Pemkab Lanny Jaya Jadi Kota Mandiri Pertama di Pegunungan Tengah
pada tanggal
Tuesday, 23 July 2013
TIOM (LANNY JAYA) – Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya mencanangkan pembangunan kota mandiri pertama di wilayah Pegunungan Tengah Papua yang meliputi aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan infrastruktur serta tanah Lanny Jaya yang damai dan aman, Sabtu (20/07/2013) di Lapangan Ampera Tiom.
Pencanangan ditandai dengan penandatanganan prasasti yang ditandangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. DR. Ir. Mohammad Noeh beserta Menteri Kesehatan dr. Nasfian Mboi, Sp.A,MPH, Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH dan dihadiri Staf Khusus Presiden bidang pembangunan dan pengawasan Felix Wanggai.
Selain itu, pencanangan pembangunan jarinngan jalan Kabupaten Lannya Jaya dan pembangunan jalan penghubung antarkabupaten oleh Kepala Balai Besar PU Ir. Hobert Gultom, MT dan Kapolda Papua yang diwakili oleh Irwasrum Polda Papua, Kombes Pol I Gede Sugiana.
Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom, SE, M.Si, dalam sambutannya mengatakan, pencanangan Kota Tiom sebagai kota alternatif kawasan ekonomi di pegunungan hasilnya bisa dilihat akhir tahun ini. Sebagai bentuk kota mandiri, bisa dilihat dari pembangunan yang telah dan akan dilakukan ke depan seperti pembangunan bidang pendidikan.
Pemkab Lanny Jaya telah memiliki sekolah berpola asrama bagi anak-anak sekolah dasar dengan guru yang berkualifikasi baik, pendirian PAUD di hampir setiap kampung yang ada di Lanny Jaya.
Bidang kesehatan, dalam tahun ini telah dilakukan program pemberantasan Tetanus untuk Lanny Jaya, 100 persen selesai.
Sedangkan untuk ekonomi kerakyatan, sejak tahun lalu pemerintah daerah telah memberikan dana kemandirian bagi setiap kepala rumah tangga sebesar Rp 5 juta. “Dengan dana ini diharapkan setiap kepala rumah tangga bisa mengembangkan dana yang diberikan yang nantinya menjadi modal untuk menumbuhkan ekonomi keluarga,” ujar Befa.
Selain itu, kata Befa, juga ada pencanangan Lanny Jaya damai. Menurutnya Lanny Jaya adalah milik rakyat, sehingga siapapun tidak diperkenankan membuat kekacauan yang bisa mengganggu keamanan.
Menteri Kesehatan, dr. Nasfian Mboi pada pencangan kota mandiri memberikan apresiasi terhadap pemimpin-pemimpin di Tanah Papua yang peduli pada manusia Tanah Papua.
“Pendidikan dan kesehatan memang menjadi kunci untuk sumber daya manusia yang bermutu dan bermartabat tinggi. Moga-moga saya dapat melihat menteri kesehatan yang berasal dari Papua,” ujar Menkes.
Oleh karenanya dirinya memberikan apresiasi atas inisiatif pemerintah daerah untuk membangun masyarakat Lanny Jaya yang mandiri sehat dan sejahtera, dan sekaligus inisiatif Pemerintah Lanny Jaya untuk mendirikan rumah sakit daerah melalui peningkatan Puskesmas Tiom.
Dikatakan Menkes, rumah sakit yang dibangun pemerintah daerah ini dapat meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu.
Oleh karena itu jika pemerintah daerah dan masyarakat telah telah bertekad untuk membangun daerahnya, dirinya mewakili pemerintah pusat akan mendukung program yang telah dibuat.
Dalam bidang kesehatan, dukungan ini bisa dilihat dari pembangunan maupun renovasi puskesmas-puskesmas termasuk rumah dokter dan rumah perawat. Di samping itu keberadaan tenaga kesehatan terutama perawat, bidan, dokter dan dokter spesialis diprioritaskan daerah pegunungan secara khususnya dan Provinsi Papua pada umumnya.
“Sebagaimana diketahui, tahun 2013 sampai 15 Juli ada 213 dokter umum PTT di Provinsi Papua, 34 dokter gigi, 125 bidan PTT dan 36 perawat PTT. Semuanya untuk memenuhi tenga kesehatan di Papua, sudah ada Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih dan Poltekes Jayapura yang terbesar di Indonesia bagian timur,” terangnya.
Oleh karena itu, dengan berkat Tuhan, tenaga kesehatan dapat dipenuhi di daerah ini, kecuali dokter spesialis. Untuk dokter spesialis, Menkes berjanji akan mengirimkannya dalam waktu dekat ini untuk disebar ke seluruh Tanah Papua.
Untuk bidang pendidikan, Mendikbud Mohammad Noeh menyampaikan, Kabupaten Lanny Jaya akan menjadi daerah yang akan meraih kejayaannya sesuai namanya. Ini bisa dilihat dari tanda-tanda yang sudah ada di depan mata.
”Apa tanda-tanda kejayaan dari Lanny Jaya, pertama apa yang ditampilkan oleh adik-adik dari PAUD, SD, SMP, SMA kalau kita tatap wajah mereka dengan menggunakan mata hati, mereka semua menyimpan energi yang sangat luar biasa untuk bangkit menjadi anak Lanny Jaya yang sangat jaya,” ujarnya.
Tanda kedua, yang kami perhatikan adalah berkibarnya merah-putih di sepanjang jalan, anak-anak kecil semuanya memegang bendera, bahkan di bukit nampak merah-putih abadi. Di situlah nampak kejayaan Lanny Jaya.
“Yang ketiga adalah komitmen dan kesadaran seluruh masyarakat khususnya pak bupati dan para bupati yang lain yaitu memberikan perhatian yang sangat-sangat khusus di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan ekonomi,” kata Mendikbud.
Sedangkan untuk mendukung kemajuan pendidikan di Lanny Jaya, Kemendikbud akan melakukan kerjasama dengan mengirimkan guru-guru yang tergabung dalam SM3T, yaitu sarjana mendidik di daerah 3T.
Mendikbud usai sambutan memberikan bantuan beasiswa kepada siswa miskin sebesar Rp 108.350.450.000 dengan rincian untuk tingkat SD sebesar Rp 66.399.450,000, tingkat SMP Rp 25.482.000.000, SMA Rp 13.801.000.000 dan SMK Rp 2.623.000.000.
“Pak gubernur hari ini kami menyerahkan sebagian dari bantuan untuk siswa miskin di Papua, mudah-mudahan dengan bantuan ini adik-adik kita semakin rajin untuk bersekolah,” tandasnya. [PapuaPos]
Pencanangan ditandai dengan penandatanganan prasasti yang ditandangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. DR. Ir. Mohammad Noeh beserta Menteri Kesehatan dr. Nasfian Mboi, Sp.A,MPH, Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, S.IP, MH dan dihadiri Staf Khusus Presiden bidang pembangunan dan pengawasan Felix Wanggai.
Selain itu, pencanangan pembangunan jarinngan jalan Kabupaten Lannya Jaya dan pembangunan jalan penghubung antarkabupaten oleh Kepala Balai Besar PU Ir. Hobert Gultom, MT dan Kapolda Papua yang diwakili oleh Irwasrum Polda Papua, Kombes Pol I Gede Sugiana.
Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom, SE, M.Si, dalam sambutannya mengatakan, pencanangan Kota Tiom sebagai kota alternatif kawasan ekonomi di pegunungan hasilnya bisa dilihat akhir tahun ini. Sebagai bentuk kota mandiri, bisa dilihat dari pembangunan yang telah dan akan dilakukan ke depan seperti pembangunan bidang pendidikan.
Pemkab Lanny Jaya telah memiliki sekolah berpola asrama bagi anak-anak sekolah dasar dengan guru yang berkualifikasi baik, pendirian PAUD di hampir setiap kampung yang ada di Lanny Jaya.
Bidang kesehatan, dalam tahun ini telah dilakukan program pemberantasan Tetanus untuk Lanny Jaya, 100 persen selesai.
Sedangkan untuk ekonomi kerakyatan, sejak tahun lalu pemerintah daerah telah memberikan dana kemandirian bagi setiap kepala rumah tangga sebesar Rp 5 juta. “Dengan dana ini diharapkan setiap kepala rumah tangga bisa mengembangkan dana yang diberikan yang nantinya menjadi modal untuk menumbuhkan ekonomi keluarga,” ujar Befa.
Selain itu, kata Befa, juga ada pencanangan Lanny Jaya damai. Menurutnya Lanny Jaya adalah milik rakyat, sehingga siapapun tidak diperkenankan membuat kekacauan yang bisa mengganggu keamanan.
Menteri Kesehatan, dr. Nasfian Mboi pada pencangan kota mandiri memberikan apresiasi terhadap pemimpin-pemimpin di Tanah Papua yang peduli pada manusia Tanah Papua.
“Pendidikan dan kesehatan memang menjadi kunci untuk sumber daya manusia yang bermutu dan bermartabat tinggi. Moga-moga saya dapat melihat menteri kesehatan yang berasal dari Papua,” ujar Menkes.
Oleh karenanya dirinya memberikan apresiasi atas inisiatif pemerintah daerah untuk membangun masyarakat Lanny Jaya yang mandiri sehat dan sejahtera, dan sekaligus inisiatif Pemerintah Lanny Jaya untuk mendirikan rumah sakit daerah melalui peningkatan Puskesmas Tiom.
Dikatakan Menkes, rumah sakit yang dibangun pemerintah daerah ini dapat meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu.
Oleh karena itu jika pemerintah daerah dan masyarakat telah telah bertekad untuk membangun daerahnya, dirinya mewakili pemerintah pusat akan mendukung program yang telah dibuat.
Dalam bidang kesehatan, dukungan ini bisa dilihat dari pembangunan maupun renovasi puskesmas-puskesmas termasuk rumah dokter dan rumah perawat. Di samping itu keberadaan tenaga kesehatan terutama perawat, bidan, dokter dan dokter spesialis diprioritaskan daerah pegunungan secara khususnya dan Provinsi Papua pada umumnya.
“Sebagaimana diketahui, tahun 2013 sampai 15 Juli ada 213 dokter umum PTT di Provinsi Papua, 34 dokter gigi, 125 bidan PTT dan 36 perawat PTT. Semuanya untuk memenuhi tenga kesehatan di Papua, sudah ada Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih dan Poltekes Jayapura yang terbesar di Indonesia bagian timur,” terangnya.
Oleh karena itu, dengan berkat Tuhan, tenaga kesehatan dapat dipenuhi di daerah ini, kecuali dokter spesialis. Untuk dokter spesialis, Menkes berjanji akan mengirimkannya dalam waktu dekat ini untuk disebar ke seluruh Tanah Papua.
Untuk bidang pendidikan, Mendikbud Mohammad Noeh menyampaikan, Kabupaten Lanny Jaya akan menjadi daerah yang akan meraih kejayaannya sesuai namanya. Ini bisa dilihat dari tanda-tanda yang sudah ada di depan mata.
”Apa tanda-tanda kejayaan dari Lanny Jaya, pertama apa yang ditampilkan oleh adik-adik dari PAUD, SD, SMP, SMA kalau kita tatap wajah mereka dengan menggunakan mata hati, mereka semua menyimpan energi yang sangat luar biasa untuk bangkit menjadi anak Lanny Jaya yang sangat jaya,” ujarnya.
Tanda kedua, yang kami perhatikan adalah berkibarnya merah-putih di sepanjang jalan, anak-anak kecil semuanya memegang bendera, bahkan di bukit nampak merah-putih abadi. Di situlah nampak kejayaan Lanny Jaya.
“Yang ketiga adalah komitmen dan kesadaran seluruh masyarakat khususnya pak bupati dan para bupati yang lain yaitu memberikan perhatian yang sangat-sangat khusus di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan ekonomi,” kata Mendikbud.
Sedangkan untuk mendukung kemajuan pendidikan di Lanny Jaya, Kemendikbud akan melakukan kerjasama dengan mengirimkan guru-guru yang tergabung dalam SM3T, yaitu sarjana mendidik di daerah 3T.
Mendikbud usai sambutan memberikan bantuan beasiswa kepada siswa miskin sebesar Rp 108.350.450.000 dengan rincian untuk tingkat SD sebesar Rp 66.399.450,000, tingkat SMP Rp 25.482.000.000, SMA Rp 13.801.000.000 dan SMK Rp 2.623.000.000.
“Pak gubernur hari ini kami menyerahkan sebagian dari bantuan untuk siswa miskin di Papua, mudah-mudahan dengan bantuan ini adik-adik kita semakin rajin untuk bersekolah,” tandasnya. [PapuaPos]