung pembiayaan, pemerintah setiap tahun harus akan mensaving dana.[PapuaPos]