Pemda Nabire Cegah Kemungkinan Balas Dendam akibat Provokasi
pada tanggal
Tuesday, 16 July 2013
NABIRE - Pemerintah Daerah Nabire, saat ini tengah meredam aksi balas dendam yang kemungkinan bisa terjadi pasca kerusuhan di Gedung Olahraga Kota Lama, Minggu (14/07/2013).
Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) Nabire, Rudi Runtuwewe mengatakan, sejak kemarin malam, jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) menggelar rapat dengan pimpinan suku di wilayah Nabire untuk mengantisipasi kerusuhan susulan.
“Kita sudah rapat dari pagi, kemudian sekarang saat ini para kepala suku ke masyarakatnya untuk menetralisir atau menjelaskan persoalan yang terjadi sebelumnya, supaya tidak salah mendapat masukan, atau terprovokasi." ujar Rudi kepada KBR68H, Senin (15/07/2013).
Menurut Dandim, hasil dari koordinasi dari suku-suku tersebut menyatakan menerima peristiwa itu sebagai musibah.
"Ya, sementara masyarakat menerima itu sebagai musibah. Walaupun, harus dievaluasi secara keseluruhan penyelenggaraan kegiatan itu. Tapi, sementara masyarakat secara umum sudah bisa menerima itu sebagai musibah, “ jelas
Tujuh belas orang meninggal, serta 39 orang terluka akibat kerusuhan yang terjadi di GOR Nabire, semalam. Kerusuhan diduga dipicu aksi dorong antar penonton yang menyaksikan pertandingan final tinju Piala Bupati Nabire.
Jumlah penonton yang melebihi kapasitas GOR menyebabkan banyak penonton terinjak saat mencoba keluar dari GOR yang hanya memiliki satu pintu keluar dan satu pintu masuk. [PortalKBR]
Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) Nabire, Rudi Runtuwewe mengatakan, sejak kemarin malam, jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) menggelar rapat dengan pimpinan suku di wilayah Nabire untuk mengantisipasi kerusuhan susulan.
“Kita sudah rapat dari pagi, kemudian sekarang saat ini para kepala suku ke masyarakatnya untuk menetralisir atau menjelaskan persoalan yang terjadi sebelumnya, supaya tidak salah mendapat masukan, atau terprovokasi." ujar Rudi kepada KBR68H, Senin (15/07/2013).
Menurut Dandim, hasil dari koordinasi dari suku-suku tersebut menyatakan menerima peristiwa itu sebagai musibah.
"Ya, sementara masyarakat menerima itu sebagai musibah. Walaupun, harus dievaluasi secara keseluruhan penyelenggaraan kegiatan itu. Tapi, sementara masyarakat secara umum sudah bisa menerima itu sebagai musibah, “ jelas
Tujuh belas orang meninggal, serta 39 orang terluka akibat kerusuhan yang terjadi di GOR Nabire, semalam. Kerusuhan diduga dipicu aksi dorong antar penonton yang menyaksikan pertandingan final tinju Piala Bupati Nabire.
Jumlah penonton yang melebihi kapasitas GOR menyebabkan banyak penonton terinjak saat mencoba keluar dari GOR yang hanya memiliki satu pintu keluar dan satu pintu masuk. [PortalKBR]