Pemerintah Belanda Diminta Mendukung Dialog Jakarta-Papua
pada tanggal
Tuesday, 9 July 2013
KOTA JAYAPURA - Warga Papua meminta Belanda untuk ikut mendorong dialog Jakarta-Papua.
Hal ini disampaikan tokoh agama Jayapura, Yan Douw kepada Dubes Belanda, Tjeerd de Zwan saat berkunjung ke Papua. Kata Yan Douw, dialog Jakarta-Papua bukan jalan untuk lepas dari NKRI, tetapi untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Papua.
“Solusinya adalah mari kita dukung bersama, jangan takut dengan dialog Jakarta-Papua, semua itu duduk bersama dan selesaikan maunya apa. Masalah Aceh bisa selesaikan, melalui dialog Jakarta-Aceh, tetapi kenapa Papua tidak bisa? Itu menjadi tugas Belanda, tugas Amerika, tugas PBB dan tugas Indonesia. Kalau itu tidak mampu, silahkan tanggung darah orang Papua bawa kepada Tuhan Allah,” jelasnya.
Dalam pertemuannya dengan sekitar 30-an perwakilan masyarakat Papua, Dubes Belanda, Tjeerd de Zwan menegaskan dukungan terhadap keutuhan Papua dalam NKRI. Dalam pertemuan itu, dia juga sempat mempertanyakan kebijakan Otonomi Khusus Papua. Dia menilai, selama 12 tahun Otsus itu berjalan, tetapi belum membuahkan kesejahteraan bagi warga Papua. [PortalKBR| PortalKBR]
Hal ini disampaikan tokoh agama Jayapura, Yan Douw kepada Dubes Belanda, Tjeerd de Zwan saat berkunjung ke Papua. Kata Yan Douw, dialog Jakarta-Papua bukan jalan untuk lepas dari NKRI, tetapi untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Papua.
“Solusinya adalah mari kita dukung bersama, jangan takut dengan dialog Jakarta-Papua, semua itu duduk bersama dan selesaikan maunya apa. Masalah Aceh bisa selesaikan, melalui dialog Jakarta-Aceh, tetapi kenapa Papua tidak bisa? Itu menjadi tugas Belanda, tugas Amerika, tugas PBB dan tugas Indonesia. Kalau itu tidak mampu, silahkan tanggung darah orang Papua bawa kepada Tuhan Allah,” jelasnya.
Dalam pertemuannya dengan sekitar 30-an perwakilan masyarakat Papua, Dubes Belanda, Tjeerd de Zwan menegaskan dukungan terhadap keutuhan Papua dalam NKRI. Dalam pertemuan itu, dia juga sempat mempertanyakan kebijakan Otonomi Khusus Papua. Dia menilai, selama 12 tahun Otsus itu berjalan, tetapi belum membuahkan kesejahteraan bagi warga Papua. [PortalKBR| PortalKBR]