Perlu Kerjasama Semua Pihak guna Mengatasi Persoalan di Papua
pada tanggal
Wednesday, 10 July 2013
KOTA JAYAPURA - Persoalan Papua yang sangat berat dan kompleks,
tentunya membutuhkan kerjasama dari semua komponen masyarakat untuk
mengatasi masalah yang dialami oleh rakyat. Lebih dari itu semua harus
sadar untuk berbalik ke jalan yang benar dan senantiasa bersandar pada
Tuhan.
Gubernur Papua Lukas Enembe,SIP,MH mengajak kepada para pimpinan gereja dan pimpinan agama, untuk melayani rakyat Papua, terutama agar rakyat Papua bersungguh-sungguh datang kepada Tuhan untuk mengerti dan memahami benar Firman Tuhan, serta memiliki Tuhan.
“Ini yang kita suarakan karena banyak persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat kita,” ungkapnya dalama kegiatan Dinner Festival Rohani Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera di Swissbell Hotel belum lama ini.
Dikatakannya, karena berdasarkan pengamatan dirinya bahwa selama ini banyak orang Papua tidak lagi mencari kerjaan Allah, dan perbuatannya terkadang tidak lagi sesuai dengan amanat Firman Tuhan.
Hal itu disebabkan karena dipengaruhi oleh hal-hal yang sifatnya politik, masalah-masalah ekonomi yang berientasi pada menuju suatu kehancuran. Itulah sebabnya kita harus sepakat apa yang kita laksanakan adalah semata-mata demi memuliakan nama Tuhan, yang pada gilirannya terwujudnya masyarakat yang bangkit, mandiri dan sejahtera di segala aspek kehidupan.
“Setiap orang Papua boleh melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi bagaimana melaksanakan kegiatan ekonominya itu berlandasarkan amanat Tuhan. Berbagai kebijakan harus diberdayakan kepada umat Tuhan, seperti pembagian dana otsus untuk 80 persen untuk kabupaten/kota dan 20 persen untuk Provinsi Papua,” imbuhnya.[PapuaPos]
Gubernur Papua Lukas Enembe,SIP,MH mengajak kepada para pimpinan gereja dan pimpinan agama, untuk melayani rakyat Papua, terutama agar rakyat Papua bersungguh-sungguh datang kepada Tuhan untuk mengerti dan memahami benar Firman Tuhan, serta memiliki Tuhan.
“Ini yang kita suarakan karena banyak persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat kita,” ungkapnya dalama kegiatan Dinner Festival Rohani Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera di Swissbell Hotel belum lama ini.
Dikatakannya, karena berdasarkan pengamatan dirinya bahwa selama ini banyak orang Papua tidak lagi mencari kerjaan Allah, dan perbuatannya terkadang tidak lagi sesuai dengan amanat Firman Tuhan.
Hal itu disebabkan karena dipengaruhi oleh hal-hal yang sifatnya politik, masalah-masalah ekonomi yang berientasi pada menuju suatu kehancuran. Itulah sebabnya kita harus sepakat apa yang kita laksanakan adalah semata-mata demi memuliakan nama Tuhan, yang pada gilirannya terwujudnya masyarakat yang bangkit, mandiri dan sejahtera di segala aspek kehidupan.
“Setiap orang Papua boleh melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi bagaimana melaksanakan kegiatan ekonominya itu berlandasarkan amanat Tuhan. Berbagai kebijakan harus diberdayakan kepada umat Tuhan, seperti pembagian dana otsus untuk 80 persen untuk kabupaten/kota dan 20 persen untuk Provinsi Papua,” imbuhnya.[PapuaPos]