Romanus Mbaraka Tegaskan Diri Sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Murni
pada tanggal
Friday, 12 July 2013
MERAUKE - Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT menegaskan dirinya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) murni. Sehingga ketika ditetapkan secara aklamasi menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kabupaten Merauke oleh pihak provinsi, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama akan segera ke Jayapura sekaligus membicarakan tentang status dimaksud. Karena saat penetapan itu, tidak menghadiri secara langsung.
Demikian disampaikan Bupati Mbaraka ketika ditemui sejumlah wartawan usai peresmian Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Jumat (05/07/2013).
“Terus terang, saya bertekad dan berkeputusan bahwa tetap menjadi PNS. Ya, saya akan bertemu dengan pertinggi Golkar di Jayapura sekaligus membicarakan dan menyampaikan bahwa status yang melekat pada diri adalah sebagai abdi negara,” tandasnya.
Lebih lanjut Bupati Mbaraka menegaskan, ia telah merasakan hidup susah menjadi PNS hingga memuluskan menjadi Bupati Merauke.
“Memang ada konfirmasi kepada saya oleh DPD I Golkar Provinsi Papua. Tetapi saya tidak mengambil keputusan saat itu hingga sampai adanya penetapan secara aklamasi yang telah dilakukan. Sekali lagi, saya akan ke Jayapura sekaligus bertemu dengan pejabat disana untuk membicarakan kembali,” ujarnya.
Lagi pula, lanjut Bupati Mbaraka, dirinya bersama Wakil Bupati Merauke, Sunarjo, S.Sos didukung oleh partai koalisi ketika maju hingga menjadi orang nomor satu dan dua di negeri ini.
“Kami tidak bisa dengan serta merta begitu saja meninggalkan partai koalisi yakni PDI-Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan partai Persatuan Pembangunan (PPP).“Ini etika tidak benar jika harus meninggalkan partai koalisi secara diam-diam,” tandasnya.
Bupati Mbaraka menambahkan, dirinya adalah lulusan terbaik Lemhanas beberapa waktu lalu serta memiliki kemampuan. Sehingga tidak menutup kemungkinan untuk menjadi Dirjen serta jika diizinkan Tuhan, bisa menjadi menteri juga. Bahkan, menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua. Jadi, karier perjalanan masih terlalu panjang dan banyak peluang yang bisa diperoleh untuk menempati suatu posisi jabatan. Kalaupun pensiun dari PNS, anak-anak telah disekolahkan semua dan ada kebun masa depan yang bisa dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan hidup. [PapuaPos| SuaraPapua]
Demikian disampaikan Bupati Mbaraka ketika ditemui sejumlah wartawan usai peresmian Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Jumat (05/07/2013).
“Terus terang, saya bertekad dan berkeputusan bahwa tetap menjadi PNS. Ya, saya akan bertemu dengan pertinggi Golkar di Jayapura sekaligus membicarakan dan menyampaikan bahwa status yang melekat pada diri adalah sebagai abdi negara,” tandasnya.
Lebih lanjut Bupati Mbaraka menegaskan, ia telah merasakan hidup susah menjadi PNS hingga memuluskan menjadi Bupati Merauke.
“Memang ada konfirmasi kepada saya oleh DPD I Golkar Provinsi Papua. Tetapi saya tidak mengambil keputusan saat itu hingga sampai adanya penetapan secara aklamasi yang telah dilakukan. Sekali lagi, saya akan ke Jayapura sekaligus bertemu dengan pejabat disana untuk membicarakan kembali,” ujarnya.
Lagi pula, lanjut Bupati Mbaraka, dirinya bersama Wakil Bupati Merauke, Sunarjo, S.Sos didukung oleh partai koalisi ketika maju hingga menjadi orang nomor satu dan dua di negeri ini.
“Kami tidak bisa dengan serta merta begitu saja meninggalkan partai koalisi yakni PDI-Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan partai Persatuan Pembangunan (PPP).“Ini etika tidak benar jika harus meninggalkan partai koalisi secara diam-diam,” tandasnya.
Bupati Mbaraka menambahkan, dirinya adalah lulusan terbaik Lemhanas beberapa waktu lalu serta memiliki kemampuan. Sehingga tidak menutup kemungkinan untuk menjadi Dirjen serta jika diizinkan Tuhan, bisa menjadi menteri juga. Bahkan, menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua. Jadi, karier perjalanan masih terlalu panjang dan banyak peluang yang bisa diperoleh untuk menempati suatu posisi jabatan. Kalaupun pensiun dari PNS, anak-anak telah disekolahkan semua dan ada kebun masa depan yang bisa dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan hidup. [PapuaPos| SuaraPapua]