Puskesmas Pembantu Kampung Muliama Tidak Berjalan Selama Empat Tahun
pada tanggal
Sunday, 21 July 2013
MULIAMA (JAYAWIJAYA) – Pelayanan kesehatan di Puskesmas Pembantu (Pustu) kampung Muliama tidak berjalan maksimal selama 4 tahun, dikarenakan tidak adanya tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Kepala Kampung Muliama, Daud Elopere, Senin (08/07/2013) ketika ditemui Harian Pagi Papua mengatakan, tidak berjalannya pelayanan kesehatan didaerahnya tersebut karena, tidak adanya tenaga medis yang bersedia melayani di Pustu Muliama.
“Sebelumnya ada suster yang melayani masyarakat, tetapi setelah beliau meninggal sampai sekarang belum ada yang ganti,” ujarnya.
Dikatakannya, selama ini pelayanan kesehatan masih berjalan, namun dilakukan oleh petugas dari distrik induk dalam hal ini Distrik Asologaima, dimana pelayanannya dilakukan satu bulan sekali di Kampung Muliama.
Saat ditanya tentang usaha untuk meminta tenaga medis ke Dinas Kesehatan, Daud mengatakan, dirinya sudah menyampaikan secara lisan sebanyak 3 kali, namun hingga sekarang belum ada jawaban.
“Masyarakat rasa setengah mati, karena harus turun ke kota atau ke Asologaima untuk berobat,” ugkap Daud.
Lanjut Daud, masyarakat yang berada dikampung Muliama merasa kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan, dimana mereka terpaksa harus turun ke kota atau ke Puskesmas Asologaima yang begitu jauh untuk berobat dan terpaksa mengeluarkan uang yang banyak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
“Pemerintah harus bisa lihat hal semacam ini, kita sehat baru kita bisa kerja untuk cari makan,” tegasnya.
Diharapkannya, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya melalui Dinas Kesehatan, agar melihat pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara serius dan segera mendatangkan petugas medis, guna melayani masyarakat di kampung Muliama. [HarianPagiPapua]
Kepala Kampung Muliama, Daud Elopere, Senin (08/07/2013) ketika ditemui Harian Pagi Papua mengatakan, tidak berjalannya pelayanan kesehatan didaerahnya tersebut karena, tidak adanya tenaga medis yang bersedia melayani di Pustu Muliama.
“Sebelumnya ada suster yang melayani masyarakat, tetapi setelah beliau meninggal sampai sekarang belum ada yang ganti,” ujarnya.
Dikatakannya, selama ini pelayanan kesehatan masih berjalan, namun dilakukan oleh petugas dari distrik induk dalam hal ini Distrik Asologaima, dimana pelayanannya dilakukan satu bulan sekali di Kampung Muliama.
Saat ditanya tentang usaha untuk meminta tenaga medis ke Dinas Kesehatan, Daud mengatakan, dirinya sudah menyampaikan secara lisan sebanyak 3 kali, namun hingga sekarang belum ada jawaban.
“Masyarakat rasa setengah mati, karena harus turun ke kota atau ke Asologaima untuk berobat,” ugkap Daud.
Lanjut Daud, masyarakat yang berada dikampung Muliama merasa kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan, dimana mereka terpaksa harus turun ke kota atau ke Puskesmas Asologaima yang begitu jauh untuk berobat dan terpaksa mengeluarkan uang yang banyak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
“Pemerintah harus bisa lihat hal semacam ini, kita sehat baru kita bisa kerja untuk cari makan,” tegasnya.
Diharapkannya, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya melalui Dinas Kesehatan, agar melihat pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara serius dan segera mendatangkan petugas medis, guna melayani masyarakat di kampung Muliama. [HarianPagiPapua]